Cool 7

2.7K 195 1
                                    

Hari ini, jadwal terakhir untuk kegiatan disekolah ali. Yang merupakan pengumuman membuat seluruh peserta calon murid deg degan. Ada yang ketakutan jika tidak lulus, ada pula yang santai saja.

Gue takut gamasuk.

Kalo gue gamasuk nanti ema gue nyuruh nyari makan kambing.

Gumaman sebagian siswa terdengar.

"Ali!" Teriak seorang dari belakang membuat ali menghentikan langkahnya.

Ali pun berbalik, dan tersenyum masam kepada brandon yang memanggilnya tadi. "Apaan? Rese gue takut telat bay." Balas ali kemudian berlalu meninggalkan brandon yang cengo sendiri.

"Baiklah, apakabar? Hari ini hari terakhir kita berkumpul. Bagaimana? Ada yang punya pengalaman menyenangkan dalam tiga hari belakangan ini?" Ucap Mc semangat.

Guedong. Abis cium ka prilly batin ali bersuara.

"Oke oke. Kita pihak sekolah para pembina ekskul akan menampilkan penampilan dari masing masing ekskul disini. Gimana? Mau liat penampilannua ngga nih?" Gema suara MC kembali yang diangguki oleh semuanya.

Penampilan ekskul semuanya sangat indah. Dimulai dari Palang merah, Pramuka, paskibra, karate, bahkan kesenian dari pop le daerah pun komplit disini. Sekarang, saatnya bina vokal tampil. Semua orang mengambil posisi masing masing untuk melihatnya.

"Baiklah. Prilly latuconsina dari bina vokal silahkan naik" kata Mc tersebut.

Prilly yang takkaruan karena malu pun meremas ujung roknya. Sesekali menggigit bibir bawahnya gemas.

"Sal gue malu gimana nih" cemas prilly dengan wajah yang ketakutan.

"Prill, lo biasa nyanyi kenapa jadi begini si?" Balas salsa heran. Pasalnya, prilly dipindah kepanggung sana sini pun tetap menerima tantangan. Tapi ini? Hanya disekolah sendiri mengapa ia malu?

"Oiyaya. Gue lupa" ucap prilly kemudian menepuk dahinya.

"Doain gue" kalimat terakhir prilly kemudian naik ke atas panggung. Ia terlihat cantik malam ini, menggunakan dress maroon tanpa lengan seatas lutut. Dengan kacamata di hidungnya.

Salsa pun lari ke depan panggung lalu mengacungkan kedua jari jempol nya bermaksud untuk menyemangati prilly. Semua orang bertepuk tangan disitu.

Prilly mulai duduk dikursi keyboard nya. Ralat, piano sungguhan.

Ia mulai menekan satu persatu tuts piano disitu. Kepalanya mengikuti gerak alunan nada yang jarinya ciptakan itu.

Berawal dari tatap

Indah senyummu memikat

Memikat hatiku yang hampa lara

Ali yang mendengar suara indah itu pun mematikan ponselnya dan menengok ke arah brandon yang justru tercengang melihat kearah depan. Alipun mengikuti arah pandang brandon. Betapa terkejutnya ia melihat ka prillynya di panggung yang menurutnya membosankan itu.

Senyum membawa tawa

Tawa membawa cerita

Cerita kasih indah tentang kita

Terkadang ku ragu

Kadang tak percaya

Tapi ku yakin kau milikkuu

FarewellTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang