Chapter 22

2.8K 143 6
                                    

Actually, kalian itu lebih suka Dani atau Farel?



°*°*°*°*

Tara langsung menuju mading sekolah yang terletak tidak jauh dari kantor guru. Tujuannya adalah melihat ulangan kimianya. Jujur, ia begitu exited. Irily, Fika, dan Lio bukannya memikirkan hasil ulangan mereka malah memikirkan ulangan Tara.

Sesampainya disana, Tara dikejutkan oleh suara Irily. Ia yang terlalu fokus atau melamun ia tidak tahu, sadar akan suara cempreng itu. "Stop, Tar!"

"Lo apaan sih, Irily? Aneh bet, tau gak!" komentar Lio sedikit kesal.

"Pokoknya jangan diliat dulu. Entah kenapa, perasaan gue sebagai orang tercantik gak enak nih!" ujar Irily dengan pedenya.

Tara, Fika, dan Lio memutar bola matanya malas. Melihat Irily sedang dalam mode on lebaynya. Saat Tara akan kembali mendekat kearah papan mading yang sudah dipenuhi orang-orang yang ingin melihat nilai mereka, suara Irily kembali terdengar.

"Jangan buru-buru, Tar! Pelan-pelan aja! Biar feel-nya dapet gitu."

"Lo apaan sih, Irily. Lo gak jelas tau gak!" ujar Tara sedikit kesal.

Irily cengengesan. "Ya gue cuma bikin lo....apa ya? Susah deh dijelasinnya. Tapi kalo menurut orang cantik ini, gue rasa..."

"Alah, banyak omong!" potong Fika kesal. Fika langsung maju dan menerobos anak-anak yang sedang berebut tempat untuk dapat melihat hasil ulangan mereka. Tara pun tak tinggal diam. Ia mengikuti jejak Fika diikuti Lio dan Irily.

Tara memejamkan matanya sejenak sebelum ia kembali membuka matanya dan melihat hasilnya.

5. Fika Chantika Maharani 93

4. Clarissa Arletta 93

3. Tara Nerissa 95

2. Robi Pamungkas 100

1. Farel Ramoses Fernandez 100

Tara dibuat melongo. Farel? 100? Murid seperti dia 100? Ahh, yang benar! Nilainya sama seperti Robi, si anak yang pernah juara Olimpiade Kimia? Bahkan, ia yang namanya paling atas karena abjad "F" lebih dulu daripada "R".

Oke, sekarang Tara menjadi lemas. Entah sejak kapan, Farel sudah ada disampingnya dan membisikkan kata-kata yang membuatnya merinding.

"Hei, sweetie! Welcome to paradise."

*****

"Demi apapun Farel, please jangan ikutin gue terus!" kata Tara dengan nada gerah karena Farel selalu mengikutinya.

Farel menampilkan senyuman miring yang paling Tara benci. "Kita udah pacaran kalo kamu lupa. Wajar kalo kita kemana-mana sama-sama."

"Perjanjian kita batal! Gue tahu lo pasti curang, kan?" tuduh Tara.

Farep terkekeh. "Mau aku curang atau gak, itu kan gak masalah. Lagian. Sebelumnya, saat kita buat perjanjian kan gak ada tuh yang namanya perjanjian dibatalkan karena curang."

Ahh sial. Farel bener...

"Ya tapi..."

"Ayoo..."

LEUKIMIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang