Chapter 3

4.3K 206 2
                                    

"Kok lo gak cerita sih sama gue, Fik?" tanya Tara dengan sedikit kesal.

"Lo ngomong apa sih, Tar? Gue gak ngerti."

"Lo sensitif banget deh kayaknya sama Cica. Apa ini karena Aga?"

Fika mengalihkan tatapannya pada Tara. Tatapan Fika seolah mengeluarkan aura keterkejutan. "Lo tau dari mana?"

"Kemaren gue sama Cica nunggu berdua. Eh, ternyata Aga jemput dia. Lo kapan putus?"

"Dalah gak usah dibahas. Gue mau ketoilet." Fika bangkit dari duduknya lalu berjalan menuju keluar kelas. Tara hanya menggelengkan kepalanya saja.

"Dia kenapa, Tar?" tanya Lio.

"Gak tau, temen lo aneh!" sahut Tara.

"Eh, tau gak sih, katanya si Farel berantem lagi, ya?" sahut Irily. Lio dan Irily memang duduk dibelakang Fika dan Tara yang duduk no. 2 dari depan.

Kelas yang berisi 29 orang tampak lebih berisik pagi ini karena tinta spidol papan tulis tumpah kelantai. Anak laki-laki yang menumpahkan menyuruh anak yang piket membersihkan sedangkan yang piket sebaliknya karena ia yang salah. Semuanya cewek sih, hanya yang menumpahkan saja yang cowok.

"Yang bener, Ly?" tanya Lio.

Tara memutar kursinya jadi kebelakang menghadap kearah Lio dan Irily. "Lo tau dari mana?"

"Ah, kepo juga sama mantan!" ledek Irily lada Tara.

"Mantan pala lo! Gak usah buat gosip yang enggak-enggak."

Irily terkekeh. "Beneran. Gue tau dari anak sekelasnya. Dia ribut sama anak Pelita katanya."

"Heran deh. Disini sama Dani, diluar juga ribut. Gak ada bosennya ya tuh anak!" sahut Lio.

"Eh, biarin dong Lio. Dia betingkah kayak gitu karena dia ganteng. Wajar!" sahut Irily membela.

"Siapa yang ganteng?" tanya Fika yang entah kapan sudah masuk.

"Farel," ucap Irily dan Lio berbarengan.

"Maksud gue, tadi yang bilang itu si Irily," ucap Lio.

Fika duduk di kursinya. Ia ikut memutar kursinya kearah Lio dan Irily. "Farel emang ganteng. Lo gak inget apa kalo temen kita ini sempat bingung pilih Farel atau Dani?" sindirnya pada Tara.

"Ih, apaan sih Fik?" Tara memukul pelan lengan Fika. Fika, Lio, dan Irily tertawa. "Eh, tau gak sih? Temen kita ini lagi galau lho ternyata." Tara meririk Fika yang ada disebelahnya. Irily dan Lio juga menatap Fika.

Fika yang sadar bahwa itu dia berujar, "Jangan nyari ribut sama gue ya, Tar!"

"Masa cowoknya kemaren mpph..." ucap Tara terpotong. Fika menutup mulut Tara dengan tangan kananya.

Hal itu mengundang rasa penasaran Lio dan Irily. "Iih, kenapa dong. Kok rahasia-rahasiaan!"

"Gak usah kepo!" sahut Fika.

"Ih, dasar emak lambe! Ngomongin orang paling jago, diomongin gak mau!" ucap Lio kesal. Tara dan Irily tertawa.

"Bukannya gitu! Gue itu gak mau flashback. Rasanya gue mau bunuh diri." Fika langsung menenggelamkan wajahnya dilipatan kedua lengannya.

Tara menceritakan semua yang terjadi. Lio dan Irily langsung tertawa seolah meledek Fika. Fika mengangkat kepalanya.

"Makan tuh! Pokoknya Aga itu cowok paling the best sedunia. Dia itu buat gue nyaman banget! Dia setia juga lho." Irily seolah menirukan suara Fika yang saat bulan pertama Fika dan Aga jadian.

LEUKIMIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang