Dimobil, Reva merebahkan kepalanya dan memejamkan matanya. Bahkan dia sedikit bernafas lewat mulutnya. Bulir-bulir keringat bermuculan di sekitar keningnya. Dia pun merasa sakit pada perutnya.
Revi sebenarnya menyadari perubahan Reva, saat dia sedang menunggu Reva di parkiran. Dia melihat wajah Reva yang pucat. Tapi enggan untuk menanyakan kepada Reva.
"Lo kenapa!" Kata Revi.
Bego ketus banget sih gue, Batin Revi.
Reva hanya menggelangkan kepalanya dengan lemah.
"Kalau di tanya tuh jawab!" Kata Revi lagi.
Revi melihat Reva memegang perut nya.
"Perut lo sakit!?" Kembali Revi bertanya.
Reva menganggukan kepalanya. Kemudian memandang Revi dengan meringis.
Revi menghembuskan nafas kasarnya. "Tadi lo udah makan belom? Bukan nya temen lo beliin lo roti ya?" Jawab Revi.
"Gak gue makan.."Jawab lirih Reva.
"Dasar cewek bodoh. Udah tau punya penyakit magh malah gak makan. Sakit kan lo!" Omel Revi.
Entah Revi tidak bisa membedakan cara untuk perhatian kepada seseorang atau memang dia selalu kesal dengan Reva.
Reva hanya menganggukan kepalanya dengan wajah menahan sakit. Dia lemas rasanya untuk menjawab pertanyaan Revi.
Revi lalu mengambil handphone nya dan memasangkan earphone di handphone lalu menelepon seseorang.
"Hallo mami, papi ada di rumah sakit atau dimana Mam?"
"Ada di rumah sakit lah sayang. Emang kenapa tumben kamu nyariin Papi"
"Yah Mam, suruh Papi pulang Mam, Magh nya Reva kambuh mam"
"Apa!!!!!!!! Kok bisa ? Cepet kamu pulang sekarang. Mami akan kasih tahu papi. Tapi inget jangan ngebut dijalan harus tetap hati-hati.! "
"Iya mom iya. Udah dulu ya mom"
Tuhkan Mami pasti khawatir banget sama Reva. Mami itu udah sayang banget banget sama Reva. Dia suruh gue pulang cepet tapi gak boleh ngebut. Terus gimana coba.
Jemmy memang seorang dokter maka dari itu Revi menelepon Mami nya menanyakan keberadaan Papi nya itu. Ibarat nya Reva mah sudah di nobatkan menjadi pasien VVVIP oleh Jamy. Tapi bukan di harapkan Reva selalu sakit ya.
Revi lirik Reva. Ternyata Reva tertidur dan masih memegang perutnya. Tangan Revi terulur untuk mengusap keringat di dahi Reva.
"Jangan sakit Va." ucap Revi.
📚📚📚
Revi menggendong Reva membawanya ke kamarnya. Dibaringkan nya Reva di kasur ber-sprei warna coklat itu.
"Rev, Reva kenapa?" Tanya Rianty.
"Magh nya kambuh, Ma" Jawab Revi.
"Biar Papi periksa!" Kata Jemmy papa nya Revi.
Jemmy memeriksa keadaan Reva. Memegang lengan Reva lalu melihat jam di tangan nya.
"Reva ini pingsan bukan nya tidur! Udah berapa lama dia pingsan Rev?"Tanya Jemmy kepada anak nya.
"Ha!??? Pingsan Pi?? Papi cepat obatin Reva cepat!!!" Desak Melisa.
Pingsan? Batin Revi.
"Uhm...waktu perjalan kesini Pih" Jelas Revi dengan nada khawatir.
"Papi harus menginfus Reva. Dia sangat kelelahan di tambah magh nya kambuh. Apa Reva tadi melakukan kegiatan yang membuat nya kelelahan Rev?" Tanya Jemmy.
KAMU SEDANG MEMBACA
REVA DAN REVI
Teen Fiction#1 - teens 29 Maret 2019 Mereka bertetangga, orang tua mereka bersahabatan. Nama mereka pun mirip. Tanggal lahir mereka pun sama. Sekolah mereka pun sama. Tetapi dibalik itu semua banyak perbedaan diantara mereka. Revi si cowok dingin yang tak ter...