Bagian 13

402 23 3
                                    



Title : FOR YOU

Disclaimer : Masashi Kishimoto

Rate : T

Genre : Romance & Drama

Pairing : Sarada Uchiha, Boruto Uzumaki,Mitsuki, Shikadai Nara, Inojin Yamanaka, Chocho Akimichi





Author POV

Sudah dua minggu sejak kejadian di taman belakang sekolah antara Mitsuki dan Sarada yang berakhir tanpa kepastian, hanya menggantung tanpa Sarada tau apa yang sebenarnya pemuda itu inginkan. Sejak kejadian itu, Sarada merasa Mitsuki menghindarinya, entah itu di sekolah maupun di rumah ia sangat jarang bertemu dengan Mitsuki. Mereka hanya bertemu saat pulang sekolah, namun Sarada enggan bertanya terlebih jalanan yang mereka lewati selalu berada dalam kondisi ramai. Bukan karena malu, namun Sarada enggan menjadi pusat perhatian kalau-kalau pemuda itu membuatnya kesal dan tak bisa menahan emosi lagi.

Mereka berjalan dalam diam. Satu sisi diri Sarada ingin sekali mengutuk logikanya yang tak memperbolehkan ia bertanya tentang segala pertanyaan dibenaknya saat ini, namun sisi lainnya membenarkan tindakannya saat ini karena akan tidak baik menjadi pusat perhatian hanya karena pertengkaran kecil.

Ia mencuri pandang pada Mitsuki, berharap pemuda disebelahnya akan berbicara tentang apa yang sebenarnya dia ingin katakan tempo hari di taman belakang sekolah. Namun saat pandangan mereka bertemu, Sarada menyadari sikap acuh Mitsuki terhadapnya yang membuat Sarada merasakan sakit yang menghujam tepat dihatinya.



Sarada POV

Saat ini ia berada di atap sekolah, merenungkan semua yang memenuhi pikirannya akhir-akhir ini. Ia merasa atap sekolah memang tempat yang paling nyaman untuk merenung.

"Kau kenapa Sarada? Sepertinya kau sedang gelisah"

Sarada menoleh ke belakang, mendapati Shikadai yang berjalan ke arahnya.

"Tak apa Shikadai"

Akhir-akhir ini Sarada memang dekat dengan Shikadai tanpa ada seorang pun yang tau, karena mereka hanya berbicara seperti ini saat sedang berada di atap sekolah. Ini terjadi semenjak ia dan Mitsuki semakin menjauh. Hal itulah yang menyebabkan Sarada semakin sering ke atap, yang ternyata tempat ini adalah tempat Shikadai untuk bersembunyi dan tidur.

"Jangan berbohong. Aku lihat akhir-akhir ini hubunganmu dan Mitsuki kurang baik"

Aku membelalakkan mata tak percaya, apa begitu terlihat hingga orang yang ia rasa tak akan mencampuri urusan mereka pun bisa mengetahui hal ini.

"Apa begitu terlihat?"

"Tentu saja" ucapnya mantap

"Kenapa? Maksudku bagaimana bisa kau tau?"

"Tak seperti biasanya kau tak pergi bersama Mitsuki untuk makan siang, pulang bersama kalian hanya saling diam, atau sekedar berbicara seperti biasanya di kelas pun sudah jarang terjadi. Bahkan kau sekarang semakin dekat dengan Boruto dan Chocho. Hingga sering aku lihat kalian berjalan maupun bersenda gurau bersama tanpa kehadiran Mitsuki. Sedangkan Mitsuki sendiri memilih menghilang begitu saja" jelas Shikadai

"Ya, aku memang sedang kurang baik dengannya" kataku lesu

"Apa aku boleh tau kenapa? Mungkin aku bisa membantu"

Aku memperhatikan Shikadai yang telah duduk disampingku, ku lihat kedua bola matanya terdapat semburat kekhawatiran. Sungguh, pemandangan itu akan membuatku senang seandainya aku sedang tidak berada dalam dilema karena Mitsuki.

'Sebenarnya ada apa dengan Mitsuki, kenapa ia tidak mengatakannya secara langsung? ' batinku

Aku tersentak saat sebuah tangan melambai di depan wajahku. Ku amati sejenak dan ternyata itu tangan Shikadai.

"Kau melamun" kata Shikadai

"Kalau begitu aku tak ingin mengganggu, aku akan pergi. Mungkin kau butuh waktu sendiri" lanjutnya sembari tersenyum

Aku melihatnya berjalan menjauh, saat ia akan memutar knop pintu aku bersuara untuk menahannya. Entah kenapa diriku merasa tak ingin sendiri, meskipun hanya diam namun terdapat setitik rasa nyaman dan lega saat ia berada disini.

"Bisakah kau tak pergi? Aku tak ingin sendiri" kataku lirih

"Tentu" jawabnya

Ia pun berjalan kembali kearahku dan mendudukkan diri tepat disebelahku. Kami hanya terdiam, aku bersama kegalauanku dan ku rasa dia bersama imajinasinya sembari memandangiku (*mungkin hanya khayalanku saja).



Mitsuki POV

Seperti biasanya aku berjalan bersama Sarada menuju kediaman Uchiha dalam diam. Bukan karena aku marah, kesal, dan lain sebagainya pada Sarada. Tapi aku hanya belum tau bagaimana cara menyampaikan semua hal yang ada dalam pikiranku.

Sesampainya di rumah, aku berkata kepada Sarada seperti biasanya 'bahwa aku lelah dan tidak ingin makan malam'. Entah kenapa saat ini tanggapan Sarada sangat berbeda. Ia berteriak di depanku dan menangis sejadi-jadinya, kemudian ia berlari mendahuluiku ke lantai dua, tempat kamar kami berada.

Ia membanting pintu dengan kasar. Sedangkan aku masih terdiam di tempat, mencerna apa yang baru saja terjadi. Sedetik kemudian aku berlari mengejarnya. Sesampainya di depan kamar Sarada, ku dapati kamar dalam keadaan terkunci. Aku berusaha bertanya mengapa dia seperti ini dan menggedor pintu kamarnya berulang kali, namun hanya ada satu jawaban darinya yang membuatku langsung membeku.

"Ka.kau sangat jahat padaku Mitsuki" katanya diselingi suara tangis

'Apa selama beberapa minggu ini aku sudah berlaku keterlaluan pada Sarada? Apa salah jika aku butuh waktu sendiri untuk memikirkan semuanya? ' batinku



Sarada POV

Aku berjalan pulang bersama Mitsuki. Sesampainya dirumah ia berkata padaku bahwa ia lelah dan tidak ingin makan malam. Entah apa yang merasuki diriku, mungkin segala pertanyaan di kepalaku tentangnya telah membuatku merasa penat dan diabaikan hingga aku berteriak di depannya dan menangis sejadi-jadinya. Lalu aku berlari mendahuluinya ke lantai dua, tempat kamar kami berada.

Aku mengunci pintu kamar dan menelungkupkan tubuhku di atas tempat tidur sembari menangis. Samar-samar aku dengar suara Mitsuki yang bertanya mengapa aku seperti ini sembari menggedor pintu kamarku berulang. Aku benar-benar merasa kesal padanya, aku tak ingin mendengarnya saat ini, yang aku butuhkan hanyalah menangis agar semua perasaan kesalku padanya dapat hilang bersama tetesan air mata.

"Ka.kau sangat jahat padaku Mitsuki" kataku diselingi suara tangis

Aku semakin menangis, entah kenapa ada perasaan lega yang melingkupi. Hingga tanpa terasa mataku semakin terpejam dan terlelap dalam indahnya mimpi.





Hallo Minna,

Semoga kalian menyukai cerita kali ini

Mohon dukungan, kritik, dan saran ya untuk cerita ini.

Jangan bosan-bosan membaca ceritaku ya

Sankyu...... ^.^

FOR YOUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang