Bagian 23

436 16 6
                                    

Title : FOR YOU

Disclaimer : Masashi Kishimoto

Rate : T

Genre : Romance & Drama

Pairing : Sarada Uchiha, Boruto Uzumaki, Mitsuki, Shikadai Nara, Inojin Yamanaka, Chocho Akimichi

Hallo Minna,

Semoga kalian menyukai cerita kali ini

Mohon dukungan, kritik, dan saran ya untuk cerita ini.

Jangan bosan-bosan membaca ceritaku ya

Sankyu...... ^.^



*Skip setelah ujian kelulusan

Sarada POV

Ini merupakan hari tenang seluruh siswa siswi kelas 3 setelah menempuh ujian kelulusan, tinggal beberapa hari lagi masing-masing dari mereka akan pergi untuk melanjutkan cita-citanya termasuk Mitsuki.

"Aku akan pergi dua hari lagi, apa benar kau tak masalah tetap berada di sini Sarada?" tanya Mitsuki

"Iya, tenanglah Mitsuki. Aku akan baik-baik saja" ucapku sembari memegang bahu Mitsuki

"Hei, ia tak akan masalah disini karena ada aku" ucap Boruto dengan bangga

Kemudian aku terlarut dalam pikiranku sendiri setelah perbincangan pendek kami. Aku masih berpikir haruskah aku berkata jujur kepada Shikadai bahwa memang aku dulu menyukainya dan entah mengapa saat ini rasa itu telah berubah. Mungkinkah Shikadai memiliki perasaan yang sama dan pernyataanku malah akan menyakitinya? Ataukah ini akan menjadi awal yang baru dalam pertemanan kami?

Aku tersentak dari lamunanku karena jitakan seseorang. Ku palingkan wajahku kearah Boruto dan Mitsuki sembari memasang wajah cemberut, namun yang ku dapati hanya tawa mengejek mereka.

"Siapa yang menjitakku? Apa kalian tak tau jika itu sakit?" kesalku

"Tak ada yang menjitakmu Sarada, kau menjitak dirimu sendiri" kata Boruto masih tertawa

"Terserah" jawabku lalu pergi meninggalkan mereka dengan wajah kesal



Shikadai POV

Aku berjalan-jalan di koridor sekolah, sedikit mengenang masa-masa berada di sini. Mulai dari awal aku bertemu dengan Sarada, awal ia tersenyum dan membuatku jatuh hati, hingga sampai saat mulai muncul perasaan canggung.

Aku menengok ke setiap sudut koridor yang pernah aku lalui bersamanya. Ku lihat pula bagian dimana aku pernah merasa cemburu karena kedekatan Boruto dan Sarada. Aku sedikit menunduk dan mengepalkan tangan. Sedetik kemudian ku angkat kepalaku menatap langit-langit koridor, mencoba untuk mengulas sedikit senyuman.

Pandanganku mulai jatuh ke depan, ku tangkap sesosok perempuan cantik dengan rambut hitam tergerainya.

'Bukankah itu Sarada?' batinku

Aku mencoba mengalihkan pandanganku darinya, memutar badanku kearah berlainan untuk menghindarinya. Namun sialnya, sebuah suara yang sejak lama aku rindukan mengalunkan namaku dengan indahnya.

"Shikadai"



Sarada POV

Aku berjalan sendiri di koridor sekolah, meninggalkan dua laki-laki yang paling menyebalkan (namun paling aku sayangi). Aku berjalan perlahan sembari mengingat kenanganku di sekolah ini hingga sebersit bayangan Shikadai muncul dalam kepalaku. Aku mencoba menghilangkan bayangan itu sembari memukul pelan kepalaku. Namun entah kesialan apa yang sedang menimpaku, aku melihatnya tepat berada dihadapanku. Ia mengalihkan pandangannya dan memutar badan kearah berlainan. Ku kepalkan tanganku untuk menguatkan diri hingga satu suaraku berhasil menghentikan langkahnya.

"Shikadai" ucapku

"Tetaplah seperti itu, jangan bergerak dan jangan sekalipun kau melihatku. Aku mohon" lanjutku

Ia tetap diam tak bersuara, tidak pula bergerak menjauhiku. Aku mengerti dia ingin memberiku waktu untuk berbicara. Tanpa sadar seulas senyuman dan kelegaan mulai menghampiriku. Setidaknya aku mendapatkan respon yang tidak terlalu mengecewakan.

"Aku ingin mengatakan sesuatu yang penting kepadamu. Namun aku mohon sebelum aku selesai berbicara, jangan sekalipun kamu memotong ucapanku atau bahkan pergi meninggalkanku disini" lanjutku

"Shikadai, kau tau. Sudah berapa lama kita saling mengenal? Aku merasa sudah sangat lama mengenalmu. Namun tak sekalipun kita saling berbicara jika tidak ada Boruto atau Mitsuki bersamamu. Aku merasa kita hanya sebatas orang yang saling kenal, bukan sebagai teman"

"Terkadang aku berpikir apa kau tak ingin menjadi temanku? Jika aku membayangkan kenyataan terburuk, maka saat itu juga aku akan menangis memikirkanmu"

"Lucu bukan? Kita hanya dua orang yang tanpa sengaja saling mengenal, namun dengan begitu mudahnya aku menangisimu untuk asumsi yang aku buat sendiri. Taukah kamu kenapa aku bisa seperti itu?"

Aku terdiam sesaat, menghela nafas dan meyakinkan diriku sendiri bahwa ini harus diluruskan dan diselesaikan secepatnya. Setidaknya sebelum kami pergi dari sekolah ini untuk keinginan masing-masing.

"Sudah sejak lama, mungkin sudah sejak awal aku melihatmu. Sudah sejak saat pertama Mitsuki memperkenalkan kau dan Boruto, Sejak saat itulah aku mulai menyukaimu. Ya, aku sangat-sangat menyukaimu. Pandanganku sejak saat itu yang berpusat padamu, tidak ada yang lainnya. Hingga tanpa sengaja aku dan kamu mampu sedekat ini meskipun tanpa ada satu orang pun yang mengetahuinya"

"Aku bahagia, sangat bahagia bisa bersamamu dan berbicara banyak hal denganmu. Aku sangat bahagia bahwa aku dekat denganmu. Dan saat ini aku sangat bahagia karna aku dapat mengatakan 'Shikadai, aku menyukaimu" kataku sembari berteriak

FOR YOUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang