08

7.6K 327 3
                                    


Wajah baru dengan mata yang sama seperti orang yang saat ini saya rindukan.

---0---

Jenaka

Setelah kejadian gadis baru yang menjajah tempat persembunyiannya, Jenaka tidak lepas dari bayang - bayang wajah gadis itu yang mana Jenaka sendiri belum tau siapa namanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Setelah kejadian gadis baru yang menjajah tempat persembunyiannya, Jenaka tidak lepas dari bayang - bayang wajah gadis itu yang mana Jenaka sendiri belum tau siapa namanya. Jenaka tipikal cowo yang cuek selama di sekolah bahkan dia lebih cuek dibanding Jevano yang notabennya seperti kulkas sepuluh pintu.

Matanya sama seperti mata milik Kanaya, gue tidak salah lihat binar mata almond yang selalu gue tatap setiap pagi sata gue jemput Kanaya di depan rumahnya. De ja vu? Apakah karena keadaan Kanaya yang sama sekali gue ngga tau bagaimana hingga gue bisa merumuskan jika mata gadis itu sama seperti milik Kanaya.

Bahkan jika benar Kanaya meninggal seperti yang di rumorkan oleh seisi sekolah, Jenaka berani menjadi satu - satunya orang yang yakin jika Kanaya masih hidup. Tapi apakah mungkin keyakinan Jenaka itu akan terbukti lantaran mata gadis itu seperti mata milik Kanaya, apakah Kanaya meninggal hingga mendonorkan matanya ke gadis itu?.

Jenaka hanya bisa diam duduk di meja belajarnya sembari sesekali meneguk susu hangat yang dibuatkan oleh omanya itu.

Brukk..

Sipaa lagi kalau bukan Jevano yang tiba - tiba menjatuhkan badannya di ranjang milik Jenaka. Mereka bukanlah saudara kembar tapi antara keluarga Jenaka dengan keluarga Jevano sangat dekat sekali, makannya Jevano bisa seenak itu langsung masuk kamar Jenaka tanpa permisi.

"Lo ngelamunin apaan bro?" Jevano melirik sahabatnya itu seperti orang yang sedang banyak pikiran.

Tidak ada sahutan dari Jenaka.

"Woi jenaka!" Ujar Jevano dengan nada yang meninggi.

Namun masih tetap saja tidak ada jawaban yang terlontarkan dari mulut Jenaka. Tidak seperti biasanya laki - laki itu terdiam termangu seperti orang banyak tekanan sebab ngga ada soal matematika yang perlu dipecahkan Jenaka lagi setelah Kanaya hilang tanpa kabar.

Terlalu geram Jevano melihat Jenaka seperti itu akhirnya.

Plakkk...

Hantaman bantal itu mengenai kepala Jenaka. Yaa, Jevano sengaja melempar itu dengan sangat kuat agar mengenai Jenaka.

"Apaan sih lo!" Ketusnya memutar kursi dan mengusap - usap kepala bagian belakangnya.

"Lo ngapain ngelamun? Banyak hutang lo?"

Jenaka menghela nafas beratnya. "Gue cuman lagi mikir kira - kira disana Kanaya apa kabarnya ya?"

Jevano pun ikut terdiam. Benar juga apa kata Jenaka bagaimana kabar Kanaya saat ini. Sudah hampir dua minggu dia tanpa kabar seperti lenyap di telan bumi begitu saja.

The Perfect Cupu Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang