BRAKK
Pintu terbuka dengan kerasnya sampai membuat pria tua di ujung ruangan hampir jatuh dari kursi goyangnya. Sembari bangkit dibantu tongkat kayu, pria itu mengomeli siapapun yang telah mengganggu masa istirahat tuanya.
"Zeyu! Jika kau berkelahi dengan teman-temanmu lagi maka harabeoji tak mau mencarikan sekolah lagi."
Kaki-kaki tuanya melangkah tergesa menyeberangi ruangan luas dirumah itu, namun bukan cucu bungsunya seperti yang dia kira yang dia temukan.
"Harabeoji.. mana hyung?" tanyanya lembut.
"Kau pasti tahu kalau Kihyun sangat jarang berkunjung, dia sudah punya tempatnya sendiri." amarah pria tua itu menguap begitu saja, tidak jadi marah.
Cucunya menghampiri sang kakek dan memapahnya kembali ke tempat istirahatnya tadi. Kolam belakang yang tersambung dengan kebun keluarga.
"Aku sebenarnya... takut hyung juga menjadi sepertiku. Jahat dan kejam. Maka dari itu aku mencarinya.." ujar cucunya.
"Siwoo.. kau tidak jahat. Maafkan kakekmu ini, tapi hanya kau lah harapanku.. belum tentu Zeyu mempunyai kemampuan yang sama denganmu. Sementara Kihyun.. dia berbeda denganmu."
Senja menjelang malam itu, Siwoo kembali berkunjung ke rumah harabeoji untuk mencari tahu tentang sesuatu. Yang sangat membuatnya semakin takut dalam menjalankan tugasnya.
"Bukan harabeoji... aku akan tetap melanjutkan kebohongan ini. Tapi... aku melihat sekilas kalau hyung juga terlibat masalah yang hampir sama denganku." Siwoo mulai bercerita.
Mendengar pernyataan itu harabeoji menutup matanya dan mulai menggoyang kursinya lagi. "Marhaebwa.."
"Aku.. mencoba masuk ke mimpi Kim Jisung, salah satu pengguna Oneirokinesis. Disana aku melihatnya, saat Jisung menoleh pada portal dari mimpi orang lain. Aku mengenali dua orang disana, gadis disekolah yang tiba-tiba mengancamku dengan tidak jelas tempo hari bernama Park Yena. Dan...."
"Kihyun hyung, dia ada didalamnya. Memeluk Yena, apa yang terjadi sebenarnya? Apa mereka punya hubungan sebelumnya, harabeoji?" tanya Siwoo.
Harabeoji menghela nafasnya sejenak, lalu menunjuk ke arah kebun lebih tepatnya ke tanaman yang merambat didominasi oleh warna ungu muda. Siwoo mengikuti apa kemauan kakeknya dan mengambil setangkai bunga keunguan itu.
"Untuk apa? Harabeoji butuh bius? Un-"
"Ssst.. kau tahu kan apa ini?"
Harabeoji memotong kalimat Siwoo dan menunjuk bunga yang berada di genggaman cucunya. Tentu saja Siwoo tahu, tanaman yang sama dengan yang ia gunakan untuk membius Kiky dahulu.
"Pada mulanya aku tak tahu apa nilai guna tanaman ini, aku hanya menyukai warna dan wujudnya saja. Hingga ada seekor burung yang memakannya dan mati."
"Ekhm!"
Siwoo melongok kebelakang bahu kakeknya dan menemukan bocah lelaki tampan dengan bahu menyangga tas yang sudah melorot ke lantai, adiknya Yoo Seokwoo. Biasa di panggil Zeyu.
"Zeyu! Kemarilah!" panggil Siwoo.
Bocah itu meninggalkan tasnya di lantai dan langsung menghambur ke pelukan sang kakak, Siwoo menyambut hangat adiknya yang baru pulang.
"Bagaimana sekolahmu? Lebih baik dari sebelumnya?" tanya Siwoo semangat.
"Tentu, disana banyak gadis-gadis cantik dan guruku pun sangat--AWKH! HYUUNG!"
Siwoo baru saja memukul kepala adiknya yang lumayan genit. Harapan sang kakak tentang nilai-nilai baik telah hangus bersamaan dengan telinganya yang panas mendengar jawaban adiknya tentang gadis-gadis.
"Kau harus mengimbangi sikap genit itu dengan kecerdasan otak ini, Zeyu yang mesum!" Siwoo lagi-lagi menyentil dahi Zeyu.
Sang kakek terkekeh melihat hebohnya Siwoo terhadap sikap genit Zeyu, adiknya itu hanya tersenyum lebar tanpa merasa bersalah dan pergi mengambil tasnya kemudian naik ke kamarnya.
"Anak itu.. hah.." Siwoo merasa gagal menjadi kakak.
"Aku sudah tahu apa bakat anak itu, dia cerdas di bidangnya. Lagipula.. kau tidak ada bedanya dengan Zeyu dengan si Kiky itu kan? Hahahah.."
Siwoo mencebikkan bibirnya, wajahnya pun memerah. "Its different.."
"Harabeoji.. apa hubungannya bunga wisteria dengan Kihyun hyung?" tanya Siwoo.
Tawa khas orangtua mereda, "Kihyun pada mulanya hanya menyukai Yena sebagai seorang gadis, namun lama- kelamaan ada sesuatu yang membuatnya ingin memanfaatkan gadis itu untuk dirinya sendiri. Ada sesuatu di gadis itu yang membuat akal Kihyun tertarik, tapi.. sampai sekarang aku tak tahu apa itu."
Siwoo melangkah menuju pinggir kolam, duduk dan membiarkan celana panjangnya basah sampai ke lutut. Memikirkan Kihyun...
"Apa berarti mereka pernah pacaran?" tanya Siwoo lagi.
"Ne.. Yena masih terlalu polos saat itu." jawab kakeknya.
Sesuatu yang membuat akalnya tertarik...
Yena.. dia.. aneh. Sikapnya sangat aneh padaku.
Siwoo tidak menyangka kalau Kihyun bisa berpikir seperti itu. Apapun yang ada dalam diri Yena, tidak perduli seberapa hebat hal itu, seharusnya Kihyun tidak memanfaatkan hal itu untuk dirinya sendiri.
"Apakah hyung sudah tidak mencintai Yena lagi?" Siwoo buka suara lagi.
"Aku tidak tahu, Kihyun sulit ditebak.. bahkan melihat masa lalunya pun tidak membantuku untuk mencari tahu beberapa jawaban pertanyaanku."
"Siwoo.. aku akan tidur. Jangan sampai kau sakit karena kedinginan disitu, jika kau sakit aku akan berikan wisteria agar kau tidak mengingau."
Siwoo tergelak dan mengacungkan jempolnya pada pria tua itu, kakeknya benar-benar cerewet.
"Apakah sebaiknya ku coba saja?"
Siwoo bangkit berdiri dan membungkuk melihat pantulan wajah tampannya di permukaan air kolam, ragu untuk terjun masuk ke air atau tidak. Hingga tak menyadari ada seseorang dibelakangnya.
Byurrr
Dengan gelagapan Siwoo naik ke permukaan, mengusap wajahnya dan terbatuk karena air yang masuk ke hidungnya. Matanya menatap nyalang pada seorang bocah genit yang tersenyum mengejek padanya.
"RASAKAN PEMBALASANKU SIWOO!!"
Dengan beraninya dia memanggil Siwoo tanpa embel-embel hyung dan mengerjai kakaknya yang sekarang kedinginan. Anak nakal!
Rasa terkejut, jengkel dan marah Siwoo teralihkan oleh pikirannya tentang rencananya malam ini.
"GOMAWO ZEYU YAAAA!" ucap Siwoo melambai pada adiknya.
Zeyu bingung, kenapa kakaknya itu berterima kasih? Lalu.. kenapa malah menyelam ke bawah?
"Hyung, kubawakan handuk dan teh herbal. Mianhaeyo.. jangan menjadi aneh begitu, oke?"
Zeyu yang tampan bergegas ke dapur, Siwoo memang sengaja ingin berlama-lama agar tubuhnya sakit.
Aku akan mencari tahu...
.
.Tbc.
KAMU SEDANG MEMBACA
Oneirokinesis ~ Kim Jisung TRCNG (COMPLETED)
ParanormalPernah merasakan lucid dream? Astral projection? Atau pernah memasuki dimensi sleep paralysis? Secara sains setiap kali tidur, orang normal akan mengalami siklus dengan 4-6 tahap pada waktu yang berdekatan. Pada tahap akhir yang dinamakan REM Sleep...