📍5

3K 358 15
                                    

Jungkook bolehkan Taehyung hadir lagi. Untuk goda dia. Sebagai usaha luluhkan hati Jeon Jungkook.

Teringat kejadian tempo hari, Taehyung kulum senyum. Seringai kecil buat seperti orang bodo. Orang bodo dibuai asmara lebih tepatnya.

Cinta buta. Cinta gila. Cinta raup akal sehat. Memang benar adanya.

Kepalang setengah waras, Taehyung tak ingin lepaskan Jungkook untuk kedua kalinya. Kali ini tak akan lepas. Yakin.

Jeda waktu dua kali 365 hari buatnya sadar.

Kim Taehyung total jatuh pada Jeon Jungkook. Tidak ada keraguan. Tidak terima bantahan.

Sosok yang dicurigai siluman kelinci benar buatnya belok. Gadis cantik tak mampu pacu hasratnya. Pun uke rupawan belum tentu runtuhkan pertahanannya.

Jadi Jungkook itu apa?

Kenapa Taehyung tersihir olehnya seorang?

"Loh, Kak. Kubilang tak perlu jemput."

Halus sekali suaranya. Sangat. Buai telinga Taehyung. Picu senyum kotak andalannya.

Tampan.

Kenapa Taehyung sangat tampan?

Dibalut celana kain dan kemeja pendek dengan corak abstrak semata padahal.

Diam-diam Jungkook mengangumi mahluk di hadapannya.

Namun tiba-tiba gelisah sendiri.

Sadar ini masih di kampus. Sadar kok mahasiswa lain pandang Taehyung dengan sorot serupa. Kagum. Terpesona.

"Nggak mungkin biarkan manisku pulang sendiri, bukan?"

Afeksi Taehyung sangat sarat. Merona Jungkook jadinya.

Tak pernah gagal memang seorang Kim Taehyung. Entah dua tahun silam. Entah detik ini. Total curi perhatian Jungkook. Lengkap beserta rona merah di pipi.

Taehyung usak puncuk kepala Jungkook. Acak rambutnya pelan. Gemas.

"Temani makan, mau ya? Lapar. Sejak pagi belum makan."

Taehyung lagi-lagi senyum tampan.

Dan Jungkook jelas tak kuasa tolak.

Ditambah perut sudah demo minta diisi.

Makan siang bersama gebetan, kenapa tidak?

***

Meja di sudut ruangan selalu jadi pilihan. Mungkin akan selalu jadi prioritas entah dimana berada.

Memang enak kan di pojokan? Syahdu. Minim penganggu. Cocok sangat untuk pasangan yang tengah memadu kasih.

Keduanya pilih nasi katsu. Sepaket dengan segelas es jeruk.

Kebiasaan Taehyung tak pernah hilang. Meski tempo dua tahun sudah jatuh. Tetap suka sekali pandang Jungkook sebelum mulai makan.

Amati gerak-gerik Jungkook. Pandang si manis sibuk sendiri pegang sendok garpu. Pipi Jungkook gembung. Penuh makanan. Ingatkan Taehyung pada kelinci.

"Dek,"

"Heum?" Jungkook menyahut sambil kunyah makanan.

"Kenapa makin manis?"

Sepasang mata Jungkook membulat. Sejenak. Kemudian pemuda Jeon lanjut makan.

Loh?

Kenapa pipi tak merona?

Taehyung bingung sendiri. Biasa goda Jungkook dengan mudah. Dapatkan wajah merona malu cuma-cuma.

Taehyung tatap Jungkook lamat-lamat. Selidiki pipinya curiga. Kemana warna merah favoritnya?

"Kak,"

"Iya, manis?"

"Katanya lapar."

Taehyung anggukkan kepala. "Iya."

"Ini sudah di hadapan lho. Kenapa nggak makan?"

Sepasang manik hazel masih pindai manusia di hadapannya.

"Siapa? Makan kamu?"

Jungkook mencebik. "Ish... Katsu-nya, Kak."

Kan.

Dua kali. Lagi Jungkook kembali tak merona.

Aneh.

Pesona Kim Taehyung sudah pudar kah?

"Kak Tae."

"Iya, manis?"

Jungkook letakkan sendok garpu sejenak. Membalas Taehyung yang sedari tadi beri tatapan tanpa celah.

"Bener nggak niat makan?"

"Iya nanti dimakan."

Jungkook hela nafas pelan. "Berhenti tatap aku bisa?"

Jujur.

Jungkook lapar sekali. Peras otak di kelas kuras habis asupan nutrisi.

Tapi tak bisa makan dengan tenang. Habis Taehyung terus beri tatapan selidik.

Hebat benar jika Jungkook sanggup makan dengan hazel itu tak luput darinya

Gombalan masih sanggup ia abaikan.

Tapi tatapan Taehyung itu lho. Begitu tajam dan dalam. Buat Jungkook merinding sendiri.

"Bentar manis. Ini ada yang lebih penting."

Jungkook pasang ekspresi bingung.

"Hilang lho."

"Apa yang hilang, kak?"

"Rona di wajahmu.
Hilang kemana ya?"













Alohaaa

Iya tau ga ada feelnya
Edisi dibuang sayang ini wkwk

Btw mungkin bakal update seenggaknya seminggu sekali

💜

Love, JK  [ TaeKook ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang