Part 15

3.4K 143 0
                                    

Happy Reading!
.
.
.
.
.
"Mwo?Sirheo! Apa aku harus mengorbankan tubuh ku demi aku keluar dari sini? Harus berapa kali lagi jariku terpotong olehnya?" Arin menyatakan hal itu sambil menunjuk tangannya yang terbalut kain rok milik suji

"Dengarkan aku,kau mau teman mu selamat atau tidak?"
Jihyo merangkuh kedua pundak Arin

"T..tentu saja mau..aku tak ingin mati di dalam sini dengan cara mengenaskan"

"Aku ada rencana,di kamar......"

Brakkkkk

"Bawa dia..." Seseorang laki-laki dengan kasar menyeret Rena keluar dari ruangan,semua kaget bukan kepalang,mereka berusaha menarik Rena agar tidak dibawa oleh para dokter psikopat itu.yah karena lebih banyak yang membantu maka lelaki itu sedikit terjungkal kedepan,Rena menangis sejadi-jadinya minta tidak dilepaskan.

"Huaaaaa jangan lepaskan akuuu hiks...Eommaaaaa" kata Rena

"Hiyaaaaaa" dengan sekuat tenaga mereka menarik Rena kembali masuk ke dalam

Lalu Minggyu ikut masuk ke dalan ruangan dan membawa,sebuah alat.ya...itu adalah alat kejut listrik,dia menyetrum semua wanita yang memberontak,Jihyo,Yoona dan Moonbyul ikut melawan,namun sia-sia pada akhirnya mereka pingsan karena terkena sengatan listrik dari alat itu.

Dan Arin? Dia pura-pura pingsan agar bisa menyelamatkan kawannya,Arin diam-diam bangun dan menguntit Minggyu yang sedang lalai.dia mengambil kartu pengenal Minggyu yang bisa dipakai untuk akses keluar masuk ruangan.

Minggyu menoleh kebelakang dan segera Arin kembali pura-pura pingsan dan menggenggam kartu itu dengan erat agar tidak ketahuan.Minggyu pun berlalu dan berhasil membawa Rena ke ruang Lab,Tangisan dan teriakan Rena tidak terdengar lagi karena dia sudah dibius.

Rena Pov

Sekuat apapun aku mencoba,aku tidak bisa lepas dari genggaman para dokter psikopat ini.menyesal aku dulu pernah menyukai dan percaya pada Hyungsik yang kenyataannya dia adalah seorang dokter psikopat,aku hanya pura-pura pingsan agar teman-temanku tidak khawatir dengan jeritan dan tangisanku yang keras,aku harus selalu tetap hidup,Ibu menungguku dirumah dan aku sangat mengkhawatirkannya,aku merindukannya.
Aku tidak ingin aku berakhir di tempar seperti ini,menjadi mayat hidup atau kepalaku akan dipajang di etalase kaca bersama mayat yang lain.

Kali ini aku kebingungan dengan apa yang aka. dilakukan para teletubies gila itu padaku,entah kenapa aku yakin sekali bahwa aku dan teman-teman akan segera keluar dari sini.

Mereka sedang sibuk menyiapkan segala macam peralatan,ya meja tempat banyak pisau yang berserakan di taruh di sampingku,tanpa sepengetahuan mereka aku mencoba mengambil salah satu pisau bedah itu dan menyembunyikannya di bawah kasur operasi.

Kenyataan yang membuatku takut adalah suara erangan dari mayat hidup yang kini sedang menatapku dari balik jeruji besi itu dengan wajah yang menyeramkan,
bagaimana bisa zombie ini ada di dunia?

"Sepertinya kita membutuhkan salah satu dari kaki nya"

Glekkk

Aku terdiam mendengar semua ucapan Hyungsik yang berniat akan memotong kakiku karena boneka manusia nya belum sempurna.
Aku harus bisa memotong tali yang mengikat kedua kakiku sedari tadi,saat aku berusaha,semua terlambat.mereka menghampiriku,memegang kedua tanganku dan menyuntikkan bius padaku.

Tak berapa lama,mataku terasa berat....
Aku ingin tidur...

5 jam kemudian.....

Aku terbangun,aishhh kaki sebelah kiriku terasa aneh,berat...

"KYAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA!!!!!"

Terasa semua tubuhku lemah tak berdaya, aku menangis mendapati tubuhku yang tak utuh lagi.tergantikan dengan sebuah besi kokoh yang menopang tubuhku,dadaku terasa sesak,beberapa saat kemudian seseorang menghampiriku

Rena Pov End

"KYAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA!!!!!"

Mereka semua panik mendengar suara jeritan Rena yang menggema di seluruh penjuru ruangan

"Renaaaaaaa!!!"
Teriak Arin dan Hana bersamaan dengan suara tangis mereka mendengar teriakan nya yang memilukan hati.ya mereka semua yang berada di dalam sedang menangis kecuali Jihyo yang berusaha tenang.

Tak lama kemudian tangis Rena semakin membabi buta,seperti menahan sakit.

"DENGARKAN TANGISAN NYA! DENGARKAN TANGISAN TEMAN KALIAN!"

BRAAKKK

Pintu terbuka,Hyungsik menyeret Rena dengan menjambak rambutnya,dan melempar Rena ke depan teman-temannya.

Semua mendekap Rena,terutama Arin dan Hana,yang terus memeluk Rena dengan tangisannya.

"Hushhh hushhh sudah cukup,kita tidak boleh menyerah seperti ini,Rena,apa yang kamu lihat di lab?kenapa dia mengambil kakimu?" Tanya Jihyo tiba-tiba

"Di..dia entahlah seperti membuat boneka manusia aneh yang dirajut menjadi satu dari potongan tubuh wanita lain"

"Seberapa besar? Apakah ada alat semacam pembangkit energi?" Jihyo menanyai Rena lebih lanjut

"Ya...dua kali besar badan kita,dan ada sebuah alat pembangkit energi di sebelahnya dengan tuas-tuas besar" Rena menjelaskan secara rinci apa yang dilihatnya di lab tadi

"Tidak mungkin..." Jihyo menutup mulutnya tak percaya

"Kenapa Eonnie?" Tanya Arin

"Dia akan berusaha membuat boneka frankenstein"
Semua bungkam,siapa yang tidak tahu tentang frankenstein?frankenstein adalah manusia buatan yang dibuat dari berbagai organ tubuh manusia yang dijahit menjadi satu dan diberi aliran listrik supaya dapat hidup seperti layaknya manusia pada umumnya,hanya saja mereka tak memiliki akal.

"Tap..tapi tapi di samping boneka itu ada sebuah mayat wanita yang sangat cantik yang disimpan di peti mati es dan anehnya boneka itu memiliki sayap besar,entahlah mirip dengan monster wanita bersayap yang aku sering lihat di internet"

Rena menjelaskan lebih detail dan mereka mendengarkan dengan seksama

"Kita harus mencegah mereka menghidupkan mahluk itu" kata Jihyo dengan menyilangkan kedua tangannya dan berpikir keras

"Bagaimana?" Tanya Suji

"Aku tahu! Aku sering melihat film tentang hal seperti itu,ada di satu film mengatakan kita bisa menusuk jantungnya ,kita tidak boleh membiarkan para dokter itu menyentuh alat pembangkit listrik itu,karena itu bisa membuat monster itu hidup" jelas Arin

"Jadi? Bagaimana rencana kita?" Tanya Yoona

"Jadi begini....Arin kamu harus masuk ke kamar Hyungsik dan mengambil kunci..dan....." jelas Jihyo

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

"Aku tidak bisa menunggu lama-lama... kita harus melancarkan serangan besok,bukankah kita sudah mendapat posisi mereka?bagaimana dengan keadaan Nunaku dan juga Arin?"
Jinyoung berjalan mondar-mandir di kantor ruangan seorang jenderal polisi sambil memegang keningnya dengan frustasi

"Kita tidak bisa gegabah seperti itu,menurut informasi yang kita dapat dari mereka,dokter itu memiliki pasukan yang bersenjata lengkap dan peralatan canggih, kita juga harus mempersiapkan peralatan kita"

"Apakah pistol kecil seperti ini cukup?"
Jinyoung menunjuk salah satu pistol milik jenderal tersebut

"Tentu saja tidak nak,yang kita lawan bukan manusia biasa,beberapa bagian tubuh mereka terbuat dari besi,dan juga...."

"Dan juga apa?"

"Mengenai pasukan dokter itu,mereka adalah para mantan penembak jitu dan juga mantan petarung militer yang pernah kita sia-siakan dahulu"
.
.
.
.
.
"APAA?!"






HEIIII pembaca setia psycopath doctor,mian slow update soalnya lagi ga mood buat update
Need komen kalian...

Psycopath Doctor(NC17+)[END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang