3

6.1K 180 0
                                    

Shella dan Fhadil pulang pada pukul 11 malam. Acaranya sangat luar biasa, hingga membuat mereka larut dalam pesta.

Saat ini, mereka berdua sedang berada di dalam kamar. Fhadil sedang duduk di sofa sambil menikmati secangkir kopi yg Shella buat.

Sedangkan Shella, dia sedang duduk di depan kaca. Dia sedang membersihkan sisa make up yg ada pada wajahnya.

Setelah selesai, Shella membereskan semua peralatan nya dan langsung menuju ranjang tidur.

"Sayang, apa kau begitu ngantuk?"tanya Fhadil. Lalu Fhadil mengikuti Shella dan duduk di sisi Shella.

"Ya. Memangnya mau apa? Kau mau makan?"tanya Shella.

"Tidak."jawab Fhadil.

"Lalu?"tanya Shella.

"Aku... Aku menginginkan kamu malam ini."jawab Fhadil.

Shella mengerti apa yg di katakan oleh Fhadil. Shella kemudian membalikkan badannya menghadap ke Fhadil.

"Tidak."ucap Shella.

"Hah? Kenapa?"tanya Fhadil.

"Aku sedang tidak mau."jawab Shella.

"Shella, aku sudah puasa selama 1 bulan."jelas Fhadil.

"Lalu?"tanya Shella.

"Tolonglah..."ucap Fhadil memohon.

Shella nampak sedang berfikir. Apa dia harus memberikan nya ata tidak. Shella pun bangun dari tidurnya dan duduk.

"Walaupun kau menolak nya, aku akan tetap melakukannya."ucap Fhadil.

Fhadil langsung mencium bibir Shella. Shella pun tak tinggal diam, dia langsung membalas ciuman Fhadil.

Ciuman Fhadil turun ke leherku jenjang shella dan menghisap nya. Hingga di sana tertera sebuah tanda. Tangan Fhadil pun tak tinggal diam. Dia meremas payudara Shella.

"Ahh..."deaah Shella.

Malam itu, menjadi malam yg sangat menyenangkan bagi mereka berdua. Mereka menyatukan setiap lekuk tubuh mereka.

***

Pagi ini, Shella sedang menyiapkan sarapan untuk Fhadil. Ya, Shella sudah terbiasa melakukannya sendiri. Walaupun di sini ada pembantu.

Tak lama kemudian, datang lah Fhadil dan langsung duduk di meja makan.

"Selamat pagi."sapa Fhadil.

"Selamat pagi."balas Shella. "Baiklah, cepat makan sarapan mu. Kau akan terlambat."lanjutnya.

Fhadil pun memakan sarapannya. Shell juga ikut sarapan bersama Fhadil.

"Aku sudah selesai. Aku berangkat dulu, ya. Assalamualaikum."pamit Fhadil.

"Iya, hati-hati. Wa'alaikum salam."ucap Shella.

Shella mengantarkan Fhadil sampai depan pintu. Setelah itu, Shella membereskan sisa makan tadi.

Shella mencuci piring, menyapu lantai, mengepel, dan lain-lain. Sebenarnya, di sini ada pembantu. Tugas nya hanya untuk membantu tugas Shella jika Shella sudah sangat capek atau pun keberatan melakukan nya sendiri.

Nama pembantu itu adalah bi Ema. Shella juga mempunyai seorang supir pribadi, namanya pak Nana. Tak hanya itu, Shella juga mempunyai seorang tukang kebun bernama pak Wawan.

______________________________

Maafkan jika ada typo...

Salam sayang,
NengTunziah.

SheFha (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang