Sebercak cahaya lambat-lambat mengusik tidur Dani perlahan mata dengan bulu lentik itu terbuka. Otaknya yang tadi sibuk berlayar di lautan mimpi dituntut kembali kedunia nyata dan memproses pemandangan yang tengah berkolaborasi dengan monolog tunggal yang sedang dilakukan mamanya didepan lemari pakaian.
Ingatan Dani kembali, dia ingat kalau dia baru saja tertidur nyenyak dikamar orang tuanya setelah seharian tadi di culik sang mama untuk mengantarnya belanja. Awalnya Dani pikir kata belanja disini adalah sesuatu yang mengasikkan seperti memilih pakaian berjam-jam didistro langganannya, ternyata tidak. Pagi tadi sejak pukul sepuluh sang mama sudah mengajaknya bertualang di rak-rak pasel khas lebaran, mengambil berpuluh-puluh kaleng wafer dan sirup buah. Setelahnya 40% waktunya hari ini dihabiskan dengan berdiri mengantri disepan kasir dan melewatkan pergantian siang ke sore di mobil yang terjebak macet, membuat puasa Dani terasa berat sampai akhirnya limbung di kasur king size orang tuanya.
"mama mau kemana?" tanya Dani dengan suara parau sambil mengerjap-ngerjapkan matanya.
"papa kamu mendadak ngajak buka bersama sama temen kantornya. Duhhh, kak bantuin mama milih baju dong" oceh Bona sambil melemparkan beberapa pasang blouse ke ruang kosong kasur yang digunakan Dani untuk mengumpulkan nyawa.
"yang ini bagus mah" tunjuk Dani pada salah satu blouse berwarna biru dongker yang berada paling bawa tumpukan.
"mama udah pernah makek itu deh kayaknya waktu acara kantornya papa, tapi lupa acara apa"
"yaudah kalo gitu ini aja" kali ini Dani menarik salah satu kemeja garis-garis, namun ekspresi wajah yang ditampilkan Bona membuat gadis itu membuang nafas pasrah.
"kalau yang ini gimana kak? Mama kayak anak seusia kamu nggak kalo pakek ini?" tanya Bona sambil mengakat baju off-shoulder berwarna kuning. Dani ingat baju itu baru dibeli mamanya waktu liburan tahun baru kemarin dan belum pernah dipakai.
"mam, mama mau acara buber loh bukan mau ke pantai" komentar Dani serta merta membuat bibir Bona manyun beberapa senti.
"mama pakek turtleneck aja terus di pakekin blazer" usul Dani untuk kesekian kalinya. Dalam hati, kalau sampai usulnya kali ini kembali ditolak dia akan memilih untuk kembali kealam mimpinya saja. Untungnya binar mata Bona menggambarkan dengan jelas kalau ide Dani akhirnya di setujuinya.
"mahhh, ayok buruan keburu macet" teriak sang papa yang keluar dari kamar mandi dengan hanya menggunakan bathrobe tiba-tiba saja mengintrupsi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mondrama
Fanfictionini hanya kisah kehidupan tujuh bapak muda yang bersahabat, lengkap dengan keluarga kecilnya yakni pasangan hidup yang pastinya cantik dimata mereka masing-masing serta kurcaci-kurcaci kecil yang semakin lama tingkahnya mampu membuat kening berkerut...