Jeno sudah terbaring rapi di kasur Jaemin, sementara itu Jaemin sedang mandi karena terkena muntahan Jeno saat di rumah Chenle. Tinggal lah Jisung dan Chenle yang berjalan ke ruang tamu.
"Lu temennya kak Nana?" Tanya Jisung pada pemuda pendek yang berjalan didepannya. Chenle menoleh, baru menyadari ada manusia yang membuntutinya.
"Eh, iya gue temennya mereka" Chenle berbalik saat Jisung menganggukkan kepalanya mengerti.
"Lu mau nginep juga?" Jisung memicingkan mata menunggu respon dari seseorang di hadapannya. "Enggak, gue pulang. Cuma nganter doang"
"Oh ya udah, makasih nganter udah nganter kakak gue dengan selamat" tepukan Jisung dibahu Chenle entah kenapa membuat Chenle senang, padahal dirinya baru saja mengenal Jisung. Ah, bukan mengenal sih. Nama nya saja Chenle tidak tau. Yang dia tau laki-laki tinggi ini adalah adik dari Na Jaemin, teman sekolahnya. Dan nama panggilannya Sungie.
"Gue balik dulu" Pamit Chenle pada tuan rumah, "Yo, bro. Tiati!"
Di kamar, Jaemin baru saja selesai mandi dan melihat kekasihnya sudah tertidur lelap serta pakaiannya yang sudah bersih. Mungkin Jisung yang menggantinya, pikir Jaemin. Pemuda kecil itu menggantung handuknya lalu mendekat ke ranjang dan merebahkan diri di samping Jeno. Menggunakan lengan Jeno sebagai bantal dan memeluk perut kekasihnya yang tengah tertidur itu. Perlahan mata Jaemin mulai berat akhirnya pemuda itu jatuh ke alam mimpi dalam pelukan hangat seorang Lee Jeno.
'
'Jisung baru saja akan menutup gerbang setelah mobil Chenle keluar saat dari kejauhan dia melihat mobil kedua orang tuanya mendekat. Kenapa mereka kembali, padahal tadi katanya akan pergi selama 5 hari.
"Dek, tolong ambilkan dompet Mama! Ya ampun hampir aja jadi gelandangan di negeri orang" Kepala Mama menyembul keluar dari jendela mobil. Papa hanya tertawa melihat kecerobohan Mamanya.
Jisung segera berlari ke dalam dan mengambil dompet milik Mamanya, menyerahkan kepada wanita paruh baya tersebut. "Lagian sih Mama ceroboh! Oh iya jadi kan balik 5 hari lagi?" Tanya Jisung.
Papa yang tadi hanya melihat interaksi dua orang ini, sekarang angkat suara "Kenapa? Adek mau bawa pacar adek?" Goda Papa pada Jisung yang sekarang wajahnya semerah tomat.
"Apa sih Pa, masih temen belum pacar" Tukas Jisung.
"Yaudah asal jangan macem-macem" Jisung mengangguk, seharusnya Papa mengatakan ini pada Jaemin. Kalau Jisung sih mana bisa macam-macam sama Renjun. Kan mereka belum official.
"Iya, yaudah sana berangkat. Hati-hati orang tua!" Tawa Jisung dan Papa tidak bisa ditahan saat Mama menggerutu karena tidak terima di panggil orang tua oleh Jisung. Padahal itulah faktanya.
Di mobil, Mama masih terus saja membahas Jisung. "Pa, temen deket Jisung cewe apa cowo ya? Namanya Renjun" , "Mama gak tanya?" Papa terus fokus menyetir.
"Engga, tapi kayanya sih cewe, Jisung bilang cantik gitu" Mama memasang wajah berpikir, "Kalo cowo gimana?" Tanya Papa tiba-tiba, "Yaudah sih, yang penting gak sama si Nana" Lalu mereka berdua tertawa mengingat betapa susahnya saat Jisung tidak mau dipisah dengan Jaemin dulu.
'
'Sekarang pukul 11.35 pm Jisung sudah akan merebahkan tubuhnya di ranjang, namun dia melihat handphonenya menyala. Notif pesan cukup banyak, laki-laki itu meraih benda pipih di nakas lalu mulai mengotak-atiknya.
Yang pertama dia buka adalah aplikasi chatting berwarna hijau yang sudah lumrah digunakan semua kalangan. Banyak pesan dari teman-temannya di Kanada, dari Mama, dari Nana, dan yang paling membuatnya senang adalah pesan dari Renjun.
Entah kenapa Jisung bisa sesuka ini pada Renjun. Padahal baru beberapa jam sebelum bertemu Renjun dia sedang galau karena melihat secara langsung Nana-nya nya di tembak oleh Jeno.
Tanpa menunggu lagi Jisung membuka pesan dari Renjun. Karena belum lama, Jisung segera membalas pesan tersebut.
Renjun
Jisung
11.31Ya ada apa?
11.36 readKamu belum tidur??
Aku ganggu gak??
11.37Belum, emang kenapa?
Gak ganggu kok :)
11.39 readEuhm itu besok ada acara gak?
Aku mau minta tolong
Bisa? '-'
11.41Lagi free sih
Minta tolong apa?
11.42 readBantu aku cari buku di perpus kota
Kamu tau kan aku baru :)
11.43Oke besok gue jemput ke rumah lu
Jam 8 pagi
11.45 readHehe makasih ^^
Euhm good night ya
Nice dream ;)
11.46Ya you too
11.47 read
Hanya dengan pesan singkat seperti itu Jisung sudah berguling di kasurnya karena senang, mungkin otaknya sudah tidak waras. Tapi kalau itu membuatnya lupa akan perasaannya pada Jaemin, kenapa tidak? Hidup harus terus maju, begitu pula Jisung yang sedang berusaha maju dengan menyukai lelaki manis yang sekarang sedang tersenyum dibalik selimutnya itu, Renjun.
•••
Siapa cewenya Jisung disini? Maaf ya Jisungnya lagi ter-Renjun Renjun dulu

KAMU SEDANG MEMBACA
Rata (NoMin) ✔
Fanfiction'Jaem dada lu rata banget! Mau gue munculin kaga?' -Jeno, bangsat version 2018. 'Kan gue cowok Jen, anjirlah.' -Jaemin, menolak rated 2018. ㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡ 17/06/2018 rank #1 on Nomin ㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡ (start) 080618 - (finish) 050818