Perfect Partner ||Thirteen : New Neighbor

89.3K 4.4K 141
                                    

Ayo Vote Sebelum dan Comment Sesudah Membaca~

*****

Nick melipat lengannya menutupi mata dan berbaring di atas ranjangnya. Pintu kamarnya terbuka dan Celia muncul dibaliknya. Nick mengangkat tangannya sejenak untuk melihat siapa yang datang sebelum kembali menutup matanya.

Celia duduk di pinggir ranjang dan menatap putranya yang tampak kelelahan. "Apa pekerjaan di kantor begitu banyak? Kemarin kau begadang dan hari ini pulang larut malam."

Nick hampir mengerang kesal ketika ingatannya kembali pada apa pekerjaan sebenarnya yang ia lakukan dua malam ini. Wajah dan tubuh wanita itu berputar-putar di kepalanya dan ketika tadi ia melakukan car sex dengan jalang yang ia dapat di Output, Nick masih merasa belum puas sebelum tubuh wanita itulah yang berada di bawahnya. Nick mengangguk samar menjawab ucapan Celia.

Celia tersenyum simpul dan mengelus pelan rambut coklat Nick. Nick merasa nyaman dengan sentuhan lembut itu sebelum-

"Aaahh!" Nick mengerang kesakitan ketika tangan Celia berpindah menarik telinganya hingga Nick terpaksa beranjak duduk. "Kenapa menarik telingaku?!" Tanya Nick kesal.

"Aku ke kantormu tadi siang dan Miya memberitahuku kalau kau sudah pulang. Aku pulang ke rumah dan tidak menemukanmu disini. Kemana saja kau sebenarnya?!" Balas Celia dengan wajah garangnya yang sebenarnya menurut Nick tidak menyeramkan sama sekali. Ibunya adalah sosok wanita cantik dengan wajah yang sangat manis. Sepanjang hidupnya, ia tidak pernah melihat ibunya memasang ekspresi menyeramkan. Bahkan kucing pun tidak akan takut pada ibunya dan ayahnya pasti setuju dengan itu.

"Tiba-tiba ada pertemuan dengan klien-ku di luar kantor." Jawab Nick berbohong.

Dan walau ibunya tidak menyeramkan, sayangnya ibunya memiliki bakat stalking yang begitu tajam. "Miya sudah memberitahuku kalau kau tidak memiliki jadwal penting apapun hari ini dan juga kemarin kau tidak memiliki rapat penting dan tidak bergadang di kantor." Ucap Celia dengan mata melotot.

Nick ingin menertawakan wajah lucu Celia namun ia urung karena tau jika Celia sedang ingin serius. "Aku bertemu dengan Kenneth, Ni-".

"Kenneth sedang sibuk dengan rumah sakitnya, Niel sudah dua hari di Jepang untuk mengurus perusahaan mobilnya, Morgan sedang berpesta di laut dengan kapal pesiar barunya dan Sean sedang sibuk mempersiapkan pernikahannya yang hanya tinggal beberapa hari." Lanjut Celia berhasil membungkam Nick.

Nick memijit batang hidungnya sambil mengerang kesal. Kenapa para sahabat brengseknya tidak ada satupun yang membantunya mengarang sebuah alasan untuk ibunya?

"Oh dan Morgan bilang ia mendapatkan informasi bahwa kau tadi ke Output dan mengambil dua wanita disana. Apa itu alasan kau baru pulang subuh hari begini?" Tambah Celia.

Nick mengepalkan tangannya dan berjanji akan mengebom kapal pesiar baru Morgan. Sekarang alasan apa lagi yang bisa ia berikan?

"Ok. Listen mom, aku memang menginap dengan mereka." Ucap Nick akhirnya disertai helaan napas lelah.

Kening Celia berkerut. "Mereka? Jalang-jalang yang kau dapat?"

"Ya." Jawab Nick.

Celia mendesah kecewa dan menatap Nick dengan kesal. "Apa bagusnya tubuh para jalang. Lebih baik kau mencari satu wanita saja dan menikah dengannya. Aku pusing sekali melihat kelakuanmu."

Nick hanya mengangguk-angguk tanpa berniat melakukan apa yang diminta Celia. Satu wanita saja dan menikah? Yang benar saja! Dengan kebiasaan sex Nick yang tidak wajar, pasti akan membuat satu wanita itu mati dalam waktu singkat di atas ranjangnya. Dan Nick tidak ingin mencemari statusnya dengan menjadi duda di usia muda.

Perfect Partner || The Truffatore #2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang