10

5K 152 0
                                    

Shella pulang ke rumah dengan tergesa-gesa. Hatinya sangat sakit mendengar perkataan itu.

Kenapa selalu ada orang yg mencela ketidak bisaan Shella hamil?

Shella langsung pergi ke kamarnya dan mengunci pintunya. Dia menangis sejadi-jadinya.

"Hiks... Hiks... Kenapa semua ini terjadi padaku? Kenapa?"

"Aku harus sabar apalagi? Aku sudah menanti 4 tahun lebih. Apakah itu waktu yg kurang untukku supaya bisa memiliki anak?"

Shella meracau tidak jelas. Dia selalu menanyakan keadaan nya dengan tidak jelas.

Tokk... Tokkk...

Seseorang telah mengetuk pintu kamar Shella. Shella mengelap sisa air matanya. Lalu membukakan pintunya.

"Shella, kamu kenapa? Kok nangis?"

"Enggak, mas. Aku gak papa."

Ya, yg mengetuk pintu kamar adalah Fhadil. Ini masih pukul 9 pagi, tapi kenapa Fhadil sudah pulang?

"Kamu kok udah pulang, mas?"

"Iya, tadi ada berkas yg ketinggalan. Jadi aku mau mengambil nya."

"Oh."

"Kamu kenapa nangis?"tanya Fhadil saat melihat mata Shella sedikit bengkak.

"Aku gak papa kok, mas."

"Shella, kamu jangan bohong sama aku."

"Udah, mas. Aku bilang gak papa ya gak papa."sentak Shella.

"Shella, kok kamu marah-marah sih?"

"Udahlah, aku pusing. Sebaiknya, kamu pergi lagi ke kantor."

"She---"

"Mas, aku bilang pergi ya pergi."

"Baik. Aku pergi."

Fhadil mengambil berkas kantor yg ada di laci meja nakas yg ada di samping ranjang. Lalu langsung pergi keluar kamar.

Bruukk....

Terdengar suara gebrakan bunyi pintu yg di banting oleh Fhadil.

"Apa. Apa yg aku lakuin sama mas Fhadil?"tanya Shella pada dirinya sendiri.

Shella bingung dengan dirinya sendiri. Belakangan ini, Shella mudah marah, sedih, dan mudah diam.

*****

Shella sedang menyiapkan makan malam untuk suaminya. Sekarang, masih pukul 7 malam.

Sebentar lagi, Fhadil pulang. Shella memasak makanan kesukaan Fhadil. Yaitu, perkedel kentang, ayam saus tiram dan capcay.

Tokk... Tokk...

"Itu pasti mas Fhadil."gumam Shella.

Shella cepat-cepat berlari ke arah pintu dan membukakan pintunya.

"Mas, kamu udah Pulang?"tanya Shella sambil menciumi punggung tangan kanan Fhadil.

"Hmm..."gumam Fhadil.

"Ayo masuk, mas. Aku udah buatin masakan kesukaan mas."ucap Shella.

Fhadil hanya diam. Dia tidak merespon kata-kata Shella.

"Mas, kamu masih marah ya sama aku. Gara-gara kejadian tadi pagi. Aku minta maaf, mas. Aku gak bermaksud kayak gituh."jelas Shella.

Shella menitikkan air matanya.

"Mas, aku mohon, aku minta maaf."mohon Shella sambil jongkok di depan Fhadil dan memegang salah satu kakinya.

"Sstt... Sayang, bangun."Fhadil pun membangunkan Shella dari jongkok nya.

"Aku udah maafin kamu kok."

"Bener mas?"

"Iya. Ayo, lebih baik kita makan, aku udah laper."

Shella mengangguk, "Iya, mas."

Shella dan Fhadil pun makan malam bersama dengan sangat romantis.

______________________________

Eaakkk.... Udah part 10 ajaa. Teman-teman ku sekalian, jangan lupa kasih vote and comment ya.. biar aku semangat ngetik nya.

Salam sayang,
NengTunziah

SheFha (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang