“Kook, nugas dimana?”
Yugyeom bertanya. Perihal rencana selepas kelas. Target tuntaskan tugas kelompok hari ini. Supaya dapat kerjakan tugas individu lain.
Jadwal berjajar padat jangan heran.
Maklum.
Penghujung semester telah sapa. Tugas menumpuk turut ikut serta. Sebelum masa-masa ujian tiba juga. Hingga akhirnya hawa kebebasan mampu dikecap indera.
Jadwal kelas hari ini resmi usai. Diakhiri dengan materi ekonomi makro. Sukses buat Yugyeom setengah teler. Dan Jungkook setia beri cubitan tiap kali dosen melirik curiga. Terkenal tiada toleransi bagi mahasiswa lalai. Yugyeom contohnya; berani sangat curi waktu tidur di kelas.
“Yuju ada saran?”
Jungkook lempar pertanyaan pada gadis di sebelah. Tangan sibuk kemasi barang-barangnya; buku, pensil, bolpoin, dan beberapa lembar kertas.
Sedang tak ingin berpikir. Bahkan hanya untuk sekedar tentukan suatu lokasi. Materi kuliah barusan total kuras habis otak.
“Kafe 47? Ekonomi makro buat kadar gula total turun.”
Yuju menjawab. Matanya sedikit berbinar. Mendamba asupan makanan manis segera.
***
Perkara ini, Kafe 47 merupakan destinasi tepat. Sajikan berbagai macam olahan manis; waffle, pancake, es krim, milkshake, frappucino. Ditunjang oleh desain ruangan bernuansa industri. Duduki opsi teratas untuk kegiatan siang hari ini.
Sudut ruangan jadi pilihan. Selalu. Jungkook biasa pilih pojokan. Sepi. Minim pengganggu. Dan ia tak perlu khawatir jika Yugyeom dan Yuju bakal ramai berdebat.
Jungkook mengernyit. Kala dapati nama Kim Taehyung pada ponsel yang berdering.
“Iya, Kak Tae? Kenapa?”
Sapa Jungkook renyah. Dahi berkerut. Tanda bingung.
Yuju di seberang meja ribut sendiri. Sibuk goda Jungkook. Beri lirikan penuh arti serta seringai jahil.
“Manis, dimana?”
Tanya suara berat di seberang sambungan.
“Kerja kelompok. Kenapa, Kak?”
Penelepon di seberang sambungan terdiam. Hening menelusup lima detik lamanya.
Sebelum kekehan ringan terdengar di sana.
“O–oh, oke Manis.”
Jungkook memincing curiga. Tangkap gelagat aneh meski sebatas tukar suara.
“Jangan bilang Kak Tae lupa. Coba sebut kakak dimana?”
“Ehm–masih di kampus.”
Jungkook memutar mata jengah.
Terlampau hafal. Dipastikan Taehyung gugup di sana. Berdiri kikuk seraya basahi bibir sesekali.
“Di depan kelasku?”
Taehyung diam. Jungkook tafsirkan sebagai jawaban iya.
Jungkook hela nafas gemas. Pasti Taehyung tunggu cukup lama. Kisaran enam puluh menit penuh asumsinya.
Tipikal Kim Taehyung sangat. Kedepankan tindakan, kesampingkan pikiran. Memang hewan dikata? Tindak tanduk modal insting semata.
Afeksi Taehyung curahkan untuk Jungkook seorang. Melimpah ruah. Hingga pemuda Jeon kalap. Telak bingung afeksi melimpah ruah kudu bagaimana beri tanggapan.
Belakangan Jungkook temukan satu celah. Satu aspek yang tak disegani dari afeksi pemuda Kim.
Taehyung berbalik abaikan dirinya sendiri.
Dan Jungkook total tak suka.
“Kak Tae lupa, kubilang tak perlu jemput hari ini.”
Taehyung beri tawa renyah. Dapat Jungkook bayangkan bagaimana bibirnya tepat cetak bangun persegi panjang.
“Yah, namanya juga kebiasaan. Nanti mau dijemput?”
“Enggak perlu. Kak Tae pasti capek. Yugyeom ada, jadi bisa minta antar nanti.”
Taehyung tak beri jawaban. Hanya diam di sambungan.
Buat Jungkook kembali buka suara, “Kak?”
“Hum? Sudah ya. Jangan pulang terlalu malam. Bye, Manis.”
Jungkook tersenyum. “Bye, Kak Tae.”
Ponsel masih menempel di telinga. Sepuluh detik lamanya, Jungkook tak dapati nada panggilan terputus. Malah dijamu oleh hembusan nafas halus sang penelepon. Telak tarik kedua sudut bibir pemuda Jeon.
Satu lagi kebiasaan Kim Taehyung.
Tak akan menjadi pihak pemutus sambungan telepon.
Dan pada detik ke dua puluh, Jungkook akhiri panggilan.
Disambut oleh kerlingan jahil dari gadis di meja seberang.
“Ey, manis sekali kau dengan Kak Taehyung itu.” Goda Yuju.
“Biasa saja, kok.”
Jungkook kembali raih laptop di hadapan. Usaha samarkan semburat merah di pipi gembilnya.
Yuju menghela nafas pelan. “Biasa bagi pasangan iya. Lain cerita bagiku dan Yugyeom ini. Spesies singular kubilang.”
“He-em. Jungkook memang manis orangnya.” Timpal Yugyeom setengah berguman.
Sedikit melenceng dari topik bahasan, meski tak ada yang sadar.
Maaf untuk spam notif hehe
KAMU SEDANG MEMBACA
Love, JK [ TaeKook ]
FanficSecuil kisah tentang seorang pemuda tan bernama Kim Taehyung. Juga seorang pemuda manis, Jeon Jungkook tentu saja. Bertemu kembali setelah 2 tahun lamanya. Meninggalkan gombalan Kim yang masih menggantung. Mungkin Taehyung niat lanjutkan PDKT. Me...