📍4

3K 387 21
                                    

Alunan musik gantikan Taehyung dan Jungkook bercakap. Keduanya bungkam. Duduk berdampingan semata. Dengan Taehyung coba fokus pada jalanan. Dan Jungkook alihkan pandangan ke jendela mobil.

Canggung sejujurnya.

Dua tahun tak jumpa. Tak tegur sapa. Tiba-tiba terjebak dalam mobil bersama.

Masa PDKT yang mengambang mungkin alasannya. Kim Taehyung tiba-tiba hilang setelah goda Jungkook habis-habisan.

Sibuk oleh ujian dan urusan persiapan kuliah dalihnya.

Maklum.

Saat itu Taehyung siswa kelas tiga.

Fantasi masa kuliah jelas membayang. Ditambah orangtua taruh harapan tinggi padanya. Taehyung bisa apa. Selain fokus menata masa depan. Toh untuk masa depan mereka nantinya.

Cih, berlagak.

Yang ditinggalkan tak berkutik juga rupanya. Inisiatif cari Taehyung jelas ada.

Tapi malu.

Takut pada kenyataan.

Bagaimana jika Taehyung memang hanya permainkan hatinya. Toh dari awal lelaki itu memang normal. Tidak doyan sesama batang.

Jungkook pilih abaikan saja.

Kalau jodoh juga tak akan kemana, bukan?

"K-kak, jalan disitu tutup. Harus memutar jadinya." Kata Jungkook saat sadar Taehyung belok kanan.

Jangan tanya kenapa Taehyung tau rumah Jungkook dimana. Ingat masa PDKT semasa sekolah menengah?

"Waduh."

"Maaf telat bilang, Kak. Kukira tau."

Jungkook menciut. Rasa bersalah bisa Taehyung lihat di binar matanya.

Gemas.

Seperti herbivora lemah. Jiwa dominan Taehyung berontak jadinya. Ingin lahap kelinci di samping saja.

Refleks, tangan terulur usak rambut Jungkook. Tampilkan segaris senyum menenangkan.

"Nggak masalah.
Mampir beli es mau? Kebetulan searah."

"Boleh." Jungkook mengangguk semangat.

Senyum kelincinya buat Taehyung usak puncak kepalanya sekali lagi.

Ambil jalan memutar bawa mereka ke kedai es hasilnya. Tak salah kata pepatah. Ada hikmah di tiap kejadian.

Sudut ruangan jadi pilihan. Dengan es serut rasa strawberry dan cokelat temani keduanya.

Taehyung sibuk pandangi Jungkook yang duduk di hadapannya.

Makin manis saja si adik tingkat.

"Dek, kok kurusan? Jangan diet. Nggak montok lagi gimana, coba?"

Muka Jungkook memerah jadinya.

"Mesum. Otak selangkangan."

Jungkook mendelik. Tatap Taehyung tajam. Bibirnya mencebik. Agar mahluk di depannya tau. Ia ngambek.

Tapi.

Kenapa jatuhnya lucu?

Menggemaskan sekali mata bulat Jungkook.

Pipi gembilnya yang kembung undang Taehyung untuk mencubitnya.

"Manisku marah, heum? Lucunyaaa."

"Ih, Kak Taehyung. Berhenti goda bisa?"

Jungkook tampik dua tangan Taehyung di pipinya.

"Enggak.
Selama kamu masih gemesin. Nggak bisa untuk nggak goda Jeon Jungkook."

"Main goda lalu hilang. Bangsat." Guman Jungkook pelan.

Sangat pelan.

Namun telinga Taehyung terlampau peka.

Pemuda Kim meringis. Ingat tindakannya dua tahun silam.

Siapa sangka si manis ingat. Terlebih tampak kesal dengan fakta. Bahwa Taehyung hanya goda semata. Hilang sebelum terucap komitmen apa-apa.

"Bahasa manis."

Tau terciduk, Jungkook terkesiap. Pipinya kembali merona. Malu.

Memilih santap es serut cokelat lagi. Ketimbang berusan dengan Taehyung dan senyum kotak bangsatnya.

"Manis~"

Jungkook diam. Suap sesendok es ke mulutnya. Enak.

"Kali ini nggak akan hilang.
Gimana?"

"Gimana apanya?"

Sebelah tangan Jungkook di atas meja diraih. Dielus pelan dengan ibu jari. Lantas tatap kedua mata Jungkook lamat-lamat.

"Goda Jeon Jungkook lagi boleh?
Kali aja jodoh.
Jadi pendamping hidup siapa tau."

Total wajah Jungkook merah jadinya. Taehyung lewati pacar. Sebut pendamping hidup lho barusan. Gimana jantung Jungkook bisa dikondisikan.

"Boleh, manis?"

Usap punggung tangan Jungkook yang masih digenggam.

"Bodo. Terserah."

God. Kenapa manusia di hadapannya imut sangat? Taehyung mulai asosiasikan Jungkook dengan rona merah. Mudah sekali tersipu.

Tapi Taehyung suka.

Habis manis sekali jadinya. Visualisasi Jeon Jungkook yang merona malu. Merona sembari mencebik. Merona seraya pasang senyum kelinci.

Merona, berkeringat, dan kehabisan nafas.
Well, fuck.

Jangan dibayangkan. Eemm, simpan imaji itu untuk lain kali. Terlalu berbahaya.

"Tapi traktir ya, Kak?"

Taehyung menangguk. Buru-buru buang fantasi liarnya jauh-jauhnya.

"Siap, manis. Banyak-banyak makan. Biar makin semok."

Taehyung tersenyum lebar. Sodorkan es serut strawberry miliknya ke depan.

"KAKAK!"

Love, JK  [ TaeKook ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang