31

6.7K 481 48
                                    

Hari itu Reva dan Revi menjalani hukaman mereka yatu berdiri di lapangan sampai jam sekolah berakhir.

Saat hukuman berlangsung Revi selalu melirik kearahh Reva yang sudah terlihat sangat kelelahan terbukti dengan keringat yang mulai bermunculan di wajah nya dan juga nafas yang terdengar lelah yang dikeuarkan oleh Reva.

"Duh Revi.... Gue mau pingsan nih. Panass banget.... Haus lagi....." Keluh Reva lelah.

"Yaudah lo duduk aja disitu. Biar gue yang gantiin sisa hukuman lo." Kata Revi.

"Males ah, nanti hukuman gue ditambahin lagi,  kalo Pak Joko liat gue duduk." Jawab Reva kesal.

"Reviiiiii... Berapa menit lagi sih pulang nya! Itu lagian kelas Pak Joko kenapa gak ditutup aja sih pintunya biar kita bisa kabur." Ucap Reva.

Memang Pak Joko sengaja tidak menutup pintu kelas agar dapat memantau Reva dan Revi.

Revi melihat kearah jam tangan nya.

"10 menit lagi. Lo masih kuat?" Tanya Revi.

"Gak tahu! Paling juga kalo gue pingsan lo pasti tolongin gue kan?" Jawab Reva lalu melirik Revi dengan tersenyum jahil.

"Ogah!" Kata Revi ketus.

10 menit kemudian.

Kring....Kring....

"Ah...khirnyaaaaa...." Ujar Reva lalu ingin menjatuhkan diri nya. Namun di tahan oleh Revi.

"Va, lo gak pa-pa?" Tanya Revi sedikit panik.

"Tuhkan lo tolongin gue kan?" Kata Reva tertawa.

"Berdiri atau mau gue lepas?" Tanya Revi kesal.

"Lepas aja lah, gak kuat berdiri lagi gue. Kaki gue kaku Rev." Jawab Reva.

Revi melihat Reva yang sudah sangat kelelahan itu pun  menggendong Reva ala bridal style dan di bawa ke bangku yang ada di koridor.

"Tunggu disini! Gue ambil kunci mobil sekalian sama tas lo!" Kata Revi lalu pergi.

"Dia gak pegel apa berdiri seharian." Gumam Reva melihat Revi pergi sambil memijat kaki nya dan melihat pula para siswa yang sedang berhamburan untuk pulang.

"Oh ini siswi yang bawa rokok ke sekolah. Gak nyangka gue Va, sekarang lo kaya gini." Kata Nadia di depan Reva.

"Dulu aja sok lugu, sok polos. Ternyata......nakal." Sambung Nadia.

"Ngapain lo disini. Paling lo yang jebak gue, iyakan!" Kata Reva.

"Lo nuduh gue?"

"Kenyataan kaya gitu iya kan?"

"Lo gak punya bukti. Jangan asal nuduh!"

"Bodo amat sama bukti. Kalo udah licik ya licik aja." Saut Reva kesal.

Nadia sempat shock mendengar jawaban ketus Reva kepada nya. Baru kali ini Reva ketus kepada nya.

Reva kemudian melihat Revi yang berlari kearah nya.

"Gue gak bakal izinin Revi suka sama cewek licik...kayak.....kayak lo mungkin." Kata Reva melirik Nadia.

Nadia pun melihat Revi yang datang kearah nya.

"Kita liat nanti Va sampai kapan Revi bertahan sama cewek manja kaya lo." Kata Nadia pelan lalu pergi meninggalakan Reva.

Revi kini sudah berdiri di depan Reva. Revi pun melihat Nadia yang pergi itu. Ketika dia keluar dari kelas Reva dia sudah melihat Nadia dengan Reva. Maka dari itu dia berlari mendatangi Reva.

REVA DAN REVITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang