I&U&Him (Taehyung|Yoongi)

1K 130 55
                                    

Next chapter based on your choice!

AUTHOR POV

"Sebentar Tae!" kau berseru pada pria yang tengah berdiri di depan pagar rumah dengan tas cokelat di punggungnya. Taehyung hanya mengangguk sambil terus berusaha mengatupkan mulutnya yang ingin menguap. Sesi game malam bersama Jungkook telah mengakibatkan kantuk menerjang.

'Yang benar saja', batin Taehyung merasa menyesal.

Sementara kau sibuk menyelesaikan simpul tali sepatu yang masih baru. Seakan sebuah tradisi, setiap berganti kelas ibumu akan membelikan alat sekolah baru. Hari ini adalah hari pertama mu di SMA. Tentu saja hatimu dipenuhi penasaran yang menggebu-gebu. Setiap kali kau mengamati siswa SMA, kesan dewasa dan senior melekat. Kau selalu membayangkan bagaimana jadinya setelah kau masuk kesana.
Tak pernah juga kau menduga teman sebayamu dari TK akan bersekolah di tempat yang sama.

"Kau lama sekali, kita akan ketinggalan bus." sahut Taehyung yang mulai tidak sabar. Kau sesegera melangkah keluar dan menutup pintu. Saat kau melemparkan tatapan pada Taehyung, kedua manik laki-laki itu melebar. Tapi, kau hanya memberinya senyuman lebar menunjukkan betapa bahagianya hari ini.

Kebetulan ketika itu juga bus yang kalian tunggu berhenti di pemberhentian yang tak jauh dari rumah mu. Kaupun otomatis menarik tangan pria itu tanpa meminta izin.

Namun saat kalian memasuki bus, ternyata kursinya hanya tinggal satu dan si setan Taehyung langsung berlari untuk merebut tempat duduk tersebut. Raut kebahagiaan di wajahmu digantikan oleh kekesalan. Sementara Taehyung dengan santainya menyenderkan punggung di kursi.

"Yah, laki-laki macam apa kau yang membiarkan perempuan berdiri?" Di tengah-tengah adu pandang antara kau dan Taehyung, pertanyaan seseorang menyela. Kalian berdua mengalihkan pandangan pada orang itu.

Saat itu pula dirimu terkagum, laki-laki dengan kulit pucat dan surai hitam yang terlihat halus serta irisnya yang mungil tapi memberi tatapan tajam yang menurutmu sangat keren. Lalu pandanganmu berlari menuju bibir tipis dan merah muda yang sedikit terbuka karena menunggu respon dari Taehyung.

Satu kata, tampan.

"Uh? Lalu kau sendiri juga duduk? Kenapa kau tidak berdiri untuknya?" Kekaguman mu berubah menjadi keterkejutan mendengar respon Taehyung. Kau pun mencubit lengannya dan menghasilkan erangan protes.

"Cih,"

Laki-laki asing itu berdiri dari kursinya dan di situlah kau menyadari bahwa kalian punya seragam yang sama. Apa dia juga murid di SMA mu?

"Kau bisa duduk." ujarnya tanpa melihatmu.

"Tidak. Kau--"

"Aku bukan laki-laki sepertinya. Jadi duduklah selagi ada yang kosong."

Aku hanya melirihkan ucapan terimakasih sebelum duduk di samping Taehyung yang terlihat tidak terusik dengan kejadian tadi.

"Apa yang kau lakukan?! Dia itu juga satu sekolah dengan kita!"

"Tali saja rambutmu. Kurasa bukan waktunya kita untuk memamerkan pesona di hari pertama."

Kau mengerutkan dahi tak mengerti dengan topik yang tiba-tiba diangkat sahabatmu itu.

"Kurasa ini adalah caraku untuk bisa menunjukkan diri. Kau juga. Kau tanpa apapun sudah terlihat mempesona karena kau tampan. Aku bahkan tidak cantik bagaimana bisa aku menunjukkan diri?" protesmu.

"Siapa bilang?"

"Apanya?"

"Lupakan." Taehyung mendengus kesal menanggapi ketidakpekaan mu. Iris cokelatnya menatap jalanan menuju sekolah, kau hanya terdiam menenangkan diri dari amarah, sedangkan laki-laki asing tadi tanpa menahu tengah memperhatikan.








IMAGINE WITH BTSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang