Part 3

9.1K 328 18
                                    


Happy reading! Jangan Lupa vote thanks
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

"Oppa kenapa kau menutup pintunya?" Tanya Arin sedikit penasaran,muka Hyungsik sedikit berkeringat,mungkin karna masuk angin yang sedang melanda nya saat ini.


Arin asik memasak dan memotong beberapa daging gimbap dan memasukkan nya dalam panci.setelah matang aku menaruh beberapa daun bawang di atas gimbap tersebut.


Arin melanjutkan membuat gimbap nya,dia membuat 3 mangkok gimbap untuk nya,untuk Hyungsik dan juga untuk Jinyoung yang masih dalam perjalanan kerumahnya.


"Oppa...ini gimbap nya..aku taruh di meja yah...silahkan dimakan..." arin menaruh 2 mangkuk gimbap dan nasi di ruang tamu untuk di santap oleh mereka berdua.


"Ehh arin.."


"Iya Oppa?"


"Kamar mandinya ada dimana?"


"Ada dekat dengan kamarku dilantai 2 Oppa..."



"Bisakah kau mengantarkan ku
? rumahmu begitu besar untuk kujelajahi sendiri..."

"Arasseo Oppa...ikuti Arin Oppa..."

Arin menaiki tangga diikuti Hyungsik di belakangnya,Hyungsik menelan ludah beberapa kali saat hampir menyentuh kulit Arin dan mencium bau parfum milik wanita itu.lekukan tubuh Arin saat berjalan membuat Hyungsik semakin menggila....

Mereka berjalan menaiki anak tangga dan menyusuri lorong menuju kamar mandi,lorong itu begitu gelap dan samar-samar.dan akhirnya mereka sampai di depan pintu kamar mandi.

"Ini Oppa kamar mandinya.."

"Ah iya..eh? Itu kamar tidurmu kah? Bolehkah aku melihatnya?" Menunjuk ruangan yang ada di dekat kamar mandi yang berada 2 meter dari kamar mandi.

"Boleh..."

Hyungsik memasuki kamar Arin,wajahnya sedikit kagum dengan kerapian kamar itu dan melihat beberapa foto-foto yang dipajang di sekeliling kamar.

"Ah...aku sangat merindukan Hana dan Rena..." kata Arin sambil mengambil salah satu foto

Hyungsik diam-diam menutup gorden kamar Arin,kamar Arin saat itu dalam kondisi samar-samar karena Arin hanya menggunakan lampu tidur yang dipasang di meja di samping tempat tidurnya.

Perlahan Hyungsik mendekati Arin yang masih sibuk menatap foto-foto kenangan bersama sahabatnya.
Arin membalikkan badannya

"Astagaaa...aku kaget..kenapa Oppa tiba-tiba bisa berada di belakangku? Tadi katanya mau ke kamar mandi?"

Hyungsik hanya diam dan menatap kosong Arin,entah apa yang tengah ada dipikiran Hyungsik saat ini dia masih menatap lekat-lekat mata Arin. Perlahan Hyungsik semakin mendekat sehingga Arin harus berjalan mundur.

"Oppa...Hyungsik Oppa...sadarlah... kau sedang apa? Jangan seperti ini... gimbap nya bisa dingin..ayo kita segera turun dan menyantapnya" Kata Arin yang berusaha kabur ketakutan melihat Hyungsik yang berjalan mendekati nya seperti Hantu.saat Arin mencoba meloloskan diri,tangan Hyungsik mengenggam erat tangan Arin.dan sedikit menariknya hingga jarak mereka hanya beberapa senti saja,Hingga Hyungsik bisa merasakan deru nafas Arin yang begitu hangat dan memikat.
Arin kembali berjalan mundur,dan akhirnya terpepet dengan tembok.

"Arin-a..." panggil Hyungsik pada Arin sambil mengelus pipi arin yang mulus tersebut

"Oppa..jangan seperti ini...jebal!..."
Arin sangat ketakutan hingga mengucapkannya sambil menutup mata




Psycopath Doctor(NC17+)[END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang