Cool 6

2.9K 232 0
                                    

Hujan sudah reda, ali saat ini sedang mangantar prilly pulang kerumahnya. Beruntung jalan jakarta tidak begitu padat, masalahnya ini sudah jam 9malam.

Diperjalanan hanya ada keheningan, ali tak berani angkat bicara karena ia merasa malu. Prilly pun begitu, ia hanya melihat kearah jendela yang menampilkan rintikan sedikit air hujan.

"Emm ka" kata ali ragu. Prilly hanya menengok sekilas lalu mengambil handpone disaku baju ali yang ia kenakan.

"Maafin gue" ucap ali kemudian, ada rasa lega saat ia mengucapkan itu.

"Hmm" balas prilly yang fokus dengan ponselnya.

Via whatsapp

Salsafakyu.

Prill

Prill

P

P

Sicoki ngadu ke om nya y?

Prilly hasemeleh

Gue punya tabokan baru nih, mau nyobain ga?

Sederet pesan dari salsa membuat notifikasi jebol. Prilly hanya menggelengkan kepalanya saat melihat isi pesan salsa itu.

Apaan?

Bodoamat

Lo kemana aja ogeb? Mama elu bawel telponin gue teyus kan dedeq gemyes jadinyak.

Berisik.

Gue dijalan

Abis dari rumah ali

WHAT?

DEMI APALO?

tumbenan haha.

Diem ato gue tabok.

Salsa semakin membuatnya badmood. Huh ia langsung mengsilent ponselnya dan memasukkannya ke saku kembali.

"Ka prill nyampe" ucap ali menyadarkan prilly yang sedari tadi hanya berdiam diri.

Prilly pun terlihat menatap sekelilingnya. Lalu ia menatap ali sebentar.

"Makasih" kata prilly kemudian keluar dari mobil ali.

"Epek ciuman gue dia bisu kek begitu. Anjir manjur. Apalagi si Mr gue kaliya. Haha" gumam ali tertawa sendiri lalu melajukan mobilnya pulang.

Prilly mengetuk pintu rumahnya, sepertinya mama dan papanya sedang dirumah.

Begitu pintu terbuka, prilly hanya masuk tanpa sepatah katapun. Meskipun mama dan papanya berada diruang tengah keluarga.

"Prilly?" Panggil papa prilly. Prilly pun menghentikan langkahnya dan menghirup nafas gusar.

Hufft. Ia ingin berada diantara mereka, ia rindu bersama mereka, sebenarnya ia sangat amat ingin memeluk mereka berdua. Tetapi, ia kecewa. Waktu luang hanya sebentar untuk merasakan hangatnya pelukan keluarga.

Miris memang.

"Prilly? Gakangen mama?" Ucap mama prilly terlihat berjalan menghampiri putrinya yang hanya berdiri. Membelakanginya tanpa menoleh sedikitpun.

FarewellTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang