*****
Tanpa pikir panjang Anara langsung menelepon nomor Jenaka yang sudah dikirim oleh Eci. Nyali Anara terlalu besar bahkan di masa yang tidak baik - baik saja seperti ini, lantas bagaimana jika Kanaya tau?.
Satu kali panggilan diabaikan oleh pemilik nomor tersebut. Anara masih berpikiran positif mungkin pemilik nomor tersebut sedang pergi, namun dua kali Anara telepon nomor tersebut ternyata ada penolakan dari pemilik nomor itu. Nomor Anara terlalu asing bagi dia? Mungkin saja iya, apalagi Jenaka adalah beruang kutub utara yang dinginnya seribu bahasa.
Jenaka (Temannya Jevano)
|Maaf kak tolong diangkat, urgent!!
Read
19.54Terpaksa Anara harus mengirimkan pesan ke Jenaka, sungguh jika Jevano bukan teman sebangkunya dia sangat tidak sudi menghubungi nomor yang jual mahal seperti ini. Disaat - saat urgent harusnya orang - orang seperti ini jangan membiarkan bahkan menolah panggilan nomor dari orang asing begitu saja.
Anara menghembuskan nafas beratnya. Gadis itu mencoba menelepon kembali nomor itu dengan harapan si pemilim nomor dapat mengangkatnya.
Dua menit suara bunyi tutt - tuttt - tuttt terdengar.
"Siapa?"
"Anara"
Mampus, Anara keceplosan. Dia bodoh soal ini, dia lupa bahwa dia harus menyamar menjadi Siti.
"Hah?"
Anara meremas kaos yang dikenakannya itu.
"Siti, saya Siti teman sekelas Jevano"
"Oh"
Nama dia seperti nama seorang tokoh pribumi yang berada di daerah Jawa. Nyatanya nama seperti itu masih terpakai juga di zaman yang serba canggih seperti ini.
Jenaka ingin sekali mengatakannya namun dia tau itu sesuatu hal yang ngga penting.
"Nama kamu siapa?"
"Jenaka. Gue nitip Jevano! Lima belas menit gue sampai sana"
Teleponnya di matikan begitu saja. Kata makasih saja tidak terdengar dari telingan Anara. Sombong, angkuh? Mungkin itu yang bisa Anara definisikan dari sosok Jenaka.
Namanya tidak menggambarkan seperti dirinya. Harusnya nama dia bukan Jenaka karena nama Jenaka melambangkan kelucuan, bahkan laki - laki yang terdengar dari suaranya saja itu tidak ada unsur lucunya sama sekali.
"Nama kakak Siti ya?" Sapa suster yang baru saja keluar dari bilik kamar penanganan Jevano.
"Iya saya"
"Sudah ditunggu pacarnya sama dokter di dalam"
Pacar? Hati Anara seakan teriris oleh pisau tajam, sakit sekali yang Anara rasakan. Apakah Jevano ada hubungannya dengan Kanaya? Mengapa dada Anara terasa sakit sekali seakan menandakan jika Jevano milik Kanaya hingga orang lain tidak bisa mengatakan jika Jevano adalah pacar Anara.
Anara meremas dadanya sangat kuat, dia mencoba mengatur nafasnya yang mulai habis.
"Maag kakak lagi sakit? Mau saya bantu?" Suster itu menwari bantuan ke Anara, mungkin karena melihat Anara yang menyerngit kesakitan.
"Ngg-a usah sus" Kata Anara.
Anara memutuskan untuk mengatur dadanya terlebih dahulu karena terlalu sakit.
"Resep obatnya bisa ditebus di apotek ya"
Belum sempat Anara menjenguk Jevano di dalam tapi laki - laki itu sudah keluar bersama dengan dokter yang menanganinya. Anara sedikit lega karena keadaan Jevano baik - baik saja hanya pergelangan tangan sebelah kananya sedikit di balut oleh perban dan juga dahinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Perfect Cupu
Teen Fiction---------------------------CUPU----------------------------- "Kisahku dimluai pada saat aku memakai topeng samaran dari Siti" Siti adalah nama yang dia pakai selama menjalankan misinya. Dia sengaja memilih nama itu untuk menutupi kepribadiannya yang...