Perfect Partner || Twelve : Brandon

92.2K 4.5K 149
                                    

Ayo Vote Sebelum dan Comment Sesudah Membaca~

*****

Carissa tiba di apartmentnya dan lansung melempar kalengan bir yang ia beli ke atas meja makan. Suara berisik itu berhasil membuat Mary yang baru selesai memakai masker wajah keluar dari kamarnya.

"Cary? Astaga, aku khawatir sekali ketika kau tidak pulang semalam dan Diana memberitahuku kalau kau ijin sakit." Serbu Mary sambil menatap Carissa dengan khawatir.

Carissa menghela napas lelahnya dan merebut masker wajah Mary dan mengelap mukanya dengan lembaran masker tersebut.

"Cary! Itu maskerku!" Protes Mary.

"Kemari kau! Karena rencanamu aku terjebak disana dan terancam tidak bisa pulang! Kau tidak tau apa saja yang aku lakukan disana hingga aku bisa selamat sekarang! Ah tidak, aku bahkan belum selamat. Cepat atau lambat lelaki itu akan menyeretku darisini." Gumam Carissa dengan wajah lelahnya.

Mary duduk di hadapan Carissa dan meraih sekaleng bir darisana. "Ketika kau tidak pulang semalam, aku sudah curiga kalau rencana kita gagal." Ucapnya dan menegak bir di tangannya.

Carissa ikut membuka kalengan bir dan menegaknya beberapa teguk seperti kehausan. "Gagal total. Matre? Dia bahkan membelikanku semua koleksi Dior termahal, terbaik dan limited edition untukku. Fvck with that shit!" Gerutu Carissa sambil meletakkan kalengan birnya setengah membanting ke atas meja.

"Holy shit! Kau serius?" Pekik Mary dengan nada takjub.

"Aku melihatnya dengan kedua mataku sendiri bagaimana proses barang-barang itu berlalu lalang di sampingku dan wanita-wanita sialan yang berkicau 'Ms.Whitleigh, dimana anda ingin meletakkan tas ini?' , 'Ms.Whitleigh, apakah anda ingin menata pakaiannya berdasarkan warna, panjang lengan, atau berdasarkan model pakaian?' , 'Ms.Whitleigh..' , 'Ms.Whitleigh..' Aaaarrrgghhhhh!!!! Aku bisa gila!" Teriak Carissa sambil mengacak rambut pirangnya.

"Astaga, jika aku menjadi dirimu, aku akan bertahan disisi lelaki itu saja. Aku mencari informasi tentang lelaki bernama Nickhelson Whitleigh di internet tadi pagi dan Oh My Holy God Mother! Dia sangat tampan, kaya dan seksi sekali. Apalagi kau bilang jika dia hypersex, dia pasti sangat hebat di atas ranjang." Puji Mary dengan nada kegirangan membuat Carissa mendengkus sebal. Ia membutuhkan dukungan sekarang dan wanita di depannya justru menambah kacau suasana hatinya.

"Ya, hebat sekali. Tunggu saja sampai kau benar-benar di atas ranjangnya. Kau akan merangkak turun seperti sadako di keesokan paginya." Sahut Carissa dan kembali menegak birnya hingga habis.

Ia kembali membuka kalengan bir baru dan menegaknya. Mary mengerucutkan bibirnya dan membuka ponselnya. Sedetiknya, Mary mengarahkan layar ponselnya ke depan wajah Carissa.

Bbyyuurr~ Carissa menyemburkan minumannya dan terbatuk-batuk setelahnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Bbyyuurr~ Carissa menyemburkan minumannya dan terbatuk-batuk setelahnya. Ia menatap Mary dengan tajam. Mary menggerutu sambil mengelap ponselnya yang basah tanpa mengetahui tatapan tajam Carissa padanya.

Perfect Partner || The Truffatore #2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang