kaget

77.4K 8.3K 2.1K
                                    

Haechan berlari tergesa menuju kamar rawat pasangan NoMin. Dalam balutan kasual, namja dengan tubuh berisi itu tidak sabar untuk bertemu sahabatnya. Kata Jisung tadi keduanya sudah sadar, jadi sudah bisa dikunjungi.

"Nanaaaa!" Pekik Haechan saat melihat Jaemin dan Jeno sedang berciuman di atas ranjang rumah sakit mereka.

Yang terciduk segera melepas tautan bibir dan hanya bisa cengengesan. Eung, Jeno nya sih. Kalau Jaemin sedang menyembunyikan wajah di balik selimut putihnya. Haechan memelototi Jeno garang, dibalas cengiran bodoh khas Lee Jeno. Namja cantik itu masuk sambil menenteng paper bag yang akan diberikan pada Jaemin juga Jeno.

Haechan memghempaskan pantatnya di kursi samping ranjang Jaemin. Meletakkan peper bag diatas nakas. Lalu menatap tajam pada dua makhluk dengan bibir pucat di atas ranjang.

"Kalian berdua itu, belum aja sembuh udah cium-cium." Marah Haechan pada keduanya.

"Mentang-mentang gak ada yang jaga? Iya?" Tambahnya sambil melihat sekeliling ruangan. Kosong.

"Kemana mereka semua?" Tanya Haechan.

"Masih makan." Jawab Jeno sambil menarik pelan selimut yang melingkupi wajah Jaemin.

Menyembul lah wajah merah milik Na Jaemin. Tersenyum kepada Mama macan yang ada di hadapannya. Merentangkan tangan tanda minta dipeluk Haechan. Saat seperti inilah yang kadang membuat si gembul ingin menjadi seme. Saat melihat Nana nya menjadi sangat manis dan menggemaskan.

Haechan berdiri dan membawa Jaemin ke pelukannya. Dalam hati mereka pasti sangat senang sudah terlepas dari semua masalah ini. Yah, meskipun tidak ada yang tau apa yang akan dilakukan Mark ke depannya. Jeno yang daritadi hanya bengong melihat dua uke semok itu berpelukan- satunya asli semok, satunya semok jadi-jadian -jadi ikut terharu melihat kedekatan mereka. Dari yang Jaemin rela menyembunyikan masalah ini demi Haechan. Dan juga Haechan yang rela mengorbankan dirinya demi melindungi Jaemin. Ah, Jeno merasa gagal jadi seorang Seme dibanding Haechan.

Untuk memecah sedikit suasana sedih ini, Jeno mulai mengocol. Dia ikut-ikut berpelukan dengan kedua uke teletubbies. Namun sayang, Jaemin dan Haechan langsung melepas pelukan dan menjitak kepala Jeno bersamaan. Tentu saja Jaemin menggunakan tangannya yang tidak sakit. Sedangkan Jeno berusaha bergerak sedikit untuk menghindari jitakan mereka yang bahkan tidak terasa.

"Ih, gak boleh ikutan dong. Dasar pedofil!" Seru Haechan pada Jeno.

"Kan ena, anget gitu pelukan sama kalian. Hehe." Cengiran Jeno tetap terpampang di bibirnya. Meski rasa sakit di bahunya terasa.

"Dasar kamu om-om penjahat kelamin!" Tegas Jaemin sambil mencubit pinggang Jeno pelan.

"Tapi kamu sayang kaann?" Goda Jeno sampai membuat Jaemin memerah lagi.

Pertanyaan retorik menurut Jaemin. Karena Jeno sudah tau dengan pasti jawaban dari pertanyaan yang dilemparkannya barusan. Tentu saja Jaemin sangat menyayangi namja bodoh dihadapannya ini. Bahkan mungkin lebih, entahlah Jaemin tidak bisa mengungkapkannya.

"Oh iya, btw si Mark gimana? Mati gak-" omongan sarkas Jeno dipotong oleh gertakan dari Jaemin.

"Jeno, mulutmu!"

"Ah, Mark hyung kabarnya bakal dibawa balik ke Kanada." Haechan mencoba kuat menjawab pertanyaan Jeno. Karena bagaimanapun dasarnya dia sudah terlanjur jatuh cinta pada si kasar Mark. Meskipun Haechan tau dia hanya dimanfaatkan saja.

"Oh, baguslah. Kamu jadi bebas." Jaemin tersenyum sambil menepuk pelan pipi Haechan.

"Kamu tau?" Haechan yang terkejut bahwa Jaemin terlihat seperti mengerti masalah ini.

Jaemin mengangguk, dia baru tau tadi saat Jeno bercerita semua masalah saat dia pingsan dan dibawa ke rumah sakit. Sempat juga namja kecil itu menangis karena baru tau seberapa besar perjuangan sahabatnya. Dan hebatnya Haechan terlihat seperti baik-baik saja.

"Iya aku baru diceritain Jeno."

Saat mereka bertiga asik berbincang, pintu kamar tiba-tiba terbuka. Menampakkan sosok Jisung dengan diikuti oleh seorang yeoja yang tingginya sebatas leher jisung saja. Rambut blondenya mengingatkan Haechan pada seseorang.

Jisung dan yeoja itu mendekati ranjang Jeno dan Jaemin. Berdiri di sisi seberang tempat Haechan duduk. Ketiga namja di dalam hanya melihat yeoja cantik itu dengan bingung. Jaemin menatap adiknya dengan isyarat bertanya.

"Hehe, kenalin ini hyung aku. Ini pacarnya. Dan yang ini pacar oppa kamu." Ucap Jisung sambil menunjuk mereka satu persatu.

Yeoja blasteran itu tersenyum hangat dan memberi salam pada ketiganya.

"Perkenalkan aku Lee Somi, adiknya Mark oppa."

Dan hal itu membuat ketiganya kaget.

'
'
'
'
'
YEAY UPDATE , PADAHAL GAK ADA YANG SENENG. KEMAREN-KEMAREN EMANG LAGI MANJYAH JADI MALES UP. UDAH BANYAK KEGIATAN DI SEKOLAH HEHE. SORRY KALO CHAP INI RADA GAJETOT :) DINIKMATI AJA GAUSA DIPIKIR.

OH IYA BERHUBUNG INI BOOK UDAH MAU TAMAT /NANGIS/ GUE UDAH BIKIN WORK BARU LOH. SEKARANG UDAH NULIS SAMPE CHAP 2. GUE KASIH SPOILER YA. FF NOREN :) SEKALIAN MAU TANYA. POST NYA KALO INI UDAH TAMAT APA POST BARENG SAMA CHAP-CHAP AKHIR 'RATA' ??

OKE BYE, JANGAN LUPA VOMENT ♡♡

RATA ; nomin ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang