Ep. 10 - Saudari 🌸

756 110 24
                                    

Percayalah tak akan ada pagi yg khidmat di rumah milik keluarga Wonho dan Seola, bahkan setelah mereka liburan guna menjernihkan pikiran, hari keenam diawal tahun yg baru ini harus dimulai dengan pertengkaran antara anak kedua dan anak bungsu.

"dek! Jaket teteh yg kemaren kamu pinjem dimana?"

"ngegantung di belakang pintu kamar teh" balas Lucy dari ruang Tv. Dah biasa mereka tuh kalo ngomong teriak-teriak.

"LUCY!!!" pekik Yeri nyaring beberapa saat kemudian.

"apasih yer, berisik pakek teriak-teriak" gerutu Rena sambil keluar kamar dengan penampilan khas bangun tidur.

"LUCY, ANJING! INI KENAPA JAKET TETEH BISA KETUMPAHAN KAYAK GINI NGGAK KAMU CUCI" wajah Yeri memerah, dihampirinya adek bungsunya itu dengan langkah yg sengaja dihentak-hentakan.

"apa sih teh" alis Lucy bertaut bingung, emosinya mulai tersulut tatkala Yeri dengan kasar melempar jaket hoodie kearahnya dengan kasar.

"kamu tau kan ini jaket favorit teteh, kado dari Mark. Kenapa kamu kotorin terus nggak di cuci sih!" suara Yeri masih tinggi, matanya menyala marah menatap sang adik yg memasang wajah tak tau apa-apa.

"siapa yg ngotorin sih teh. Aku kemaren kan pinjem cuma sebentar buat beli pulsa. Nggak aku kenain apa-apa" kilah Lucy cepat.

"bitch!"

Pertengkaran pagi itu sukses membuat ruang tv panas. Wonho yg sedang melakukan olah raga paginya langsung berlari saat suara bentakan Yeri terdengar, Rena dan Eunbin yg tadinya masih ingin melekat diatas kasur dituntut untuk mulai menengahi ke dua saudarinya, Seola yg tadi sibuk menyirami tanaman dibuat terheran-heran saat kedua anaknya sudah mulai adu mulut sepagi ini.

"ada apasih teh, pelan-pelan dijelasin jangan emosi" Seola mendekat dan mengelus lembut bahu Yeri yg menegang.

"ini mak, kemaren Lucy pinjem jaket teteh. Eh waktu teteh liat ternyata ada noda dibagian bawahnya, padahal jaketnya mau teteh pakek siang ini"

"yaudah pakek jaket laen dulu aja dong Yer" ujar Wonho mencoba menengahi.

"nggak bisa! Ini kan jaket favorit Yeri. Yeri cuma minta adek tanggung jawab. Harusnya tuh abis dipinjem kalo kotor ya langsung dicuci"

"apaan sih teh, kemaren waktu Lucy balikin tuh masih baik-baik aja jaketnya nggak ada nodanya" balas Lucy dengan nada meninggi tak mau kalah.

"halah alasan aja, bacot!"

"husss, mulutnya" Rena memukul pelan lengan Yeri mengingatkan.

"apaan sih teh, aku kemarem minjem cuma sebentar. Dan itu aku yakin nggak kena apa-apa!!!"

"sabar dek sabar" Eunbin memeluk adiknya dari belakang mencoba menenangkan.

"halah alasan! Udah ada buktinya juga masih mau ngelak. Kenapa biar bisa dibelain abah sama mamak?"

"heh, teh kok ngomong gitu sih?"

"ya bener kan mak, kalo begini pasti ujung-ujungnya Lucy yg dibela. Walaupun dia salah kaya apapun pasti tetep jadinya bener. Enak ya lo jadi anak bungsu dibelain mulu"

"apaan sih teh, pakek ngomong gitu segala" Lucy mengendus sebal.

"bacot!"

"Yeri!" teriakan tegas itu keluar dari Wonho yg lebih memilih untuk diam sedari tadi.

Namun ketegasan Wonho terlambat, air mata sudah tak bisa ditahan Lucy, gadis itu meronta melepaskan diri dari pelukan Eunbin dan berlari keluar rumah mengabaikan teriakan Seola dan Rena yg mencoba menyusulnya.

MondramaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang