Ep. 36 - 🍒

466 80 21
                                    

Langkah Kihyun sedikit berlari dari arah jemuran menuju dapur. Pagi ini si kepala rumah tangga bangun sedikit terlambat, jika di hari biasa dia akan terbangun setelah sang istri selesai menyapu dan membersihkan rumah kali ini dia sedikit kesiangan. Dan itu jelas membuat tugasnya yang biasa membuat sarapan untuk seluruh penghuni rumah harus keteteran.

Di rumah ini memang punya pembagian tugas yang berbeda di banding keluarga umum di luar sana. Chungha selaku ibu rumah tangga dapat jatah untuk membersihkan rumah, menyapu setiap pagi dan sore sepulang kerja dan mengepel di akhir pekan. Sementara Kihyun selaku kepala rumah tangga justru kedapatan tugas untuk mencuci dan urusan dapur termasuk berbelanja segala macam kebutuhan rumah tangga, walau kadang saat makan malam Chungha juga sering membantu Kihyun kalau dia pulang tak terlalu larut. Pembagian tugas seperti ini tentu karena jam kerja Kihyun yang lebih fleksibel dibanding Chungha yang pekerja kantoran. Kihyun biasanya hanya menerima pekerjaan memotret tiga kali seminggu, dan sisanya dia biasa hanya datang ke studio untuk mrngawasi beberapa anak buahnya. Jadi waktu yang dihabiskan Kihyun di rumah jauh lebih banyak.

"AYAH!!! Plester luka mbak dimana? Kok nggak ada di tas" teriak sang anak sulung dari arah kamar tidurnya dengan volume yang tentu tidak lirih mambuat Kihyun yang sibuk dengan penggorengan diatas kompor sedikit tersentak.

"di kotak obat mbak. Ayah lupa masukin ke tas kamu kemaren" balas Kihyun sambil membalik telur dadar diatas teflon penggorengan, suara teriakan Kihyun pun seakan tak mau kalah dengan milik sang anak.

"ambilin dong yah, Yoojung telat ini kata temenku busnya udah nyampek kampus" teriakan Yoojung yang sarat akan rengekan mau tidak mau membuat langkah kaki Kihyun menuruti permintaan sang anak

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"ambilin dong yah, Yoojung telat ini kata temenku busnya udah nyampek kampus" teriakan Yoojung yang sarat akan rengekan mau tidak mau membuat langkah kaki Kihyun menuruti permintaan sang anak. Kakinya bergerak ke bagian ujung ruang keluarga tempat kotak obat biasa diletakan. Khusus untuk Yoojung, gadis mungil itu memang harus membawa plester luka kemana-mana, masalahnya dari kecil sifatnya yang tak bisa diam membuat Yoojung sering meninggalkan beberapa jejak luka di tubuhnya entah tergores, jatuh, dan lain sebagainya, membuat Kihyun yang kuatir selalu membawakan beberapa lembar plester luka di tas anak itu kemanapun Yoojung akan berpergian, bahkan saat pergi berkencan sekalipun.

Setelah mengantar segepok plester luka ke kamar Yoojung, Kihyun kembali bergulat di depan kompor masakanya, membalik ribuan bulir nasi yang kini warnanya sudah memerah karena baru saja di tuangkan sedikit saus tomat.

"sayang, blazer item aku dimana ya?" sebuah sahutan baru menggema di kediaman itu, meski tak sekencang milik Yoojung tapi teriakan itu begitu jelas di telinga Kihyun.

"blazer yang mana?"

"blazer kado dari Exy!"

"di ruang setlikaan, kemaren abis aku setlika! Aku ambilin" balas Kihyun sambil melangkah cepat keruangan yang dimaksud dan mengambil barang milik sang istri sekaligus mengantarkannya ke kamar, lalu mendapati Chungha sedang membenahi riasannya di depan cermin. Rambut coklatnya tergerai, kelompak matanya sudah di bubuhi eyeshadow semantara pipinyapun sudah diberi perona buatan yang dimata Kihyun tak semanis warna asli rona di pipi Chungha.

MondramaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang