Cool 2

3.9K 268 1
                                    

"Oke, ini masjidnya. Buat yang pingin sholat atau apalah disini aja" jelas prilly yang diangguki oleh semuanya

"Kalo tempat mojok dimana kak?" Tanya seseorang sambil mengangkat tangannya ke atas. Lantas semuanya menengok ke arah belakang, yang menampilkan cengiran kudanya.

"Ali? Kodisini?" Tanya brandon kaget. Pasalnya, mereka berbeda kelompok. Mengapa ali bisa disini?

"Ketemu kaka cantik lah" ucap ali santai lalu berjalan kedepan. Sedangkan prilly hanya memutar bola matanya malas. Apa yang diinginkan bocah satu ini?

"Ali, gue males debat ya. Kenapa lo ga sama ka salsa?" Tanya prilly mencoba sabar. Karena disini banyak anggota kelompoknya. Ia takmau dicap sebagai kaka kelas kasar.

"Astaga. Brand sini cepet! Bawa pulpen" teriak ali kearah brandon. Sedangkan prilly hanya mengerutkan keningnya heran. 

"Kenapa lo?" Tanya brandon lelah dengan sikap ali yang tak ada capenya itu.

"Catet. Kaka cantik tadi ngomong panjang loh kegue. Gue seneng ahah! Papa ali seneng" Kata ali sambil berjingkrak mengangkat tangannya seolah berkata yes

"Ali logila" ucap brandon tanpa ekspresi dengan mata kane

"Eh satu lagi, dia tau nama gue. Lo dengerkan? Kan? Kan? Kan?" Tanya ali kepada siswa yang menahan tawa.

"Dinda! Urus kelompok gue dulu nih! Gue mau ngurusin bocah satu" teriak prilly kepada temannya. Sambil menyeret lengan ali kesal.

"BRANDON! DOAIN GUE, TANGAN GUE DIPEGANG ADUHH" Teriak ali kesenengan yang diakhiri oleh jitakan sebal dari prilly. Yang membuat ali sedikit meringis. Sedangkan brandon hanya menggelengkan kepalanya.

• • • • • • •

"Lo ngapain ka?" Tanya ali penasaran karena prilly membawanya keruang bina vocal.

"Ali, lo itu masih calon sekola disini. Jangan bikin semua orang muak sama kehadiran lo. Dan satu lagi, jaga sifat elu yang ceplas ceplos kebegitu. Bikin orang ilfeel" jelas prilly mencoba tenang.

"Dengerin gue ka, gue sempet denger nih ya, bahkan gue tau kata kerabat sodara gue. Ngembaliin sifat gue itu susah. Dengan gampangnya elu bilang gue harus berubah? Apa? Ilfeel?" Kata ali mencoba tersenyum lalu menarik nafasnya sejenak.

"Buk--"

"Gue punya cara sendiri ka, gue juga baru kenal elu kemarin. Apa gue salah kalo gue punya sikap kayak begini? Sebenernya gue males kalo ngomong kaya gini. Tapi apalah, kalo emang lo gasuka tinggal bilang aja. Clear kan?" Tanya ali dengan nada tenang. Sesekali menekan tuts piano dihadapannya.

"Oh iyaka, gue balik ya. Bay seeyou. Kalo ada yang nanya gue kemana, bilangin gue kelaut. Termasuk di brandsetan itu. Bayy" kata ali ceria kembali. Dan langsung keluar begitu saja.

Prilly hanya diam, tak lama notif ponselnya berbunyi.

Ting

Lalu prilly membukanya, dan mengerutkan keningnya.

+62815----

Foto

Liatkan? Pacarlo si coki lagi sama cewe, hahaha.

Nomor tidak dikenal mengirim pesan kepada prilly, yang berisi foto kekasih prilly sedang bermesraan di salah satu mall jakarta.

"Coki? Masaiya? Katanya lagi mudik?" Pertanyaan demi pertanyaan terlintas di fikiran prilly. Haruskah ia percaya?

Prilly menghembuskan nafasnya gusar. Lalu ia duduk di kursi depan piano. Dan menekan tuts yang membuat nadanya terdengar.

Prilly cukup mahir dalam berpiano.

FarewellTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang