sepatu

108K 13.4K 3.2K
                                    

Setelah mengganti pakaian, Jaemin turun dan menghampiri seseorang di ruang tamu. Tampaknya dia sedang berbincang serius dengan Papa, Jeno yang melihat Jaemin langsung tersenyum. Papa juga menoleh pada Jaemin dan menarik anaknya untuk duduk disamping Papa.

"Papa ngomongin apa sama Jeno?" Tanya Jaemin pada Papa.

"Kita nggak ngomongin apa-apa ya Jen!" Ucap papa sambil mengedipkan sebelah mata pada Jeno.

"Ahaha, iya ya Om. Kita gak ngomongin apa-apa," jawab Jeno gelagapan.

Jaemin memicingkan mata, marasakan ada yang aneh dari dua orang ini. Lalu Mama datang dan meletakkan minuman untuk Jeno dan Papa.

"Ini loh kak, Jeno mau ngajak kamu jalan katanya. Terus sekalian mau nganter kamu ke mall beli Outfit buat ke Ulang tahunnya Chenle!" Jelas Mama.

Ah, iya. Jaemin baru ingat kalau beberapa hari lagi Chenle ulang tahun. Chenle adalah anak dari pemilik SMA Samudera, jadi hampir semua Siswa dan Siswi di sekolahnya di undang ke acara Sweet Seventeen nya itu. Termasuk Jeno dan Jaemin.

"Oh, iya ya Jen. Lu kan sempet ngajak gue, hehe. Yaudah ayo berangkat!" Ajak Jaemin.

"Hm, Om Tante. Saya sama Jaem berangkat dulu," Jeno berpamitan dan langsung mengajak Jaemin keluar rumah. Setelah itu terdengar suara mobil lambo Jeno melaju kencang.

Jisung yang baru saja turun dari kamarnya bergabung dengan Mama dan Papa di ruang tamu, "Mau kemana Nana hyung, Ma, Pa?"

"Itu di ajak jalan sama persiapan buat ultah temen katanya," Jawab Papa cepat.

"Oh, yaudah Jisung mau keluar ya Ma, Pa, mau ke rumah temen." Pamit Jisung sembari keluar rumah.

"Emang dia punya temen disini?" Tanya Mama pada Papa, dan hanya dijawab kedikan oleh Papa.

'
'
Diam-diam Jisung mengikuti kakak-nya dan juga Jeno, dia penasaran apa yang akan dilakukan oleh dua sejoli tersebut. Ternyata mobil Jeno melaju ke arah mall di kota ini. Jisung terus mengikuti aktifitas mereka selama berbelanja. Mulai dari Toko pakaian, Toko Aksesoris, dan lain-lain. Terkadang tertawa bersama dan saling menyentuh satu sama lain. Tampak di kejauhan Jeno membawa banyak tas belanjanya juga belanjaan kakaknya. Dia melihat sang kakak memegang ujung baju Jeno, merengek seperti anak kecil. Jisung tidak tau pasti apa yang mereka bicarakan, namun setelah Jeno mengangguk dan mengusak rambut Jaemin, kakaknya itu melompat-lompat kecil tanda senang.

Jisung menyeruput kopinya dan membuka Smartphone untuk memfoto Jaemin dan Jeno disana, lalu mengirim nya pada seseorang.

'See? Lu gak ada apa-apanya di banding cowok itu!'  Tulis Jisung di bawah foto yang dikirimnya.

Pose Jeno dan Jaemin di gambar itu pasti cukup untuk membuat seseorang diseberang sana geram. Bagaimana tidak, Jisung mengabadikan momen yang sangat pas, saat Jaemin melompat dan mencium Jeno tepat di pipinya.

Dua orang pemuda itu berjalan ke arah Jisung, masih sambil bercanda dan terkadang Jeno menggoda Jaemin. Jisung gelisah, takut kalau dirinya akan bertemu dengan kakak dan juga temannya itu. Buru-buru Jisung menurunkan topi sampai bagian matanya hampir tidak terlihat.

Mereka semakin dekat dan bisa Jisung rasakan langkah kakinya disamping, tempat Jisung duduk. Pemuda yang tengah cemas itu menahan nafas saat mengintip dari ekor matanya, terlihat kakaknya dan juga Jeno berhenti di sampingnya.

"Ah, gue kebelet pipis Jen," ujar suara yang diduga Jisung adalah Jaemin. Langkah ringan itu langsung menghilang di balik dinding kamar mandi yang ada di sebelah Starbucks tempat mereka sekarang.

Jeno duduk untuk mengistirahatkan kakinya yang lelah daritadi berjalan. Dari tempatnya Jisung bisa sedikit melihat Jeno mengeluarkan Handphone nya lalu seperti menelpon.

Lamat-lamat Jisung mendengar apa yang Jeno bicarakan.

"Gimana, udah beres semua kan?"

".........."

"Iya, gue sama dia otw sana ntar!"

".........."

"Masih di starbak, dianya aus,"

"........."

"Oke."

Lalu Jeno memutuskan sambungan telepon, bersaamaan dengan itu Jaemin keluar dari kamar mandi dan langsung menarik Jeno masuk untuk membeli minuman.

Jisung yang mendapat kesempatan untuk pergi langsung menuju kamar mandi dan menghadap kaca yang berada di depan wastafel. Raut wajahnya menampakkan kalau pemuda itu bingung, apa yang dimaksud 'beres' oleh Jeno tadi? Kenapa ada hubungannya dengan Jaemin? Pertanyaan-pertanyaan itu terus berputar di kepala Jisung. Sampai dia sadar masih harus mengikuti Jeno dan Jaemin.

Saat keluar dari kamar mandi, Jisung melihat Jeno dan Jaemin juga keluar dari Starbucks. Dia kembali bersembunyi dan langsung mengikuti saat mereka berdua melewati tempat persembunyian Jisung.

'
'

Tujuan mereka selanjutnya adalah toko sepatu, tangan kiri Jeno penuh dengan bawaan mereka dan tangan kanannya sibuk menggandeng Jaemin. Karena kalau dilepas bisa-bisa Jaemin brutal dan berlari kesana kemari. Semua sepatu disini bagus menurut Jaemin, jadi bahaya kalau sampai pemuda kecil ini kabur hanya untuk melihat-lihat sepatu di rak lain. Padahal Jeno sudah menyiapkan kejutan untuknya.

Saat baru sampai di tengah toko, tiba-tiba pundak Jaemin di tepuk oleh pegawai toko yang membawakan sepasang sepatu yang sangat diidam-idamkan oleh Jaemin. Sepatu merk Nike type Flyknit Air Max berwarna baby blue. Bahkan saat dicoba ukurannya sangat pas dengan kaki Jaemin. Jaemin melepasnya dan membolak balikkan sepatu itu untuk melihat barangnya.

Namun betapa terkejutnya Jaemin saat dia melihat bagian bawah sepatu tersebut, disana tertulis dengan jelas pada secarik kertas..

Na Jaemin, be mine?

Tertanda
LJ

Jaemin langsung menoleh pada Jeno yang daritadi berada di belakangnya, dan lihat bahkan Jeno sekarang sudah memegang buket bunga yang ditujukan untuknya. Mata Jaemin berkaca, menunjukkan betapa senang dirinya dengan surprise yang diberikan Jeno.

'
'
'
'
'

Bakal diterima ga nih Jenonya?

RATA ; nomin ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang