•••••
"Dasar Cupu sok belagu! "
"Maaf"
°°°
"Lo tenang aja, hidup lo ngga akan lama! "
"Oh ya? "
°°°
"Cupu! Kelarin tugas - tugas gue! "
"Tidak bisa! "
°°°
"Lo ngga level sama kita! "
"Saya sudah sadar diri memang saya tidak satu level sama kalian"
°°°
"Lo akan mati bersama kanaya! "
"Kanaya? "
*****
Sore itu hujan deras mengguyur pusat kota Semarang. Lampu - lampu jalan sudah bersinar sejak satu jam yang lalu. Perempuan yang mengenakan seragam warna navy itu berdiri diatas rooftop sekolah. Dia beridiri begitu saja tanpa menghiraukan derasnya hujan. Perempuan itu mengangkat kepalanya menatap langit yang sedang berduka. Tidak ada sepatah katapun yang terucap dari bibirnya saat itu hingga dia mengalihkan pandagannya, menatap ke arah bawah. Matanya mulai terpejam hingga..
Bruk..
Tubuhnya melayang terbawa arus gravitasi bumi. Matanya masih terpejam dan dia sudah menyerahkan semuanya kepada semesta. Tidak ada hitungan menit gadis itu sudah membaringkan tubuhnya di tanah. Hanya ada tubuhnya sendiri bersama alunan suara hujan yang menemani tidurnya.
Disisi lain Anara yang sedang duduk di dalam cafe terlihat sedang khawatir. Dia berulang kali mengecek notifikasi pesan dari ponselnya. Karena menunggu cukup lama Anara menatap ke arah luar jendela dimana langit sore sedang memperlihatkan aksi guyuran hujannya. Berselang beberapa menit dia melamun menatap hujan tersebut. Namun tetap saja orang yang dia tunggu tak kunjung datang saat itu juga.
Cringg...
Bunyi panggilan masuk membangunkan lamunannya. Sebelumnya dia berharap jika panggilan tersebut adalah panggilan yang berasal dari orang yang saat ini sedang dia tunggu kedatangannya. Tapi itu salah, panggilan itu berasal dari Chanka yaitu abangnya.
"Hallo Anara? " Dengan nada terburu - buru
"Kenapa bang? " Tanyanya
"Lo udah pulang sekolah kan? "
"Udah, ini lagi di cafe opamilk" Ujarnya sembari mengaduk - aduk minumannya dengan sedotan.
Suara hening terdengar saat itu juga. Chanka terdiam tak bersuara.
"Bang? " Anara terlihat bingung.
"Abang jemput Anara sekarang! " Intonasi Chanka berubah menjadi terisak.
"Loh Anara belum ketemu bang, nanti aja ya? "
KAMU SEDANG MEMBACA
The Perfect Cupu
Ficção Adolescente---------------------------CUPU----------------------------- "Kisahku dimluai pada saat aku memakai topeng samaran dari Siti" Siti adalah nama yang dia pakai selama menjalankan misinya. Dia sengaja memilih nama itu untuk menutupi kepribadiannya yang...