"Jungkook!"
Jungkook noleh kebelakang karena merasa ada yang manggil. Mendapati sosok bidadari mungil yang baru-baru ini bikin hatinya gak karuan. Makin hari makin cantik, sialan.
"Oh Jieun noona, ke-kenapa?" Jungkook gemeteran.
Lee Jieun senyum, cantik banget jadinya.
"Gapapa, manggil aja."
Mata Jungkook membulat, bibirnya kebuka dikit— melongo karena ini tumben senior cantiknya mau basa-basi ke dia.
Padahal biasanya mah kalau ketemu cuma setengah senyum— gak ikhlas.
"Nungguin siapa? Pacar ya?" tanya Jieun lembut sambil sesekali nyisipin rambutnya ke belakang telinga.
"Oh— eh gak nungguin siapa-siapa kok!" nah kan Jungkook gugup sampai bohong.
Aduh maaf Jenna, Jungkookmu sepertinya lagi kebius kecantikan Lee Jieun deh.
"Noona mau kemana?" tanya Jungkook tiba-tiba.
"Mau ke kantin, makan sambil ngerjain tugas" jawabnya sambil terkekeh kecil.
Dan Jungkook tiba-tiba berdiri dari duduk manisnya, tersenyum cerah bak mentari yang menyinari dunia. Silau banget, men.
"AYO SAMA AKU AJA NOONA, KEBETULAN AKU JUGA LAPER PAKE BANGET KOK!"
Sedetik kemudian Jungkook kicep, membuatnya mengerjapkan matanya sebentar dan mengerutkan keningnya. Sadar kalau sikapnya malu-maluin dan terkesan memaksa.Lee Jieun tau, sangat tau malah kalau cowok tinggi itu sedang salting. Dia terkekeh lagi baru kemudian ngebolehin Jungkook buat ikut ke kantin.
"Iya, ayo deh dek."
Pun membuat Jungkook ngangguk-ngangguk malu dan ngekorin Lee Jieun dibelakangnya— menuju ke kantin kampus mereka.
Melupakan pacarnya untuk sesaat.
***
Jungkook yang mesenin makanannya, sedangkan Jieun disuruh duduk aja. Katanya biar mejanya gak direbut orang lain, soalnya emang kantin lagi ramai sih.
Jungkook lalu mesenin takoyaki yang dulu pernah bikin dia ketagihan waktu pertama kali disuapin si pacar, dan juga beli makanan yang bikin perut kenyang.
Beberapa menit kemudian Jungkook kembali lagi ke meja mereka berdua tadi. Dari jauh dia lihat Lee Jieun lagi naruh kepalanya di meja dengan tumpuan tangannya sambil nulis sesuatu di buku.
Wajah serius Lee Jieun sukses bikin Jungkook kalap lagi. Ini beneran dari segala arah memang Lee Jieun itu cantiknya kebangetan.
Wajah mungilnya, mata bulatnya, hidung mancungnya dan tak lupa bibir tipis dioles lipstik warna merah bikin Jungkook beneran geleng-geleng kepala— tambah salting kan jadinya.
"Ekhem, serius amat sih?" kata Jungkook tiba-tiba, bikin Lee Jieun benerin posisi duduknya dan mengembangkan senyumnya.
"Hehe— udah jadi pesen dek?" tanya Jieun.
Jungkook ngangguk doang.
"Kok cepet sih?"
"Kalau lama harga naik, noona"
Awalnya Jieun bingung, tapi akhirnya dia berdecih sebal sambil ketawa karena baru tersadar ternyata Jungkook lagi godain dia.
"Paansih dek, gak nyambung!"
"Kalau nggak nyambung, sambungin aja. Aku punya lem kok" goda Jungkook lagi.
"Dih bodo amat ya dek"
Dan lalu mereka terkekeh bersama, ngomongin hal hal absurd lainnya sambil nungguin makanan pesenan mereka datang.
Cuma kayak gitu pun udah bikin hati Jungkook dari tadi geter-geter mulu.
Soalnya ini pertama kalinya Jungkook bisa ngobrol empat mata sama Lee Jieun. Bisa sebebas ini dan gak terikat urusan rapat atau apapun tentang organisasi mereka. Ya wajar jadinya kalau dari tadi Jungkook ga henti-hentinya ngembangin senyum manisnya yang bikin siapa aja ketagihan ngelihatnya.
"Ngomong-ngomong pacar kamu itu yang mana sih dek? Aku jarang lihat kayaknya." tanya Jieun tiba-tiba, melenceng ke topik yang barusan mereka bahas.
Jungkook menelan ludahnya susah payah, harus banget ngobrolin tentang pacar ya disaat berdua gini?
"Se-angkatan sama noona kok, yang cantik banget pokoknya hihi" jawabnya malu-malu.
Kalau prinsip Jungkook itu meskipun dia ngefans banget sama Lee Jieun tapi pacarnya tetep gak boleh terlihat jelek dimata siapa pun.
"Iyalah cantik! Kamu kan gakmau kalau gak cantik dek, dasar!" ejek Jieun yang kelewat bener.
"Yah tau aja sih noona, jadi malu kan aku"
"Haha sok malu kamu dek, tapi kok kamu gak pacaran sama temen seangkatan aja dek? Kan banyak juga tuh kayaknya yang suka sama kamu" tanya Jieun penasaran.
"Gapapa sih, suka aja kalau pacaran sama yang lebih tua. Gregetnya dapet, gak manja dan lebih bisa ngertiin. Ya meskipun gak semua noona-noona kayak gitu sih. Tapi pacarku memang kenyataannya kayak gitu—" Jungkook bilang gitu dengan bangga, entah setan apa yang merasukinya tapi dia beneran ikhlas banggain pacarnya.
"Yah sayangnya aku gak suka brondong sih dek, jadi gak bisa ngerasain juga gimana pacaran sama brondong"
Dan sukses bikin hati Jungkook kretek.
"Oh noona gasuka ya pacaran sama anak kecil?" tanyanya penasaran.
Lee Jieun geleng kepala sambil tersenyum simpul, "capek dek pacaran sama brondong, minta di ngertiin terus dan gak bisa mahamin kita."
Jderrr
Hati Jungkook kayak disambar petir.
"TAPI AKU NGGAK KOK NOONA! AKU ORANGNYA PENGERTIAN BANGET TAU, GAK EGOIS DAN TIDAK SOMBO— eh nggak, maaf kelepasan." untuk sekian kalinya Jungkook ingin menyundulkan kepalanya ke tembok. Mengunci mulutnya rapat-rapat dan buang kuncinya jauh-jauh biar nggak gampang nyerocos lagi.
Lee Jieun tertawa heboh, sepertinya dia nggak nyangka karena respon Jungkook bisa kayak gitu.
Seperti ada sesuatu yang tersembunyi.
"Wah tapi kamu pengecualian dek, kayaknya kalau aku dapet brondong kayak kamu juga bakalan mau-mau aja hahaha"
Pun bikin Jungkook tersedak ludahnya sendiri, buru-buru minum dengan mata yang membulat sempurna. Apalagi ditambah keringan dingin yang mulai membasahi sekujur tubuhnya.
Sialan, untung iman gue kuat! - jjk
KAMU SEDANG MEMBACA
My Childish Jeon ¦ Jjk ✔️
Fiksi Penggemar[COMPLETED] "A love story about daily romance Jeon Jungkook." ⚠️ non-baku. ©Taeyamm, 28/10/17.