Late (Hoseok)

1.3K 145 22
                                    

Request from filiuss



Musim panas sedang ada di klimaksnya. Udara menyatu dengan panasnya matahari yang bersinar cerah di langit biru. Namun, hari ini aku harus menghadiri sekolah karena adat sekolah ku yang selalu mengadakan hari olahraga di musim panas. Hari ini pertandingan antar kelas akan diadakan dalam banyak cabang olahraga.

"Wah (Y/N)! Aku kira kau tidak akan datang! Hari ini sangat panas." seru teman sebangku mu, Jirin.

"Ah, tapi kau tahu kalau kita diwajibkan masuk hari ini. Lagipula, apa yang kau bisa lakukan di rumah?" jawab ku sembari melanjutkan perjalanan kami menuju gedung olahraga sekolah.

Saat kami berdua sampai di bangku penonton di gedung besar itu, decitan sepatu yang bergesekan dengan lantai lapangan menangkap perhatian ku. Ternyata di sanalah pertandingan basket sedang berlangsung dengan seru. Kami mengambil salah satu tempat kosong dan duduk.

"Wah ini kelas A dan D! (Y/N), kau mendukung siapa?" tanya Jirin dengan menggebu-gebu.
Mataku mengedar ke arah para pemain sampai seseorang yang ku cari terlihat.

Senyuman ku tercetak jelas melihat keseriusan laki-laki itu dalam bermain.

"Jung Hoseok. Aku mendukung Jung Hoseok." jawabku yang jelas membuat Jirin memandang ku dengan penuh tanya.

"Kau selalu mendukungnya. Bukankah Suga malah satu kelas mu? Dia keren dan juga kapten basket. Kenapa kau malah mendukung Hoseok?"

"Ah, sudahlah."

Jirin mendekatkan wajahnya dan memberiku tatapan intimidasi nya.

"Apa kau mendukungnya karena kalian berteman dekat atau karena kau...menyukai nya?"

"Apa yang kau katakan itu?! Kami hanya teman dekat." sanggah ku.

"Ah benarkah? Pipi mu merah begitu. Sedekat apa, hm?"

Tanganku otomatis melayang ke pundak Jirin, menghasilkan sebuah pukulan kecil. Kebiasaan ku saat malu.

"Ah berhenti menggodaku!" seru ku berakting kesal demi menahan senyuman lebar yang ingin keluar.




"Sampai jumpa di depan kelas!"

Aku segera berlari cepat menuju ke depan kamar mandi pria dan duduk di kursi di dekat sana. Tangan ku terasa dingin karena degupan jantungku yang keras.

"Oh, (Y/N)? Kau ada di sini?"

Itu suaranya!

Aku menoleh dan bangkit berdiri  dengan sepaket senyuman lebar untuk menyapa Hoseok.

"Ah kau sudah selesai? Ini aku membawakan minum." ujar ku dan menyerahkan sebotol minuman isotonik.

"Wah! Terima kasih!" ujar Hoseok lalu mengacak-acak rambut ku pelan. Hal manis itu membuat hatiku makin berbunga.

"Aku kalah hari ini."

"Tidak apa-apa. Permainan mu sangat bagus cuma mungkin kau kurang beruntung, Hoseok-ah."
Kaki pendekku berusaha menyamakan langkah yang dibuat Hoseok.

"Kenapa kau mendukung ku begitu? Kau harusnya senang karena Suga memenangkan kelas mu dalam pertandingan! Dasar pengkhianat kelas!" ujar nya di sela-sela tawa lepasnya.

"Tapi, aku tidak akan mengkhianati mu, Hoseok-ah."

Kata-kata ku makin membuat suasana di antara kami nyaman. Inilah alasan kenapa pertemanan kami bertahan dari sekolah dasar hingga SMU. Kami bisa saling mencairkan suasana.

IMAGINE WITH BTSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang