Setelah foto perpisahan, agenda sekolah selanjutnya adalah penerimaan rapor.
Aku udah males aja ikut ambil rapor, karena yakin kalau nilaiku gak akan bagus-bagus banget. Semester dua ini aja rasanya full banget kegiatan, mulai dari libur-libur karena kelas 12 ujian, ke Bali, kemah pendidikan karakter, ngebuat fokus belajar jadi terpecah.
Lagipula setelah ambil rapor, sore harinya kelasku berencana mengadakan perpisahan.
Perpisahan kelas, soalnya kelas 12 nanti kelasnya diacak lagi. Padahal semua anak gak ada yang setuju kelasnya diacak, tapi ketentuan sekolah tidak dapat diganggu gugat.
Sekarang ini, aku udah siap aja. Tadinya Hyunjin ngajakin berangkat bareng, tapi aku nolak. Karena emang aku mau dianterin aja sama Mas Johnny.
"Pulang jam berapa?" Tanya mas johnny.
Kak mark yang masih nemenin aku jalan sampai ke mobil cuma berdecak. "Berangkat juga belom, mas."
"Nanya doang, biar nanti lo jemputnya juga gampang kan?"
"Dijemput mas johnnya aja," rengekku.
Mas johnny dan kak mark heran, tapi akhirnya juga ngangguk aja tanpa berdebat. Tumben.
"Mas, buruan ah ayo," ajakku.
Lalu aku dan mas johnny langsung bergegas. Takut kena macet dan malah bikin aku makin telat nantinya.
🎄
"Game terakhir berebut kursi! Dari 10 orang, cuma disediain sembilan kursi. Jadi, silahkan berebut. Yang menang nanti foto eksklusif bareng pak cimud!" Kata Eunbin yang kebetulan jadi mc.
Aku ikut di game ini. Berhubung cuma ini game yang tanpa balon.
"Semangat semangat!" Teriak haechan yang ternyata berdiri di sebelahku.
Aku cuma melipat bibir, gak tau mau ngapain. Secanggung ini aku sama dia.
Game berjalan cepat, dan di kursi terakhir tadi aku malah gak niat sama sekali. Bukannya cepet-cepet duduk, aku sama Felix malah suit karena kita sama-sama udah capek.
Dan dimenangin felix. Hehe.
"AYO FOTO KELAS DULU!" kata Seungmin.
Kursi buat game langsung disingkirin. Kita semua langsung berdiri dan cari tempat supaya kelihatan di kamera.
Aku berdiri disebelah Nakyung. Tadinya mau modus aja nyari tempat di deket haechan, tapi aku malah gak liat dia. Ngilang.
"Hyaaaa," teriak jaemin sembari menarik kuncirku.
Aku menoleh kebelakang. Udah hampir marah aja kalau bukan karena haechan yang berdiri di belakangku. "Eh?"
"Bukan gue! Jaemin nih," kata haechan sembari menarik jaemin.
Jaemin cuma cengar-cengir, sementara aku mati-matian menahan supaya gak menjitaknya.
"Heh sini-sini," kata nakyung sembari membalik badanku.
"1, 2, 3, bilang momi!"
"Momiiiiiiii," teriak semua murid kelasku.
Aku tertawa, yang lain juga ketawa karena random banget. Padahal kalau foto biasanya bilang 'kuda' atau 'cheese' tapi kelasku malah bilang 'momi' haha.
Aku mau bergaya lagi, tapi dari belakang ada yang menarik bajuku. Kebetulan aku pakai jumpsuit jeans yang bagian belakangnya bentuk silang.
"Miring nih," suara jaemin.
Aku sengaja gak menoleh, capek ngeladenin jaemin.
Tapi mendadak rambutku ditarik lagi.
Aku menoleh lalu jaemin geleng-geleng sembari menunjuk haechan.
Haechan sendiri pura-pura gak tau dan sok liat sekitar.
"Sekali lagi, bilang sayang"
"Sayaaaaaaaaaaaang," teriak kami lagi.
Aku terkekeh lagi.
"Nas, foto sama gue dong," ajak heejin.
Aku menurut, karena memang sekarang sesi bebas. Dan yang lain lagu pada foto-foto.
Aku berbisik ke heejin, "Pengen foto sama haechan."
Heejin lantas menarikku. Aku udah panik, jangan bilang mau disampein beneran?
"Haechan, foto yok. Eh, sama nanas dulu," kata heejin.
Haechan mengangguk lalu menarik tanganku. "Kesana aja, yang backgroundnya bagus."
Aku udah ambyar aja.
"Jeno, fotoin gue sama nanas," kata haechan.
Jeno menurut.
Aku panik mau pose macem apa.
Aku melirik haechan yang cuma tersenyum. Aku langsung mengangkat tangan dan pose peace.
"1, 2, 3, cakep," ujar jeno.
"Lagi, lagi," minta haechan.
Aku melebarkan mata, si heejin dan nakyung malah senyum-senyum.
"1, 2, 5, buset cantik benar," kata jeno sambil nunjukin fotonya.
Aku langsung berangsur minggir. Gak kuat kalo begini terus.
🎄🎄🎄
KAMU SEDANG MEMBACA
Headphones ✔ haechan [Au]
Fiksi Penggemar❝Things that are get twisted is just like earphone in a pocket❞ 🔜18.06.19 🔚18.12.17