"Ice cubee!! Tungguin gue!!"
"Ice cube bentar, tas gue ketinggalan."
"Ice cube hari ini ada PR gak siiihhh???"
"Bang Dava minggir dong, gue mau sekolah nih."
"Ice cube buku gue ketinggalan di kamar lo."
"Ice cube kaos kaki gue mana?"
"Ice cube gak jadi udah ketemu kaos kaki nyaaa hahahaha."
"Ice cube nanti pinjem rautan ya. Gue mau pake pensil baru."
"Reviiiii, masa ada nyamuk gede banget di kamar gue. Pasti gara-gara bang Dava dari kamar gue tadi."
Itulah pagi Revi yang diisi oleh suara teriakan Reva. Pagi ini seperti biasa Revi menjemput Reva untuk berangkat sekolah bersama. Revi yang berada diruang tamu Reva melihat ke arah foto masa kecil Reva dan dia pun tersenyum. Lalu ada pun beberapa foto diri nya bersama Reva yang sengaja oleh keluarga Reva di pajang di ruang tamu mereka.
"Ice cube yuk.. gue udah rapihh.." Kata Reva dengan menggunakan kardigan pink dan bando di kepala nya.
"Udah gak ada yang ketinggalan?" Tanya Revi lalu dia mengambil tas nya dia taruh di bangku.
"Enggak ada dong. Semua aman.." Jawab Reva lalu memimpin jalan untuk kearah mobil Revi.
"Eh anak ayam! Tempat pensil lo nih ada di kamar gue!!" Teriak Dava dari tangga. Reva memutar badan nya kesal menatap kakak nya.
"Kenapa lo baru bilang! Gimana kalo gue udah disekolah terus gue gak nulis gara-gara tempat pensil gue sama lo! Ha! Terus gue dihukum. Hah? Ha? Gimana? Gak bisa jawab kan lo!!" Teriak Reva kesal.
"Lebay njir. Nih!" Dava pun melempar tempat pensil kearah Reva.
"JANGAN DI LEMPAR-LEMPAR!! Nanti pulpen gue pada gak nyata!!" Saut Reva kembali. Revi kemudian mengambil tempat pensil Reva dan menarik Reva keluar dan menuju mobil nya.
"Urusan kita belom selesai ya bang! Awas lo Bang!" Teriak Reva yang dibawa paksa oleh Revi.
Didalam mobil Reva hanya diam menahan kekesalan nya kepada Dava. Bagaimana bisa dia memiliki kakak yang menyebalkan seperti Dava itu.
Reva membuka dashboard mobil Revi dan mengambil botol minum lalu meminum nya dengan cepat dan sedikit membuat Reva tersedak.
Uhuk..uhuk...
"Pelan-pelan bisa kan Va?" Kata Revi menengok kearah Reva.
"Gak bisa!" Jawab Reva lalu menaruh kembali botol minuman itu. Lalu tiba-tiba Reva mengucapkan sesuatu.
"Bolos yuk Rev!" Ucap Reva ceria dan menatap Revi. Senyum Reva yang penuh memudar saat Revi hanya diam tak menjawab nya.
"Kenapa sih gak ada yang ngerti perasaan gue. Gue kan cuma butuh holiday. Ho-li-day. Heran gue." Gumam Reva di dalam mobil Revi.
"Gue tidur dulu bentar. Kalo udah sampe bangunin." Ucap Reva lalu menyandarkan tubuhnya dan mencari posisi enak.
Tiba-tiba mobil Revi berhenti. Revi membuka seatbelt dan melihat kearah Reva.
"Kenapa berhenti?" Tanya Reva. Revi hanya menunjuk keluar dengan gerakan kepala nya. Reva melihat kearah keluar dan mereka sudah berada di parkiran sekolah.
"Eh gilak udah sampe aja sih. Ih gue kan baru mau tidur. Kenapa kita gak sekolah di Bandung aja sih biar bisa tidur dulu." Gumam Reva kesal.
Revi hanya diam mendengar celotehan Reva sepanjang perjalanan. Revi sama sekali tidak merasa terganggu bahkan dia merasa senang mendengar keluhan Reva yang terdengar lucu itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
REVA DAN REVI
Teen Fiction#1 - teens 29 Maret 2019 Mereka bertetangga, orang tua mereka bersahabatan. Nama mereka pun mirip. Tanggal lahir mereka pun sama. Sekolah mereka pun sama. Tetapi dibalik itu semua banyak perbedaan diantara mereka. Revi si cowok dingin yang tak ter...