Separuh ruangan didominasi oleh orang yang Jungkook kenal; anak-anak kelas, beserta beberapa kakak tingkat turut ramaikan suasana.
Meja persegi disusun berjajar membentuk sebuah barisan panjang. Puluhan kursi membingkai di luar. Disusun mengelilingi meja penuh kudapan. Sebagian besar bangku terisi sudah. Lengkapi markah bahwa acara mencapai waktunya.
Kedatangan Jungkook disambut dengan sebuah lambaian tangan. Beserta seruan untuk segera merapat.
"Jungkook! Disini!" seru Yugyeom lantang. Tangan melambai beri gestur untuk mendekat.
Sepasang doe milik pemuda Jeon melebar. Senyum kelinci mengembang. Kala dapati seorang pemuda jangkung dan gadis ayu melambai heboh padanya.
Jungkook berjalan mendekat. Menempatkan diri di sebelah Yugyeom; di sebuah kursi kosong yang mungkin sengaja disisihkan.
"Kukira kau tak akan datang, Kook." Ucap Yuju antusias. Kepalanya menyembul dari sisi lain Yugyeom.
Gadis itu tampak cantik seperti biasa. Dengan bandana sewarna laut melilit mahkota kepala.
"Ey, sudah kubilang pasti datang." Balas Jungkook kalem.
Diam-diam bola matanya bergulir ke arah pintu masuk. Menghela nafas pelan kala sosok Kim Taehyung injakkan kaki ke dalam ruangan.
Pemuda Kim tuai segaris senyum ketika kedua pandang berserobok. Sedangkan Jungkook hanya menatap datar. Dalam batin masih merutuki diri perihal pertanyaan konyol yang tadi dilempar.
"Lho? Kak Taehyung, bukan?" Celetuk Yuju kemudian.
Ikuti arah pandang Jungkook dan dapati sosok familiar. Kim Taehyung duduk seorang di sudut ruangan.
Yugyeom menoleh. Lantas beri anggukan; membenarkan.
"Bukan. Penguntit Kim namanya." Kata Jungkook kesal.
Yuju tertawa dengarnya. "Oh, Kak Taehyung tipe posesif ternyata."
"Bukan baby sitter-mu, Kook?" timpal Yugyeom kemudian tertawa.
Jungkook mencebik. Pipi gembilnya kembung gemas. "Siapa bayi dikata. Sembarangan."
"Ututu~ Baby Kookie ngambek. Lutunaaa." Ujar Yugyeom dengan baby voice yang dibuatnya.
Jemari tak tahan tolak cuwil sepasang pipi gembil Jungkook. Buat sang empu berontak; tepis tangan kurus menjamah pipinya.
Dan keributan kecil tersebut dikemas paksa oleh suara cablak seorang senior. Total renggut atensi penuh sesisi meja. Gusur atmosfer ricuh nyaris tak terkendali sesaat lalu.
"Ehem... Nggak akan bertele-tele. Gue cukup peka sadari hawa membunuh jika terlalu lama,"
Segerombol senior di pusat meja tertawa riuh. Dengan sorokan menggebu terselip di sana.
"Sok peka kau, Choi Minho!"
"Gue lapar, Sat!"
"Kyaaa! Kak Minho tampan, muach!"
Pemuda Choi hanya dapat terkekeh pelan, hadapi tingkah laknat jajaran para kawan.
"Intinya, selamat sudah menyelesaikan ujian. Dan sebagai pemanasan jelang liburan, selamat mabuk teman-teman." Lanjut Minho, tuntaskan prakata pembuka dengan senyum lebar.
Tepuk tangan riuh tutup sambutan.
Tangan-tangan lapar bergerak cepat sambar hidangan. Denting logam yang beradu dengan keramik mengalun konstan. Dengan hati ringan, santap hidangan di hadapan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love, JK [ TaeKook ]
Fiksi PenggemarSecuil kisah tentang seorang pemuda tan bernama Kim Taehyung. Juga seorang pemuda manis, Jeon Jungkook tentu saja. Bertemu kembali setelah 2 tahun lamanya. Meninggalkan gombalan Kim yang masih menggantung. Mungkin Taehyung niat lanjutkan PDKT. Me...