📍1

4.7K 498 36
                                    

Dua orang pemuda tampak sibuk dengan ponselnya masing-masing. Memainkan sebuah game tembak-tembakan dengan umpatan yang terselip disana-sini.

"Sial, Kim! Pergi sana jauh-jauh. Dasar sniper nggak guna."

"Posisi udah ketahuan, bangsat. Gue bisa apa."

Dan berakhir dengan geraman kesal dari dua pemuda itu yang mengundang tatapan tak sedap dari pengunjung kafe kampus.

Pemuda Kim dan Park sangat berisik. Kelewat mengganggu pengunjung yang ingin menikmati sarapan paginya dengan khidmat.

Yah, tapi mau bagaimana lagi. Paras rupawan dari dua mahluk tersebut sukses luluhkan emosi pengunjung.

Apalagi kaum hawa.

Apalagi kaum uke.

Well, orang ganteng bebas.

Dahi Park Jimin mengerut ketika melihat notifikasi panggilan masuk di layar ponselnya. Kemudian ekspresinya melunak kala mendengar suara halus di seberang sambungan telepon.

"Halo, Kak Jimin?"

"Hm? Kenapa, Kook? Kangen?"

Tau, wajah Jimin luar biasa jahil saat ini. Taehyung yang berusaha nguping di sebelahnya makin penasaran.

"Gila. Aku putus nih teleponnya."

Jimin tau orang di seberang tengah mengancamnya. Tapi gimana ya. Kok malah gemas? Membayangkan pipi gembil penelepon yang kembung membuat Jimin terkikik.

"Yah, kelinciku marah."

Suara helaan nafas jelas terdengar. Jimin tambah gemas jadinya. Niat ingin menggoda kelinci diurungkan. Penasaran juga kenapa ditelepon pagi-pagi begini.

"Kookie jangan ngambek. Tambah gemas aku yang susah. Ada apa, heum?"

"Pulang kuliah bisa bareng? Antar pulang ya."

"Sip apasih yang enggak buat kelinci kesayangan."

Pemuda yang di seberang bersorak riang. Kemudian mengakhiri sambungan setelah mengucap salam perpisahan dengan suara manis.

Segaris senyum masih tersisa di wajah Jimin. Membuat Taehyung yang disebelahnya jadi merasa jijik.

"Najis. Kayak uke kasmaraan." Celetuk Taehyung setengah bergidik.

Jimim yang dikatai hanya mendelik. Kemudian tersenyum jahil. Ide jahil melintas di otaknya.

"Tae."

"Hum?"

"Tau yang telpon tadi siapa?"

"Simpenan?"

"Ngawur."

Sebuah jitakan melayang di puncak kepala Taehyung. Tentu langsung dibalas dengan geplakan keras di punggung. Jimin hanya bisa meringis.

"Tau anak tante Jeon?"

Taehyung mengernyit. Berpikir.

"Sepupu gue.
Yang manis luar biasa.
Yang bikin seorang Kim Taehyung belok."

Taehyung ber oh ria. Mangut-mangut seolah paham situasi.

Detik selanjutnya sepasang hazel mendelik. Menatap horor Jimin yang terkikik geli.

Well, cinta pertama memang susah dilupa. Mengena. Membekas terlampau dalam.

Apalagi jika itu kepada Jeon Jungkook. Pemuda yang manis. Manis sekali. Terlampau manis.

Hingga membuat Kim Tampan Taehyung terpesona.

Kim Taehyung belok oleh bodi semok seorang Jeon Jungkook.

Gemas oleh sepasang gigi kelinci dan pipi gembilnya yang mudah merona.

Mau tau definisi cantik mutlak?

Jeon Jungkook jawabannya. Hehe.

Love, JK  [ TaeKook ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang