Saat ini, Shella dan Reo sedang dalam perjalanan pulang. Shella menunggu waktu hingga malam di rumah Reo.
Kelly, istri Reo bahkan sangat terkejut dengan keadaan Shella dengan wajah babak belur.
"Mm... Reo, aku takut."ringis Shella saat hendak turun dari mobil.
"Tenang, biar aku yg akan bicara baik-baik pada Fhadil."ucao Reo.
Shella dan Reo pun mengetuk pintu rumah. Posisi Shella, kini berada di belakang tubuh Reo. Tertutup, dan tidak kelihatan. Entah tubuh Reo yg besar dan tegap atau tubuh Shella yg kecil dan mungil?
Tokk... Tokk...
Reo mengetuk pintu. Dan saat itu juga, pintu telah terbuka. Dan langsung menampakkan wajah Fhadil.
"Reo?!"ucap Fhadil heran.
"Halo, fhad."sapa Reo.
"Iya, ada apa?"tanya Fhadil. "Oh iya, Reo. Apa kau melihat Shella? Aku baru saja pulang, dan tidak menemukan Shella di rumah."lanjut Fhadil.
"Sebaiknya, aku masuk dulu."
"Oh iya, aku hampir lupa."
Reo langsung masuk ke dalam rumah Fhadil, dan tentu saja Shella mengikutinya dari belakang.
"Fhad, ku harap kau tidak akan marah."
"Apa maksudmu?"tanya Fhadil tidak mengerti dengan arah pembicaraan Reo.
"Mm... Begini, Shella---"Reo menggantung kan pembicaraan nya.
"Ada apa dengan Shella?"tanya Fhadil dengan nada yg sangat khawatir.
Reo menarik nafas dalam-dalam, "baiklah, Shella keluar lah."
Shella pun keluar dari balik tubuh Reo dengan menundukkan kepalanya.
"Astaga! Shella, apa yg telah terjadi padamu?"tanya Fhadil saat melihat wajah Shella babak belur.
Fhadil langsung menarik Shella ke pelukannya. Fhadil memeluk Shella.
"Sayang, apa yg telah terjadi padamu?"
Shella menangis.
Fhadil pun melepaskan pelukannya, dan memegang kedua pipi Shella dengan tangannya.
"Pasti kau! Kau yg telah melukai Shella, kan?"Fhadil langsung mencengkeram kerah baju Reo.
"Tidak! Mas, lepaskan dia."perintah Shella.
Fhadil pun melepaskannya nya.
"Sudah kuduga."gumam Reo.
Ya, Reo sangat kenal dan tau bagaimana Fhadil marah. Jadi, Reo hanya bersikap biasa saja ketika Fhadil marah.
"Tolong jelaskan padaku."perintah Fhadil.
Reo pun menjelaskan semuanya dari awal. Awal mula Shella di tuduh mencuri di mall Reo, sampai Shella di pukuli dan di gebuki oleh orang-orang.
Saat mendengarkan penjelasan dari Reo, Fhadil mengepalkan tangannya. Itu tandanya, dia sedang marah besar.
"Kurang ajar!"
"Siapa pria itu? Yg telah menuduh istriku mencuri, bahkan memukulinya."
"Aku bisa membeli semua barang-barang yg ada di mall, bahkan dengan mall nya sekalian."
Fhadil tampak sangat marah.
"Mm... Fhadil, sepertinya ada sesuatu yg janggal."ucap Reo.
"Apa maksudmu?"tanya Fhadil.
"Entahlah, aku tidak tahu. Oh iya, mall ku mempunyai banyak CCTV yg terletak di berbagai sudut mall. Jadi, kita bisa melihat apa yg terjadi sebenarnya."jelas Reo.
"Baiklah. Cepat periksa CCTV itu dengan baik. Besok pagi, aku akan kesana menemui mu."ucap Fhadil.
"Baik. Kalo begitu, aku pulang dulu."pamit Reo.
Reo pun pulang.
Fhadil langsung menuntun Shella duduk di sofa ruang tamu.
"Sayang, kita ke rumah sakit ya."ajak Fhadil.
"Tidak. Aku tidak mau."tolak Shella.
"Aku tidak tega melihat luka mu yg masih basah."
"Tidak, mas. Aku tidak mau. Ku mohon!"ucap Shella memohon.
"Baiklah."
Fhadil pun memeluk Shella. Hatinya sangat sakit melihat keadaan Shella saat ini.
Fhadil bersumpah. Dia akan membalas kan semua ini pada orang yg telah mencelakai Shella.
"Sayang, sebaiknya kamu istirahat saja ya."
Shella mengangguk, "Iya, mas".
Shella pun pergi ke kamar dan di ikuti oleh Fhadil. Fhadil menuntun Shella agar tidak terjatuh.
______________________________
Please, give me vote and comment guys...
Salam sayang,
NengTunziah.

KAMU SEDANG MEMBACA
SheFha (END)
Short StoryUsia pernikahan lebih dari 4 tahun. Tapi, belum mempunyai seorang anak pun. Shella Amanda, seorang wanita cantik yg merasakan keadaan itu. Setelah 4 tahun lebih menikah, tapi belum mempunyai anak. Apakah Shella akan memiliki seorang anak? Kapan kah...