Cklek
Suara pintu terbuka, lantas sosok didalam ruangan itupun menoleh kearah pintu itu. Lalu tersenyum hangat saat mendapati abang dan ka brand nya itu. Alwi, ia selalu kesini untuk menemani sang ibu yang masih setia dalam tidurnya.
"Abang?" Sapa alwi saat ali memasuki ruangan itu. Alipun menghampirinya dan mendekatkan diri kepada ibunya yang selalu memejamkan mata itu.
Ali menatap nanar kearah sang ibu, ia rindu. Bahkan sangat, ia ingin dimasaki oleh ibunya. Tiga tahun silam, ali sangat benci saat itu. Dimana kebahagiaan telah terenggut oleh semuanya. Ali membayangi nyapun terasa ngilu. Sudah cukup, ali ingin bahagia saat ini.
Brandon yang masih berdiri di ambang pintupun tersenyum haru, ia mengerti keadaan ali saat ini. Brandon bersyukur ali masih memegang teguh untuk tidak bersedih. Alwi disitu pun ikut menghampiri abangnya, ia mengusap bahunya pelan.
"Ibu belum ada perubahan" gumam alwi mendelik, saat mengetahui apa yang dipikirkan oleh ali.
"Hmm" balasan ali hanya berupa deheman.
"Alwi mau ngikut ga? Kita ke mall." Tawar brandon, mencairkan suasana yang sangat melow.
"Ngepain? Mager gue ka brand" balas alwi acuh.
"Yaela ayo ayo" paksa brandon menarik alwi kearah luar dan meninggalkan ali untuk sendiri didalam ruang tawat itu.
Alipun mencium pelan kening sang ibu, ia menatap iba pada peralatan medis yang membuatnya risih karena terhalangi jika melihat ibunya.
"Ibu sayang ali sama alwi kan? Bangun dong, masa ibu tidur uda tiga taun. Ali aja cuma lima jam sehari. Malah kalo lama lama pegel lehernya" ali pun terkekeh sendiri. "Ibu, inget waktu alwi kentut in muka ali kan?ibu ketawanya renyah banget disitu. Ah gapapa deh ali dikentutin asal ibu ketawa" ali pun kembali mengingat masa dimana dahulu ia dan ibunya sangat akur.
"Ali pergi duluya, semoga ibu bangun deh. Lusa ibu kan ulang tahun, nanti ali beliin bread talk yang ada kiwinya hehe"Ali pun melepaskan pakaian sterilnya lalu berlalu dari hadapan sang ibunya itu. Ia menghampiri brandon dan alwi yang sudah stay didalam mobilnya itu.
"Ayo kita berangkat" semangat brandon menginjak gasnya normal.
"Padahalkan gue gamau ikut ka brand iss" gertak alwi sebal. Enak saja ia dipaksa ikut oleh brandon
"Daripada suntuk?" Balas brandon menantang.
"Mending kalo dibayarin" cibir alwi memajukan bibirnya.
"Kalo lo cewe bakal gue cium dah tu bibir" kata brandon kemudian. Ali melotot kan matanya.
"Brand!" Sentak ali tak terima.
"Apasi abang ali tersaiyang. Elu juga uda cium ka prill kan? Sosoan" balas brandon tak kalah elak.
Alipun menghembuskan nafasnya berat dan mulai memejamkan mata.
"Uda nyampe! Jangan pada tidur. Gabangun sekarang gajadi gue traktir" ancam brandon kemudian berlalu begitu saja sontak ali dan alwi pun berdiri tegak lalu keluar dari mobil.
"Lo mau beli apaan li?" Tanya brandon begitu memasuki mall dengan mata yang menyelidik kesana kemari
"Ngga deh. Lagian gue ikhlas menangin tantangan lo kemarin" balas ali karena ia sedang unmood.
Brandon pun tersenyum bangga. Lalu menepuk pundak ali pelan.
"Kalo lo gamau buat alwi aja deh ya. Gue mau nyamperin alwi ketoko ono dulu. Nanti lo nyusul ye"ucap brandon yang diangguki oleh ali.
KAMU SEDANG MEMBACA
Farewell
FanfictionButuh waktu tak sedikit untuk membuat sidingin itu luluh. Dan kesekian butuh waktu untuk membuat keadaan seperti semula. Seandainya kamu tahu lebih awal. Farewell artinya ucapan selamat jalan, akankah semuanya bisa kembali?