Chapter 11

3.3K 148 2
                                    

~"Moment"~

*****

"Tar?" panggil Dani. Tara baru keluar dari gerbang rumahnya dengan Virgo di gendongannya. Sebelumnya, Dani mengirim pesan pada Tara agar keluar karena dirinya ada didepan rumahnya.

"Dani? Kamu kenapa malam-malam kesini? Tumben?"

"Itu anak kakak kamu?" tanya Dani lain, tidak mengindahkan pertanyaan Tara sebelumnya.

Tara mengangguk. "Iya."

"Tar, aku mau ajak kamu keluar sebentar."

Tara berpikir. Ia tidak akan bisa. "Kayaknya gak bisa deh, Dan. Aku kan udah sering bilang aku gak bisa keluar malam. Kak Andi juga belum pulang. Virgo gak ada yang jagain nanti."

"Bu Ranti?"

"Iya sih. Cuma dia kan udah tua. Gak deh. Aku gak bisa. Emangnya, ada apa sih?" Tara sedikit penasaran.

"Gak ada apa-apa, aku cuma mau ajak kamu keluar aja. Soalnya, kita udah lama pacaran, tapi pacaran kita masih kayak anak SMP."

Tara sedikit mengernyit akibat ucapan Dani barusan. "Ya maaf, Dan." Tara menampilkan tatapan menyesal dan itu membuat Dani gemas. "Kamu marah?"

"Gak aku gak marah. Yaudah deh, aku pulang aja."

"Gak mau masuk dulu?"

Ah sial! Bisa kena oceh sama bu Ranti pake ngundang tamu segala...

"Gak deh. Lain kali aja. Aku pulang." Dani memakai helmnya. Lalu, setelah ia menghidupkan motornya, tak langsung jalan. Pandangannya terarah pada Tara yang menampipkan ekspresi menyesal. "Kamu gak usah pikirin ucapan aku barusan, Tar." Dani terkekeh dibalik helmnya.

Tara tersenyum tipis. "Iya. Kamu hati-hati, ya?"

Dani mengangguk. "Kamu setiap hari jagain dia?" tanya Dani.

"Iya."

"Kamu harus ingat! Jangan sampe kamu kecapekan, oke?"

Tara tersemyum manis mendengar nada penuh perhatian dari Dani. Dani ikut tersenyum dibalik helmnya. Lalu, dengan usil, ia menarik botol bayi berisi susu dari mulut Virgo sehingga bayi itu menangis.

"Dani! Jangan usil! Kan, dia nangis!" Tara merebut botol bayi itu dari Dani dengan tangan kirinya. Lalu, ia langsung memberikannya lagi pada Virgo.

Dani terkekeh. "Yaudah, aku pulang deh. Malam, sayang."

Tara menahan senyumnya. "Malam. Oh iya, memangnya kamu benaran langsung pulang? Gak nongkrong-nongkrong dulu?"

Dani kembali mematikan mesin motornya karena dirasa mengganggu. "Untuk malam ini gak. Besok soalnya mau lomba, takut kecapekan. Besok kamu aku jemput. Dandannya jangan cantik-cantik, nanti dilirik yang lain lagi."

Tara mendorong wajah berlapis helm full-face itu pelan dengan telapak tangan kirinya. "Emangnya aku pernah cantik?"

Dani sekarang kembali membuka helmnya. "Kamu gak tau? Sekarang aja kamu cantik banget! Angel-angel di surga aja iri sama kecantikan kamu."

Tara kembali menahan senyumnya. "Jangan gombal, Dani! Yaudah sana pulang. Istirahat!"

"Oke, cantik."

Dani menghidupkan kembali motornya dan memakai helmnya kembali. Dani mulai menjalankan motornya. Ia sedikit melambaikan tangan kirinya yang bebas ke arah Tara.

LEUKIMIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang