📍8

2.1K 289 29
                                    

"Kak, aku bisa sendiri."

Jungkook mencoba meraih piranti logam dari tangan Taehyung.

Taehyung -jelas- dengan mudah berkelit. Terlebih Jungkook dalam kondisi lemas. Tenaganya terkuras banyak bahkan hanya untuk sekedar bernafas.

"Nggak. Orang sakit harus nurut. Sembuh mau?"

Jungkook mencebik kesal. "Mau."

"Diem dulu sebentar. Buka mulut ayo."

Sesendok bubur Taehyung arahkan ke mulut Jungkook. Namun Jungkook bungkam. Bukan menolak makan. Hanya menolak ide konyol Taehyung untuk menyuapinya.

"Nggak perlu disuapin kubilang. Udah gede. Malu."

Malu ke Taehyung maksudnya. Jungkook sangat menikmati suapan Mama Jeon sebenarnya. Tipikal Jungkok ketika sakit. Manja. Tapi dengan Taehyung?

Tidak mentalnya belum siap.

"Pilih suap pakai sendok atau suap pakai mulut?"

"Kak Ta-"

"Pilih mana?"

Jungkook tercekat. Pertama kalinya Taehyung beri sorot mata berbeda. Satu jenis yang penuh aura dominasi. Jelas sekali Kim Taehyung menolak adanya penolakan. Dan satu jenis sorot mata tajam itu sukses paksa Jungkook buka mulut.

"S-sendok." Cicit Jungkook pelan sangat. Kepalanya menunduk. Mencoba memutus kontak mata dengan Taehyung.

Diam-diam pemuda Kim mengulum senyum. Gemas melihat kelincinya yang beringsut takut. Hanya bermodal sorot mata padahal.

"Good boy. Sini."

Taehyung menepuk ruang kosong di dekatnya. Meminta Jungkook untuk beringsut mendekat.

Si manis hanya menurut saja. Sisa-sisa aura dominasi Taehyung masih tertinggal di benaknya. Tak sanggup bantah jadinya.

"Buka mulut, Manis."

Sekali lagi, Jungkook menurut. Melahap sesendok bubur dengan bibir masih mencebik.

Enak.

Masakan Mama Jeon memang selalu puaskan lidah. Pun lidah Jungkook yang mati rasa sanggup kecap racikan pangan sang mama.

"Enak?"

Sontak Jungkook anggukkan kepala antusias.

Enak memang.

Apalagi disuap.

Terlebih oleh Taehyung yang tampannya tak perlu dipertanyakan.

Jelas bubur di mulut terasa lebih sedap.

Taehyung berikan satu suapan lagi. Disambut antusias oleh Jungkook. Lupa siapa yang tadi tolak disuap. Malu tapi doyan.

"Kak, tadi ke kampus?"

Taehyung mengangguk. Menyendok bubur dari mamgkuk. Siap beri Jungkook suapan selanjutnya.

"Tanya teman kelasmu. Katanya Jungkook udah pulang."

"Maaf, Kak. Lupa bilang. Tunggu lama pasti." Jungkok kembali putus kontak mata dengan Taehyung. Tanda merasa bersalah.
Gemas kan. Taehyung usak surai Jungkook pelan.

"Nggak masalah, Manis. Buka mulut lagi ayo. Aaaaa~"

Taehyung berasa jadi daddy muda. Urus anaknya yang sakit dengan telaten. Sesekali usap bubur yang belepotan di sekitar bibir Jungkook. Kemudian memasukkannya ke dalam mulutnya sendiri.

Masakan Mama Jeon enak.

Jungkook nurut saja. Hitung-hitung sebagai bentuk permintaan maaf.

"Tadi bolos kelas?"

Jungkook geleng pelan. "Kelas batal. Jadi Yugyeom antar pulang."

Taehyung hanya mangut-mangut. Lalu kembali suapkan bubur ke mulut Jungkook.

"Dek."

Mulut masih sibuk mengunyah, Jungkook menyahut. "Heum?"

"Berasa jadi daddy kamu. Coba panggil daddy."

Jungkook mengernyit. Kedua alisnya bertaut.

"Daddy? Daddy Taehyung?"

Suara Jungkook total imut saat berujar. Buat hati Taehyung mencelos dengarnya.

Dia yang pinta, dia yang tak tahan.

Sadar senyum ganjil yang tersungging di bibir Taehyung. Jungkook memerah. Otaknya sedikit lamban memang. Efek sakit kepala.

Tapi Jungkook tau kok. Isi dari otak mesum Kim Taehyung. Bagaimanapun dia juga seorang lelaki tengah berjalan menuju kedewasaan.

Sambil terus pasang seringai jahil, Taehyung berikan satu suapan.

Taehyung tau Jungkook sadar. Pemuda Kim justru dekatkan bibir ke telinga Jungkook. Berbisik dengan suara berat yang bangsatnya sangat seduktif di kuping.

"Dek, panggil daddy lagi ya. Saat main di ranjang nanti."

Asli. Suara Taehyung picu bulu kuduk berdiri. Ditambah dirty talk nya!

Jungkook total tersedak. Ia terbatuk-batuk keras. Tangannya menepuk-nepuk dada yang sakit akibat tersedak.

Taehyung panik jadinya. Lihat si manis terbatuk hebat. Buru-buru sodorkan segelas air putih. Beruntung ada di atas nakas.

Nafas Jungkook memburu pasca tersedak. Tangannya mengelus dadanya sembari sesekali menepuk pelan.

Tanpa sadar tangan Taehyung ikut ada disana. Mengelus pelan dada si manis mencoba ikut menenangkan.

"Udah mendingan, dek?" tanya Taehyung saat rasakan deru nafas Jungkook mulai stabil.

Jungkook hanya sanggup mengangguk. Bubur yang sempat bandel menyangkut memang sudah lolos.

Tapi




Kenapa





























"KAKAK TANGANNYA DIMANA?!"













Jungkook memang sudah mendingan.

Tapi tangan Taehyung masih tertinggal. Tetap elus dada berisi si manis meski tak perlu lagi.

Bangsatnya Taehyung beri remasan pelan sebelum menarik mundur tangannya.

"Hehe maaf dek. Sengaja."

Love, JK  [ TaeKook ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang