Prolog

9.9K 705 2
                                    

Aku masih memandang pria di depanku ini. Sudah sepuluh menit berlalu dia masih enggan berbicara dengan ku.

"Hei, aku ini manusia loh! Diajak biacara kek." Aku mencebik kesal. Tapi pria itu hanya menatapku sekilas kemudian kembali pada bukunya.

"Kamu bisu ya." Ucapku asal.

Dia melotot ke arahku. Aku menepuk bibirku berulang kali. Niat bercandaku malah di balas tatapan tajam dari dia. Lagian mana mungkin pria setampan dia bisu, aneh-aneh saja aku ini.

Pria itu mengambil satu kertas dari sakunya. Dia menuliskan sesuatu kemudian melipatnya. Aku tidak tau apa yang dia tuliskan. Daripada aku bertanya nanti dihadiahi tatapan tajam seperti tadi.

Dia bangkit dari duduknya. Berjalan kearahku dan memberikan kertas itu. Aku menyerit tak mengerti.

"Ini maksudnya apa ?"

Tanpa memperdulikan ucapanku dia melangkahkan kakinya pergi. Teriakan ku pun juga tidak membuatnya berhenti.

Aku penasaran dengan apa yang ditulis pria tadi. Aku membuka lipatan kertas itu dan mulai membacanya.

'Maaf, aku tidak bisa bicara'

I Can Hear Your VoiceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang