1 jam yang lalu, Jungkook terbangun dari tidurnya. Perutnya ngerasa keroncongan karena cacing lagi pada demo. Dia lalu menyambar ponsel yang ada di meja nakas samping ranjang. Mencari nomor seseorang yang sangat dia butuhkan untuk urusan seperti itu.
"Hallo, Jeon? Kok udah bangun?" tanya gadis diseberang sana.
"Laper yangggg," rengek Jungkook kemudian.
"Ck, minum banana milk dulu sana, gue lagi nyuci baju nih nanggung."
Jungkook lalu mendengus, "mana kenyang! Pokoknya tiga puluh menit lagi harus kesini. Aku mau makan nasi goreng sosis, kentang goreng, pisang, sama susu putih hangat yang!" katanya tanpa mikir panjang dulu. Gak boleh diprotes dan nolak.
Jenna jelas sewot, mesin cucinya pun kena tendangan si "madun" gara-gara sebel sama tingkah pacarnya yang makin hari makin gak tau diri.
"Buat sendiri kan bi-"
Belum sempat Jenna meneruskan kesewotannya, Jungkook buru-buru mengambil alih pembicaraan.
"Hehe sampai bertemu tiga puluh menit lagi sayang, love you, muach!" kata Jungkook seraya mengecupi layar teleponnya sendiri. Membayangkan yang dicium itu pipi mulus plus kenyalnya si pacar.
"YAK JEON PAB-"
Pip.pip.
Ya ini yang dimaksud dengan pacar super laknat. Maunya diturutin terus tanpa boleh ditolak. Kalau gak diturutin bisa ngambek 1 minggu setengah, mana ngambeknya ucul pula. Cuma diem dan gak ngomong, tapi tetep mau deketan dan nyolong satu ciuman di pipi Jenna secara rutin. Makanya Jenna suka pusing sendiri kalau Jungkook udah ngambek versi alay kayak gitu. Mending nurutin keinginannya aja kalau dia masih bisa ngelakuin.
Dan sebelum pacarnya dateng, Jungkook pun mulai ngumpulin nyawanya beberapa menit dulu dan habis itu mandi. Malu dia kalau masih bau iler dan penampilan yang acak-acakan.
Gak tau kenapa, akhir-akhir ini Jungkook memang menjaga penampilannya banget kalau mau ketemu si pacar. Pokoknya gak boleh aja kelihatan jelek dan gak tampan. Nanti bisa-bisa Jenna berpaling, Jungkook jadi pusing sendiri.
Dia ganteng aja masih ada yang mau nikung, apalagi kalau dia jelek. Jungkook jamin deh si pacar langsung ninggalin dia tanpa penyesalan sedikitpun.
Maklum, pemikiran anak-anak memang kelewat labil.
Padahal mah Jenna kalau udah sayang sama orang, sayangnya gak ada tanggal kadaluarsanya. Maunya sama dia terus meskipun tampang pacarnya jelek sekalipun. Tapi untungnya sih Jungkook ganteng, jadi gak ada alasan buat Jenna berpaling ke yang lebih sempurna.
Berpaling sih bisa kalau Tuhan udah berkata lain. Tapi untuk sekarang, mending jalanin yang ada dulu sebaik-baiknya daripada mikirin masa depan yang belum jelas arahnya. Siapa tau jalan takdir bisa berubah lebih baik kan?
.
.
."JEON BUKA PINTUNYA!!!!!! KENAPA HARUS DIKUNCI S—"
Ceklek,
KAMU SEDANG MEMBACA
My Childish Jeon ¦ Jjk ✔️
Fanfic[COMPLETED] "A love story about daily romance Jeon Jungkook." ⚠️ non-baku. ©Taeyamm, 28/10/17.