Competition

66 12 2
                                    

Tidak ada harapan lagi. Ini sudah memasuki hari-H.

Kiky pasrah menerima kenyataan dan berharap semoga Kikyo tidak membuat keadaan semakin parah dengan memenangkan kompetisi.

Jika hal itu terjadi maka akan ada kompetisi lanjutan, secara otomatis Kiky pun ikut terlibat. Namanya lah yang terpampang di absensi, namun ternyata Kikyo yang bertindak.

Jika suatu saat Kiky bisa kembali ke raganya....

.

"Kkamjjagiya... aku harus apa???"

Somi maupun Hayoung hanya diam, setidaknya menemani Kiky sudah cukup. Lagipula mereka bisa apa?

"Ikuti saja dia ke lokasi, kami akan ikut. Benar kan, Oppa?" Somi menoleh pada Hayoung.

"Kau saja yang ikut, aku akan mengikuti Siwoo." Balas Hayoung.

Siwoo...

"Waeyo?" desis Kiky.

"Just want to ask." katanya sambil bangkit.

"For what?"

Bukannya menjawab, Hayoung justru berjalan menjauh dan perlahan memudar. Somi menarik tangan Kiky untuk pergi juga.


.
.

"You can tell me everything, if you want." celetuk Somi pelan.

Bibir Kiky terkatup rapat, tak ingin bersuara. Hingga mereka tiba di sebuah ruangan besar dengan banyak kursi, beberapa tempat diisi oleh beberapa orang.

Perwakilan dari banyak sekolah, terlihat dari seragam yang mereka kenakan. Netra Kiky menangkap seseorang berpakaian formal, dengan ponsel yang menempel di telinganya. Nampaknya pria itu sedang kesal.

"Apa yang kau lihat? Ya! Kiky!?"

Kiky gelagapan membuat Somi merasa aneh, pandangannya menyusuri ruangan dan menemukan pria yang menarik perhatian Kiky beberapa saat lalu.

"Kau suka dengan ahjussie itu? Hiiiy..."

Somi bergidik, memang pria tadi tampan tapi... Kiky? Jinjjayo??!


"Anieyo! Sudah, kita tunggu saja disini."

.
.
.

Jisung pov



Astaga.... cerewet sekali pembimbing yang satu ini.


"Ne, aku sedang di jalan. Sebentar lagi sampai."

Tut....


Hari ini aku ada kompetisi sains antarsekolah, aku tidak bisa fokus akhir-akhir ini. Aku masih memikirkan gadis dingin tidak sopan yang aneh.


Choi Kiky namanya. Aku merasa familiar dengannya, kami seperti pernah bertemu. Kemudian sikapnya yang aneh, sangat aneh.

Pertemuan terakhir kami, keadaan tubuhnya saat itu... seperti hantu. Tapi, aku? Aku tidak bisa melihat mereka, atau mungkin aku tidak tahu?


.
.

Sangat menegangkan.


"Kim Jisung!!"

Aku mengedarkan pandangan dan menemukan Tuan Choi yang notabene adalah dosen yang ditunjuk kepala sekolah untuk membimbingku. Suara langkah kakiku teredam hiruk pikuk dalam ruang besar ini.

"Fighting! Remember! Focus!"


Kompetisi dimulai beberapa menit kemudian. Aku hanya harus fokus pada pertanyaan yang akan dilempar nantinya. Kompetisi ini menggunakan pertanyaan berbasis kertas pada babak pertama.


Dan syukurlah aku lolos ke babak selanjutnya. Tapi kulihat, jumlah pesertanya tidak sampai separuh dari yang awal tadi.

Kami digiring menuju ruangan lain.



Aku duduk di sebelah pemuda berambut pirang, dia lebih cocok disebut cantik daripada tampan. Entahlah.

 Entahlah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Dan...



Aku sedang berhalusinasi?



Salah satu diantara kedua orang itu....



Astaga!!

Apa paan ini???
.
.

Tbc.

Apa yang Jisung lihat?

Oneirokinesis ~ Kim Jisung TRCNG (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang