Sweet Class (JUNGKOOK)

8.6K 472 9
                                    

Tinggal 5 menit lagi kelas matematika dimulai.Tapi laki-laki tampan itu belum duduk di sampingku.

Tepat pukul 7:15 Park Seongsaenim masuk ke kelas dengan tumpukan kertas hasil ulangan harian minggu kemarin.

Ugh..Tidak lagi..nilaiku..

"Selamat pagi.Ibu akan membagikan ulangan kalian." Ia mulai mengutak-atik kertas-kertas tersebut.

"Kim Yuri?" Panggilnya.

Setelah gadis itu maju.Sang dewi matematika memulai 'pidatonya' tentang nilai jelek muridnya.

Keheningan kelas pecah ketika seorang laki-laki membuka pintu tergesa-gesa.

Hmm..Kau telat lagi,Jeon Jungkook.

Pandangan semua orang beralih pada Jungkook.Park Seongsaenim  menatapnya tajam.

"Kau telat 15 menit,Jeon Jungkook."ujar guru itu kesal.

Jungkook membungkuk dan minta maaf.

"Aku minta maaf." Setelah itu ia langsung menuju tempat duduknya.

Disampingku.

Sebelum duduk,ia menatapku dan tersenyum.

"Selamat pagi,baby."ujarnya pelan.
Panggilan itu masih terasa aneh walaupun Jungkook memanggilku dengan itu sejak 2 bulan yang lalu.

"S-selamat pagi oppa." Kalian terus bertatapan sebelum Park Seongsaenim memanggil namaku.

"(Y/N)."

Aku berjalan menuju tempat wanita itu dengan perasaan tak karuan.

"(Y/N)..Baiklah.Nilaimu cukup naik tapi belum cukup untuk standar dari saya.Jangan berhenti belajar."

Aku pun menerima hasil ulanganku yang katanya 'naik' tadi.

Angka 7.9 tercetak besar di sana.

Yang benar saja.Kenaikan yang tidak bisa dibanggakan.

Ulangan yang dulu,aku dapat 7.8.

"Baby? Berapa nilaimu? Naik atau turun?"tanya Jungkook penasaran.

Kau hanya menyajikan wajah kecewa  padanya.

"Hanya naik 1 angka.7,8 menjadi 7,9." Ia tertawa kecil.

Kenapa dia senang kalau aku dapat nilai jelek?! Ugh.

"Baby ja--" perkataannya terpotong ketika Park Seongsaenim memanggil namanya.

Ia pun menghampiri nilainya dan kembali dengan senyum lebar.

Ugh pasti dapat nilai bagus lagi.

"Kau tak mau tahu nilaiku?"ia bertanya padaku tapi aku segera memalingkan wajahku menatap orang lain.

"Aku tahu.Kau dapat nilai bagus lagi kan? Aku tak perlu lagi detail nya Jeon Jungkook."ujarku kesal.

Kesal karena tawanya tadi.

"Jangan marah denganku.Bagaimana kalau aku mengajarimu?"

Aku tak merespon dan menghindari tatapannya.

Tiba-tiba kurasakan tanganku digenggam.

Ugh..dia tahu kelemahanku.

"Baby~"

"Hmm?"aku menggumam untuk menjawabnya.

"Lihat aku." aku menoleh kearah nya dengan malas.Tapi saat itu pun aku menyadari jarak wajah kami sangat dekat dan.....

BOOM!~♡

Ia mencium pipiku cepat.

Aku pun terkejut sekaligus malu.

Ia tersenyum dengan bunny smile andalannya.

"Ugh..Oppa." aku kembali menghindarinya lagi. Ia pun tetap menggangguku dan meminta ku agar menoleh ke arahnya.

Akhirnya pelajaran matematika berjalan tanpa konsentrasi penuh karena tangan hangat Jungkook tak mau melepaskan genggaman nya.

Bel pulang terdengar.Saat hendak keluar,Park Seongsaenim menghentikanku.

"Ulangan selanjutnya kau harus dapat 9.Jangan tanya bagaimana.Kau bisa belajar dengan Jeon Jungkook."

Ia meninggalkanku dalam kebingungan sekaligus keterkejutan.

Kenapa harus Jeon Jungkook?

Begitu keluar dari kelas aku langsung bertemu dengan pria menyebalkan itu.

Ia tersenyum padaku dan bergerak untuk memeluk ku.Tapi,aku menampik tangannya.

Ia sedikit terkejut tapi ia tetap berusaha meraih ku.

"Tunggu.Kau harus menjadi tutorku untuk ulangan matematika selanjutnya! Nanti kau baru boleh menyentuhku."

Ia tertawa kecil.

Kenapa lagi?!

"Kau tahu? Kau sangat imut saat kesal.Aku ingin mencium mu."

Wajahku memerah seketika.

"Ah pokoknya aku ingin kau jadi tutor ku atau---"

"Iya baby aku akan jadi tutor." Ia kembali meluncurkan ciuman di pipi lalu berlari meninggalkanku malu.

"Awas kau Jeon Jungkook! "Aku pun mengejarnya.

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Jangan lupa Vote dan Comment ya

IMAGINE WITH BTSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang