Mental Killer pt.2 (Yoongi)

1.9K 235 40
                                    


Yoongi POV





Ini gila.

(Y/N) benar-benar ada di sini dan melihat segala rahasia yang kusimpan. Bahkan otak ku tak bisa menyusun kata-kata yang tepat.

Terlambat, ia sudah menghilang dari jangkauan mataku. Ia menghilang dengan membawa air matanya.

Tanganku mengacak-acak kasar rambut ku sendiri. Geraman hebat keluar dari mulutku, diselingi suara sepatuku yang menghantam kuat alas studio.

Kedua mata ku terarah kepada wanita yang meringkuk takut di atas kursi. Rambut panjang cokelat nya sama berantakan dengan  pikiran ku.

"Kenapa kau masih di sini?!" sentak ku.

"Y-Yoongi oppa?"

"PERGI!"

Gadis itu mengubah ekspresi takutnya menjadi kesal. Ia mengambil tas dan jaketnya lalu keluar dari studio dengan membanting pintu.

Tubuh ku yang sudah lelah makin hancur setelah kejadian tak terduga tadi. Terkulai lemas penuh penyesalan dalam. Air mata tanpa kontrol keluar dari batasan ego ku. Pikiran ku makin hilang kendali namun sebelum benar-benar gila, aku memutuskan untuk pulang ke rumah.

Hati ku memegang satu harapan untuk mendapatkan maaf dari (Y/N). Walaupun harapan itu bahkan terlalu rapuh untuk dipegang erat-erat.
















Aku membiarkan tubuhku berjalan tanpa kontrol, menjabarkan langkah berantakan menghabiskan jalan menuju rumah.

Rumah. Bahkan aku lupa betapa hangatnya tempat itu. Betapa banyak kerja keras yang ku tumpahkan untuk rumah ini. Dan sebentar lagi aku sendiri yang akan menghancurkan elemen penting dari tempat ini. Dimana semua memori hangat nan manis datang, dia istriku sendiri. Alasan tua yang selalu membuatku pulang ke rumah.

Pintu masuk terbuka tanpa perlu banyak usaha. Rumah ini tetap sama sejak terakhir kali aku memasukinya. Tak satupun lampu menyala seakan pemiliknya telah terlelap. Tapi aku yakin, dia tidak mungkin terlelap setelah kejadian tadi.

Aku berlari meloncati ruang ke ruang dan menemukan satu ruangan yang menyimpan segala cerita dari awal pernikahan kami. Langkah cepatku melambat ketika menyadari celah dari pintu kamar.

Celah kecil itu sudah mampu mengirimkan isakan tangis yang familiar di telingaku. Perlahan aku membuka pintu dan disuguhi hal yang paling tidak ingin kulihat sekarang. Lututnya menempel di lantai, koper besar terisi penuh dengan pakaian masih menganga tanpa aturan dipegang oleh tangan yang bergetar karena tangisan yang tak kunjung berhenti itu.

Melihat dirinya, orang yang seharusnya bersamaku setiap saat, seseorang yang seharusnya aku jaga agar tidak tersakiti, menangis seperti ini; terlebih karena diriku sendiri. Aku merasa bukan manusia lagi. Dia benar-benar terlihat sakit, seperti aku benar-benar menggoreskan pisau di hatinya.
Tapi, apa yang bisa pria bodoh ini lakukan?

Tidak perlu waktu lama untuk dia melihat ke arahku dan segera bangkit untuk menutup koper nya. Melihat pergerakan nya membuatku semakin panik. Momen selamat tinggal itu makin jelas di depan mata.

"(Y/N), sayang, kumohon dengar kan aku satu kali saja. Aku punya penjelasan. Kumohon.."

Bodoh. Kau ingin menjelaskan apa Yoongi?

IMAGINE WITH BTSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang