Ep. 28 - The Khairy 🌞

601 88 20
                                    

"AYAH! KALO ABIS MANDI TUH HANDUK DIJEMUR, JANGAN DITARUH DI SOFA!"

"DOYEON! BAJU KOTOR TUH MASUKIN MESIN CUCI, JANGAN DIGANTUNG DIBALIK PINTU!"

"HAECHAN! KAOS KAKI KAMU YANG SEBELAH KEMANA LAGI?"

"SEONHO! KALO ABIS MAKAN TUH LANGSUNG DICUCI PIRINGNYA!"

Kalau dihari biasa lantunan wajib seperti itu selalu keluar dari mulut Eunseo, tapi sedikit berbeda kali ini karena nuansa yang menyapa keluarga Khairy pagi ini bisa dibilang sedikit lebih khusuk pasca sang ibu rumah tangga dan kepala keluarga yang sudah tiga hari pergi keluar kota. Sebenarnya sudah bukan hal yang aneh lagi kalau Minhyuk dan Eunseo kerap meninggalkan ketiga anaknya, mereka berdua bahkan sudah punya jadwal wajib quality time berdua untuk sekedar berlibur keluar kota setiap tiga bulan sekali, tujuan utamanya tentu untuk menjaga hubungan sekaligus melepas penat pekerjaan. Dan kegiatan rutin mereka itu diluar jadwal liburan mereka dengan anak-anak yang lebih sering tanpa rencana. Syukurnya ketiga anak mereka sudah terlalu paham dan pengertian untuk hal yang satu ini. Malah kadang mereka bisa jauh lebih bahagia, karena itu artinya bisa membeli makanan semau mereka.

Termasuk hari ini, ketika ketiganya membuka mata tepat pada saat jarum jam menunjuk pukul 10.00 WIB. Ketiganya sudah duduk manis disofa, walau jelas dengan muka bantal dan bekas liur masing-masing. Mereka bertiga dengan perut keroncongan tengah menunggu makanan yang sekitar 15 menit yang lalu Doyeon pesan.

"lama kak" rengek Seonho sambil memeluk bantal sofa.

"sabar" balas Doyeon malas-malasan sambil mengganti saluran tv secara acak, karena barusan mereka tak sengaja menonton acara detektif rasa yang bikin suara perut mereka bertiga udah kaya paduan suara.

"kakak kapan mau nyari kosan di Bandung?" tanya Haechan dengan mata terpejam dan kaki yang berselonjor di atas meja. Coba saja kalau dirumah saat ini ada Eunseo, ibu rumah tangga itu pasti sudah melesatkan jurus pukul kemoncengnya saat melihat kaki anak laki-lakinya berada ditempat yang tak seharusnya.

Menyinggung soal Bandung, anak sulung keluarga Khairy ini entah dapat keberuntungan dari mana memang sudah dinyatakan diterima disalah satu universitas terkemuka di Bandung, benar-benar sesuai keinginannya, yang mau tidak mau sebentar lagi harus berubah menjadi anak mandiri karena jauh dari keluarga. Untung saja Minhyuk dan Eunseo sejak awal memang tak pernah mengekang keinginan anaknya, jadi pilihan Doyeon ini tentu saja mereka dukung dengan sepenuh hati.

"kata ayah minggu depan"

"cie bakal LDR-an nih sama kak Eunwoo" goda Haechan sambil menyenggol tubuh kurus Doyeon yang langsung dibalas dengan jambakan ringan dari sang kakak.

"kata ayah paling nggak ada sebulan kak Dodoy udah kecantol cowok laen. Kan cowok Bandung ganteng-ganteng" si bungsu Seonho tak mau kalah menggoda sang kakak yang sebenarnya sedang dalam mode malas berdebat.

"taruhan sih Ho, nggak ada 24 jam kak Dodoy pasti telfon Bunda ngerengek nggak betah gara-gara musti ngurusin semuanya sendiri" timpal Haechan tanpa beban.

"iya terus waktu ospek ntar nelfon Ayah, ngomong capek sama sebel gara-gara dibentakin senior. Terus minta disusulin gara-gara kangen" ucapan Seonho mengundang anggukan semangat Haechan dan berakhir dengan tawa mereka berdua yang terdengar seirama, mengabaikan Doyeon yang sebenarnya sejak tadi sudah memasang muka tak bersahabat dan menguarkan aura negatif.

"diem lu berdua. Ntar kagak gua bayarin juga pesenan kita" ucap Doyeon membungkam mulut jahil kedua adiknya, bagaimanapun sebagai anak pertama sekaligus anak perempuan satu-satunya apalagi memegang predikat sebagai anak kesayangan ayah, tentu saja Minhyuk lebih memberi kepercayaan pada Doyeon untuk memegang uang sekaligus mengurus kebutuhan makan adik-adiknya selama dia pergi dengan sang istri. Yang secara otomatis membuat Doyeon menjadi ratu di rumah itu untuk beberapa hari.

MondramaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang