Udah semingguan ini Jenna dipusingkan dengan mantan sok baik yang terus-terusan bikin dia gagal move on karena keseringan didatengin buat sekedar ngasih Jenna makanan atau apapun itu.Jadi kebiasaan Jungkook itu beli makanan banyak. Dimakan barengan sama Jenna— berduaan sambil nonton drama di tv atau acara musik. Kadang bikin video review makanan gitu buat dimasukin di youtube channelnya. Ngecover lagu bareng Jenna pun juga sering. Atau kalau nggak bikin G.C.F yang isinya video keseharian mereka berdua mulai dari yang manis sampai yang paling absurd.
Pokoknya isi konten youtubenya Jungkook itu tentang percintaannya. Iya, bucin banget memang dia kalau udah sama Jenna— dulu tapinya.
"Apa lagi sekarang?"
"Dih galak banget sih, kalau ada tamu dateng tuh disambut dengan baik dong."
Jungkook main masuk aja setelah dibukain pintu. Langsung duduk di sofa empuk favoritnya sambil manyunin bibirnya lima senti. Bocahnya memang masih mendarah daging.
"Kak?"
Jenna diem aja. Dia milih buat jalan ke kamarnya, mau nutup pintu tapi Jungkook manggilin dia mulu.
"Kenapa sih malah ke kamar?! Ini tamunya dianggurin loh" protes Jungkook.
Dari dalam kamar, Jenna menghela napasnya lelah. Pusing sekali memikirkan Jungkook yang udah jadi mantan tapi tetep bersikap seperti pacar.
Dengan langkah malasnya, Jenna lalu keluar dari kamar. Duduk berseberangan sama Jungkook sambil mainan ponselnya.
Terdengar Jungkook berdecak sebal. Matanya terus mengawasi segala pergerakan gadis yang ada di depannya. Sampai Jenna risih sendiri dibuatnya.
"Chatan sama siapa? Kayaknya seru banget sampai senyum-senyum sendiri kayak gitu."
Jenna mendongak, menatap Jungkook dengan kesal. "Apa hak lo nanyain itu?"
Jungkook tersenyum miring, "ya seenggaknya, tolong hargain tamu yang lagi dateng dulu. Hpnya kan bisa nanti-nanti aja."
"Lo kesini hampir setiap hari, Jung!" bentak Jenna udah nggak bisa sabar lagi.
"Nggak ada yang ngelarang kan? Lagian kamu juga masih mau-mau aja kok bukain pintu buat aku." balas Jungkook.
"Harusnya lo yang harus hargain gue. Gue juga butuh waktu buat sendiri, gue capek."
Capek harus pura-pura baik-baik aja di depan lo gini! - batinnya berteriak.
"Aku cuma takut kalau sampai nggak bisa lihat kamu lagi, kak" begitu katanya.
"Kita udah putus Jungkook. Lo juga yang mutusin gue dengan alasan yang nggak jelas!"
Dia lalu senyum manis. Entah apa yang sedang dalam pikirannya itu.
"Ada cewek lucu. Mahasiswi baru dijurusan kita. Anaknya manis banget, kak." nggak ada angin, nggak ada hujan, tiba-tiba Jungkook bilang kayak gitu.
Serius, Jenna hampir kehilangan napasnya ketika mendengar itu, tapi dia berusaha menjadi mantan profesional. Padahal belum ada sepuluh menit dia bilang dalam hati kalau nggak bisa lagi pura-pura bahagia didepannya.
"Nggak nanya."
"Kalau aku pacarin dia, kamu rela nggak, kak?"
Jenna tersedak ludahnya sendiri. Sumpah. Ini semua membuatnya pengen nonjok mukanya Jungkook.
Jungkook langsung lari buat ambilin minum setelah tau Jenna tersedak, "Kak gapapa? Ini minum dulu, aduh kenapa seneng banget batuk-batuk gini sih."
"Gapapa. Gue kayaknya cuma capek banget. Pengen tidur. Lo pulang aja ya?"
Pun membuat Jungkook garuk-garuk kepalanya yang nggak gatel sambil membulatkan matanya lucu.
"T-tapi.... Aku kan belum—"
"Please... "
Jenna dan caranya memohon itu benar-benar bikin Jungkook nggak berkutik lagi. Dia ngangguk, pamit, nyempetin buat ngusap kepala Jenna dulu baru pergi tanpa banyak basa-basi lagi.
Setelah itu Jenna mengunci pintu apartnya. Berjalan menuju kamarnya dengan tergesa.
Jenna pun mulai membaringkan tubuhnya di atas kasurnya, menutupi seluruh badannya sampai kepalanya tak terlihat sembari mendengarkan lagu; Love is not over-BTS dengan volume kenceng.
Iya, dia nangis.
Nyesek banget sumpah.
Bagaimana bisa Jungkook dengan santainya menceritakan semua itu ke dia?
Menceritakan wanita lain di depannya tanpa memikirkan gimana hatinya. Padahal jelas terlihat mereka sama-sama belum bisa move on.
Ting!
Tak lama kemudian ponsel Jenna pun berbunyi. Ternyata itu dari Jungkook.
???
Good night kak!:)
Read.
Nah kan. Selca yang dikirim Jungkook sukses membuat Jenna semakin nangis kejer.
Lalu sekarang gimana caranya dia bisa move on?
Gimana caranya dia dapet pengganti yang lebih dari Jungkok?
Gimana caranya dia nggak boleh pakai perasaan kalau Jungkook masih terus datangin jiwa raganya tanpa permisi?
Gimana caranya Jenna lari dalam keadaan ini?
Atau apakah Jenna harus pindah ke tempat yang aman dulu sampai hatinya tenang lagi?
Serius, ini membuatnya pusing tujuh keliling.
"Kenapa lo masih suka berkeliaran di otak gue sih! Hikss—"
[]
/serius, mau nerusin ini tanpa masalah yang terlalu berat aja lah/
KAMU SEDANG MEMBACA
My Childish Jeon ¦ Jjk ✔️
Hayran Kurgu[COMPLETED] "A love story about daily romance Jeon Jungkook." ⚠️ non-baku. ©Taeyamm, 28/10/17.