Kita ngga akan pernah tau bagaimana kisah kita akan berlanjut.
---0---
Waktu sudah menunjukkan pukul tujuh kurang lima menit namun Anara baru sampai setengah perjalanan menuju ke sekolah. Pagi ini Anara merasa sangat lelah hingga menyebabkan dia bangun terlambat dan terburu - buru. Semalam Anara sengaja tidur sangat larut karena dia membaca beberapa lembar soal tes yang dikirim oleh orang misterius untuknya.
"Arrgghhhh... Mampus gue kalo telat!" Decaknya semakin menggayuh sepeda dengan cepat.
Biasanya jika Anara sedang kecapekan seperti ini dia memilih untuk izin, tapi sekarang Anara tidak bisa mengajukan izin sebab ada satu petunjuk yang mengharuskan dirinya untuk masuk ke sekolah.
Pyurrr....
Seragam Anara ternodai oleh mobil yang baru saja melewati dirinya. Mobil itu sepertinya dengan sengaja menginjak genangan air yang ada di sebelah Anara.
"WOII ANJING!" Teriak Anara seketika .
Pagi yang sial bagi Anara karena setelah dia masuk ke lingkungan sekolah pasti semua mata tertuju padanya. Seragamnya bak baju yang tidak pernah dicuci selama satu minggu, yapp.. seragam yang dikenakan oleh Anara ternodai oleh air genangan yang berwarna kecoklatan itu.
Mobil berwarna putih itu dengan pedenya langsung pergi meninggalkan Anara tanpa meminta maaf bahkan merasa bersalah sedikitpun membuat Anara semakin kesal dua kali lipat. Anara tidak mau tau, dia mengejar mobil itu dengan sepedanya hingga mobil itu mau mengakui kesalahannya dan meminta maaf kepada dirinya.
"Berhenti!" Teriak Anara sekencang - kencangnya.
"BERHENTI!"
"Woi, berhenti"
Anara terus - terusan meneriaki mobil itu karena keangkuhan pengemudi mobil yang sama sekali tidak mau meminta maaf. Anara hanya ingin pengemudi mobil meminta maaf kepada dirinya, tidak lebih.
Dengan kecepatan yang semakin tinggi Anara semakin dekat dengan mobil itu, bahkan mungkin orang yang mengemudi sudah mengetahui keberadaan Anara yang sedang mengikutinya.
Brukk....
Anara terjatuh dari sepeda. Rantai sepedanya itu terputus hingga membuat keseimbangannya goyah seketika. Kenapa pagi ini Anara benar - benar sedang mengalami nasib sial, apakah setelah ini dia akan menemukan keajaiban dari semesta untuk dirinya?.
"Auuu... Sakit" Rengeknya setelah badannya terjatuh di aspal jalanan.
Mobil yang semula Anara kejar entah kenapa memilih untuk mundur, Anara tidak salah lihat mobil itu benar - benar melaju mundur dan mendekat ke arahnya.
Menyampingkan persoalan mobil yang melaju mundur Anara melihat ke arah tubuhnya yang dengan sepurna terlihat sangat kotor, belum lagi telapak tangan Anara dan lututnya yang terlihat luka. Sempurna sudah pagi Anara yang sangat sial.
"Are you okay?"
Setelah suara itu terdengar, uluran tangan datang untuk membantu Anara yang masih menyibukkan dirinya membersihkan krikil kecil dan debu asap yang mengotori tangannya.
"Tuh mata ngga bisa lihat?" Gumam Anara dalam benaknya.
Anara lantas mengangkat kepalanya melihat siapa pemilik tangan itu.
"Jenaka!" Ketus Anara.
Ah, ternyata Jenaka adalah biang dari semua ini. Jenaka adalah pengemudi mobil itu yang sudah membuat basah kuyup seragam Anara dan juga membuat Anara jatuh dari sepedanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Perfect Cupu
Genç Kurgu---------------------------CUPU----------------------------- "Kisahku dimluai pada saat aku memakai topeng samaran dari Siti" Siti adalah nama yang dia pakai selama menjalankan misinya. Dia sengaja memilih nama itu untuk menutupi kepribadiannya yang...