"A person is, among all else, a material thing, easily torn and not easily mended..."
"Seseorang/manusia itu, di antara semua hal yang ada, adalah benda material, yang mudah hancur dan sulit diperbaiki..."
(Atonement, Ian McEwan)"Halo. Ryo?"
"Iva?" suaranya terdengar surprise.
Apa yang harus dia katakan pertama kali? Mengenai kenapa Ryo tidak datang ke sekolah hari ini? Mengenai berita jadian dengan Ajie? Apa? Apa yang harus Iva katakan?
Diluar kendali, bibir Iva bergerak mengeluarkan suara, "Ryo, aku suka kamu..."
Hening.
Hening sekali di seberang sana.
"Iva, aku...aku..."
Apa Ryo? Kamu apa?
Please say something... don't let me hanging...
*****
"Iva...aku ga tau mesti gimana bilangnya...tapi aku ke kamu cuma ngerasa temen baik aja..."
......
Iva mematung.
Berharap pendengarannya salah.
"Hah??" tanpa sadar Iva bersuara lagi. Iva bisa mendengar nada heran yang sangat dalam suaranya.
"Kamu temen baik aku, Va."
Oke, pendengaran dia tidak salah. Ryo sudah mengatakan dengan jelas. Melawan gemuruh di hatinya, yang sangat ingin meneriakkan banyak kalimat dimulai kata 'kenapa', Iva berusaha meredamnya dan memaksakan diri berkata,
"Ow, oke...ya udah, thanks."
Klik.
Iva berbalik memandang Uli yang dengan mata melebar menatapnya, penuh rasa penasaran.
"Mulai sekarang, jangan ngebahas Ryo lagi. Aku muak. Ini udah selesai."
*****
You've gotta know when love is over
You've gotta learn to carry on
And with the world upon your shoulders
You walk away when hope is gone
When your golden road has reached the end
You find a way to start again, you know
There's a time for love, a time for letting go
(A Time For Letting Go, Michael Bolton)****
"Di sini aja ya, Neng? Tempatnya enak kok. Bapak cape kalo harus keliling lagi." kata Bapak, lalu duduk di lantai teras yang letaknya agak tinggi dari tanah.
Iva memperhatikan lingkungan calon tempat kostnya sekali lagi. Berbentuk U, sisi kiri dan kanan berjajar 20 kamar berhadap-hadapan dengan taman dan tanah kosong lumayan luas di tengahnya. Di ujung berjajar kamar mandi. Setiap kamar mandi dipakai 2 orang penghuni.
Gerbangnya kokoh, terletak di samping rumah utama yang dipakai oleh Teteh pemilik kost-an.
"Tapi di sini, campur cewe cowo, Pak..." rengek Iva menyatakan keberatannya. Tempatnya cocok, hanya saja Iva merasa kurang sreg karena ada penghuni cowo.
KAMU SEDANG MEMBACA
Small Hours
Teen FictionRanking #1 amatir (7/7/18) Ranking #3 komitmen (11/7/18) Ranking #133 sekolah (8/7/18) Ranking #138 teenlit (8/7/18) Kesan pertama Iva ketika melihat Ryo sewaktu di SMP adalah : ga banget. Ryo yang terkesan songong, jutek, sok playboy, sok keren bet...