Saat ini Reva masih berada di rumah sakit dia belum diizinkan pulang oleh Jimmy karena Reva masih harus melakukan pemeriksaan.
"Ausss..." Ucap Reva dan membuka mata nya. Dava yang selalu menemani Reva pun dengan cepat memberikan minum kepada adik nya itu.
"Nih minum dulu." Kata Dava.
"Bang Davaaaa. Revi mana?" Tanya Reva. Dava diam dan menerima kembali gelas dari Reva.
"Udah. Gak usah nanya yang gak ada. Kan ada gue disini, lo butuh apa lagi?"
"Gue butuh Revi!"
"Yang lain!"
"Bang Dava gue mau nya Reviiii.." Rengek Reva.
"Reva, lo harus terbiasa untuk gak bergantung sama Revi!" Ucap Dava dengan nada meninggi. Reva menatap Dava dengan bingung.
"Maksud lo apa bang?"
"Mulai sekarang, lo harus jauhin Revi. Udah gak akan ada Revi di keluarga kita lagi. Dan pertunangan lo sama Revi harus dibatalin." Kata Dava dengan nada tegas.
"Bang lo ngomong apaan sih! Lo mabok? Lo capek? Tidur dulu sana bang!" Jawab Reva lalu memilih untuk tidur kembali.
"Reva gu--"
"Bang Dava pergi sana.... Reva mau tidur." Ucap Reva.
"Hiks.." Dava mendengar suara isakan, dan dia yakin Reva menangis.
Dava mengusap kepala adik nya. Demi apa pun Dava sangat menyayangi adik nya. Dava tidak mau adiknya disakiti oleh siapa pun. Apalagi oleh Revi yang sudah dianggap adik oleh Dava.
"Revava, gue gak mau lo disakitin sama orang lain. Apalagi Revi, gue gak ma--"
"Revi gak pernah nyakitin gue bang!" Kata Reva tiba-tiba.
"Dia udah bohongin lo Va. Dia udah BOHONGIN KITA!" Kata Dava.
"Revi gak pernah bohongin gue dan gue percaya kok sama Revi bang. Revi pasti punya alesan sendiri, dan gue yakin Revi gak akan melakukan hal yang lo pikirin itu!!"
"Hal yang gue pikirin?? Emang apa yang gue pikirn Va?" Tanya Dava. Dava heran apa Reva tau tentang apa yang Revi lakukan.
"Bang Dava keluar! Keluar sekarang!!" Teriak Reva.
"Satu lagi Reva gak mau ikut bang Dava ke Ausie! Sana bang Dava keluuuuaaaarr!!!!!" Teriak Reva dan menangis.
"Untuk satu itu enggak ya Va. Lo tetep ikut gue ke Ausie, lo tinggal sama gue disana!!" Jawab Dava.
"Tinggal sama lo? Enggak. Gue gak mau, gue mau disini aja sama Revi. Sana keluaaar ih!"
Melihat Dava yang tidak keluar juga Reva mencabut infus nya kemudian mendorong-dorong tubuh Dava agar keluar dari kamar rawat Reva.
"Eh anak ayam ngapain lo cabut infus lo!"
"KELUAR ABANG KELUAR!!!
Setelah berhasil menyuruh Dava keluar, Reva mengunci pintu kamar rawat nya dan menangis.
"Reviiii hiks Revi......"
"Bang Dava jahat! Jahat! Hikss....hiksss..."
"Reva buka pintu nya!" Teriak Dava dari depan pintu kamar rawat Reva.
Reva tetap menangis tanpa berniat untuk membukakan pintu untuk Dava. Reva sedih jika harus pisah dengan Revi. Reva sudah terlanjur cinta dengan Revi.
Ditempat lain Revi berfikir keras bagaimana cara nya agar dia bisa mencegah Reva pergi. Revi tidak ingin Reva meninggalkan nya, berada jauh dengan Reva saja Revi sulit. Bagaimana jika harus berpisah lama dengan Reva.
KAMU SEDANG MEMBACA
REVA DAN REVI
Teen Fiction#1 - teens 29 Maret 2019 Mereka bertetangga, orang tua mereka bersahabatan. Nama mereka pun mirip. Tanggal lahir mereka pun sama. Sekolah mereka pun sama. Tetapi dibalik itu semua banyak perbedaan diantara mereka. Revi si cowok dingin yang tak ter...