Bagian 29

159 13 15
                                    

Hallo Minna,

Jangan lupa beri vote pada ceritaku ya

Sankyu ^.^



Boruto POV

"Apa yang kau bicarakan dengan Sarada di koridor waktu itu?"

Shikadai melihatku dengan pandangan yang terkejut. Tentu saja dia terkejut dengan pernyataanku, mungkin juga saat ini dipikirannya aku adalah seseorang yang senang menguping pembicaraan orang lain. Namun itu tidaklah penting, yang terpenting saat ini adalah meluruskan benang kusut yang sudah ku rajut sejak lama.

"Kau mendengarnya? Sampai mana kau mendengar percakapan kami?" tanya Shikadai

"Aku hanya mendengar ia mengatakan 'Shikadai, aku menyukaimu'. Bukankah ia membuat sebuah pernyataan padamu?"

"Ternyata kau tidak mendengarkan sepenuhnya. Apa kau menyukai Sarada, Boruto?"

Aku terdiam menatapnya kemudian menunduk. Aku sangat ragu dengan perasaanku sendiri. Apa benar aku harus berbagi pemikiranku dengan orang lain? Apa Shikadai orang yang tepat untuk aku meminta nasihat ataupun sekedar berbagi?

Ku kepalkan tanganku untuk membulatkan tekat bahwa aku harus segera menyelesaikan kesalahpahaman ini.

"Aku menyukainya. Aku menyukai Sarada sejak kita masih SMA. Aku selalu menyukainya, bahkan aku selalu mendekatinya dengan perilaku konyol dan memberinya perhatian. Saat itu aku berharap ia memahami perasaanku dari sikapku kepadanya. Namun hatiku bagaikan hancur lebur saat aku mendengar pernyataannya kepadamu" kataku panjang lebar

"Lalu kau pergi tanpa mengetahui kebenarannya?" kata Shikadai

Aku hanya terdiam, mungkin ini memang kesalahanku. Aku terlalu terburu-buru dalam mengambil keputusan sehingga aku tak dapat mengetahui kebenaran yang sesungguhnya. Aku hanya mampu bersembunyi dan menganggap ia tak pernah ada di hatiku. Sudah jelas, aku sungguh pengecut dalam hal ini.

"Aku tak tahu, yang aku tahu saat itu 'ia menyatakan perasaannya padamu" kataku sembari menunduk menyesali kebodohanku



Shikadai POV

Aku melihatnya dengan tatapan sedih. Ku tepuk perlahan punggungnya seakan ingin memberikan semangat dan kekuatan meskipun itu mungkin tak dapat berarti apa-apa baginya.

Aku menghela nafas dalam, berpikir tepatkah aku mengatakan kejadian di koridor dulu? Atau itu hanya akan menambah kegelisahan Boruto.

"Dulu....." kataku sembari menautkan jari jemariku

"Dulu aku bertemu dia di koridor. Aku membelakanginya dan ia mengatakan 'menyukaiku" kataku

"Apa kau tahu Boruto? Saat itu aku benar-benar bahagia dan terkejut atas pernyataannya, karena ku kira ia menyukaimu" kataku selanjutnya

Aku melihat sekilas kearah Boruto, ia benar-benar menyimak apa yang sedang aku bicarakan. Hal itu membuatku mantap untuk menceritakan seluruhnya, meski aku tak tahu apakah ceritaku mampu membuat perubahan yang bahagia atau malah menyedihkan baginya dan bagi diriku sendiri.

"Namun ia melanjutkan kata-katanya. Ia mengatakan bahwa itu dulu. Ia salah menafsirkan kata suka terhadapku, yang ia maksud adalah rasa kagum terlebih dengan kecerdasan klan Nara. Ia baru sadar bagaimana rasanya menyukai, tidak hanya menyukai tapi tepatnya mencintai karena seseorang dan orang itu bukan aku"

Aku meliriknya lagi, merasa takut jika ada kata-kataku yang menyinggungnya atau yang membuatnya lebih merasa sedih.

"Kau tahu Boruto, siapa orang yang mampu membuatnya merasakan cinta itu? Itu adalah kau, Uzumaki Boruto" kataku sembari melihatnya

Aku dapat menangkap keterkejutannya serta ketidakpercayaannya terhadap apa yang aku katakan, namun aku telah menceritakan seluruhnya tanpa ada yang aku tutup-tutupi.

"Itu kenyataannya, seandainya kau mendengarkan hingga Sarada selesai berbicara mungkin tidak akan ada kesalahpahaman seperti ini. Maaf jika aku terkesan menyalahkanmu, karena aku juga masih ingin melihat kebahagian Sarada. Aku masih mencintainya" ucapku

"Jika setelah ini Sarada tidak lagi bersamaku dan lebih memilihmu, aku akan mengikhlaskannya asal kau berjanji untuk selalu membuatnya bahagia. Namun jika ia memilih untuk tetap bersamaku, maka aku akan menggenggam erat dirinya untuk selalu berada disampingku. Aku tahu kita sahabat Boruto, tapi ini soal perasaan dan aku akan selalu memperjuangkan perasaanku untuk membahagiakan Sarada" lanjutku


Masih mau bertahan dengan BoruSara atau berpindah halauan ke ShikaSara? :D

FOR YOUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang